Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC16901, author = {Mona Moulia and Muhammad Sulchan and Choirun Nissa}, title = {Kadar pro inflamator High Sensitive C-Reactive Protein (HSCRP) pada remaja stunted obese di SMA Kota Semarang}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Remaja stunted obesity, Inflamasi, hsCRP}, abstract = { Latar Belakang : Salah satu faktor risiko timbulnya kejadian obesitas adalah adanya stunted . Gangguan pertumbuhan pada individu yang stunted menyebabkan berkurangnya jumlah dan kualitas sel serta jaringan organ internal, salah satunya adalah gangguan dari sistem endokrin. Gangguan sistem endokrin berdampak pada proses oksidasi lemak sehingga menyebabkan penumpukan jaringan adiposa berlebihan. Timbunan jaringan adiposa ini memicu timbulnya reaksi inflamasi yang salah satunya ditandai dengan peningkatan kadar High Sensitive C-Reactive Protein (hsCRP). Tujuan penelitian ini adalah membuktikan perbedaan kadar hs CRP antara kelompok stunted obesity dengan kelompok non-stunted - obesity . Metode : Penelitian cross sectional ini dilakukan di SMA Kota Semarang dengan pembagian wilayah berdasarkan kategori urban dan suburban secara classified cluster random sampling . Sampel terdiri dari 22 subjek stunted obesity dan 22 subjek non-stunted obesity . Obesitas ditentukan dengan perhitungan IMT/U > persentil ke-95 dan lingkar pinggang > 80 cm (perempuan) >90 (laki-laki). Stunted ditentukan dengan TB/U ≤ -2 SD sedangkan non-stunted ditentukan dengan TB/U>-2SD. Pengukuran kadar hsCRP menggunakan metode ELISA . Perbedaan kadar hsCRP antara 2 kelompok diuji dengan independent t-test. Hasil : Rerata kadar hsCRP pada kelompok stunted obesity adalah 4,51 mg/l sedangkan kelompok non-stunted obesity adalah 4,05 mg/l (p=0,665). Kategori tingkat inflamasi tinggi pada stunted obesity sebesar 50% dan non-stunted Obesity sebesar 40,9%. Simpulan : Kadar hsCRP kelompok stunted obesity terbukti lebih tinggi dibandingkan kelompok non-stunted obesity , tetapi secara statistik tidak bermakna. }, issn = {2622-884X}, pages = {119--127} doi = {10.14710/jnc.v6i2.16901}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/16901} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Salah satu faktor risiko timbulnya kejadian obesitas adalah adanya stunted. Gangguan pertumbuhan pada individu yang stunted menyebabkan berkurangnya jumlah dan kualitas sel serta jaringan organ internal, salah satunya adalah gangguan dari sistem endokrin. Gangguan sistem endokrin berdampak pada proses oksidasi lemak sehingga menyebabkan penumpukan jaringan adiposa berlebihan. Timbunan jaringan adiposa ini memicu timbulnya reaksi inflamasi yang salah satunya ditandai dengan peningkatan kadar High Sensitive C-Reactive Protein (hsCRP). Tujuan penelitian ini adalah membuktikan perbedaan kadar hsCRP antara kelompok stunted obesity dengan kelompok non-stunted-obesity.
Metode : Penelitian cross sectional ini dilakukan di SMA Kota Semarang dengan pembagian wilayah berdasarkan kategori urban dan suburban secara classified cluster random sampling. Sampel terdiri dari 22 subjek stunted obesity dan 22 subjek non-stunted obesity. Obesitas ditentukan dengan perhitungan IMT/U > persentil ke-95 dan lingkar pinggang > 80 cm (perempuan) >90 (laki-laki). Stunted ditentukan dengan TB/U ≤ -2 SD sedangkan non-stunted ditentukan dengan TB/U>-2SD. Pengukuran kadar hsCRP menggunakan metode ELISA. Perbedaan kadar hsCRP antara 2 kelompok diuji dengan independent t-test.
Hasil : Rerata kadar hsCRP pada kelompok stunted obesity adalah 4,51 mg/l sedangkan kelompok non-stunted obesity adalah 4,05 mg/l (p=0,665). Kategori tingkat inflamasi tinggi pada stunted obesity sebesar 50% dan non-stunted Obesity sebesar 40,9%.
Simpulan : Kadar hsCRP kelompok stunted obesity terbukti lebih tinggi dibandingkan kelompok non-stunted obesity, tetapi secara statistik tidak bermakna.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats