skip to main content

Pola asuh pemberian makan pada bayi stunting usia 6-12 bulan di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: .

Citation Format:
Abstract

Latar belakang;Pola asuh pemberian makan merupakan kemampuan orangtua dan keluarga untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan dalam memberikan makanan kepada anaknya.Stunting adalah masalah gizi yang terjadi sebagai akibat dari kekurangan zat gizi dalam kurun waktu yang cukup lama.Menurut WHO Child Growth Standart stunting didasarkan pada indeks panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan batas (z-score) kurang dari -2 SD.

Metode ;Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain penelitian crosssectional menggunakan pendekatan studi kualitatif. Penelitian dilakukan di Kecamatan Katiku Tana Selatan di wilayah kerja puskesmas Malinjak.Pengambilan subyek menggunakan metode purposive sampling.Penentuan subyek sesuai dengan kriteria inklusi dan di dapatkan sejumlah 4 subyek berumur 6 bulan hingga 10 bulan. Analisis data yang dilakukan adalah analisis kualitatif yang disajikan berdasarkan data yang telah dikumpulkan kemudian disimpulkan.

Hasil penelitian ;Pola asuh pemberian makan kepada balita stunting tidak sesuai dengan kebutuhan gizi subyek. Praktik pemberian ASI yang tidak ekslusif, pemberian MP – ASI yang terlalu dini pada subyek sebelum 6 bulan. Jenis MP – ASI yang tidak variatif, frekuensi pemberian makan yang tidak sesuai dengan anjuran DEPKES. Rendahnya pengetahuan ibu mengenai pola asuh pemberian makan pada balita adalah faktor ketidaksesuaian pemberian ASI dan pemberian MP – ASI kepada subyek penelitian.

Kesimpulan ; Pola asuh pemberian makan pada balita usia 6 – 12 bulan yang salah berpotensi menyebabkan terjadinya stunting.

Fulltext View|Download
Keywords: Pola asuh pemberian makan, stunting, balita

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.