Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JNC16886, author = {Zulfah Syahidah and Hartanti Wijayanti}, title = {Perbedaan aktivitas fisik, screen time, dan persepsi ibu terhadap kegemukan antara balita gemuk dan non-gemuk di Kota Semarang}, journal = {Journal of Nutrition College}, volume = {6}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {balita, obesitas, aktivitas fisik, screen time, persepsi ibu}, abstract = { Latar Belakang: Kegemukan merupakan masalah gizi balita yang terus meningkat. Kurangnya aktivitas fisik dan lamanya menatap layar elektronik ( screen time ) dapat memicu kegemukan. Kegemukan pada balita kurang disadari orang tua sebagai suatu masalah. Persepsi ibu berperan penting dalam mengelola asupan dan aktivitas fisik anak yang berpengaruh terhadap kegemukan balita. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan aktivitas fisik, screen time , dan persepsi ibu terhadap kegemukan antara balita gemuk dan non-gemuk, serta besar risikonya. Metode: Penelitian observasional dengan pendekatan kasus-kontrol dilakukan di Kelurahan Bangetayu Kulon dan Kelurahan Jangli, Semarang melibatkan 58 balita berusia 24-59 bulan beserta ibunya . Pengumpulan data meliputi identitas sampel, berat badan (BB), tinggi badan (TB), aktivitas fisik (AF), screen time (ST) , dan persepsi ibu terhadap kegemukan balita. Data BB dan TB diambil melalui pengukuran antropometri, data AF, ST, dan persepsi diambil melalui wawancara dengan instrumen kuesioner, dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil: Aktivitas fisik kurang ditemukan pada kelompok gemuk sebanyak 20(68.9%) dan kelompok non-gemuk 11(37.9%). Screen time tinggi terdapat pada kelompok gemuk sebanyak 25(86.3%) dan kelompok non-gemuk 11(37.9%). Persepsi negatif ibu terhadap kegemukan ditemukan pada kelompok gemuk sebanyak 15(51,7%) dan kelompok non-gemuk 17(58,6%). Perbedaan aktivitas fisik, screen time , dan persepsi ibu terhadap kegemukan balita ditunjukkan berturut–turut oleh p=0,034 (OR= 3,63; 95% CI:1,22;10,78), p<0,001 (OR= 10,22; 95% CI:2,80;37,33), dan p=0,792. Simpulan: Terdapat perbedaan aktivitas fisik serta screen time antara balita gemuk dan non-gemuk. Namun, tidak terdapat perbedaan mengenai persepsi ibu terhadap kegemukan balita pada kedua kelompok. Balita dengan aktivitas fisik kurang berisiko 3,63 kali lebih besar untuk mengalami kegemukan, sementara balita dengan screen time yang tinggi berisiko 10,2 kali lebih besar untuk mengalami kegemukan. }, issn = {2622-884X}, pages = {11--18} doi = {10.14710/jnc.v6i1.16886}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/16886} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Kegemukan merupakan masalah gizi balita yang terus meningkat. Kurangnya aktivitas fisik dan lamanya menatap layar elektronik (screen time) dapat memicu kegemukan. Kegemukan pada balita kurang disadari orang tua sebagai suatu masalah. Persepsi ibu berperan penting dalam mengelola asupan dan aktivitas fisik anak yang berpengaruh terhadap kegemukan balita.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan aktivitas fisik, screen time, dan persepsi ibu terhadap kegemukan antara balita gemuk dan non-gemuk, serta besar risikonya.
Metode: Penelitian observasional dengan pendekatan kasus-kontrol dilakukan di Kelurahan Bangetayu Kulon dan Kelurahan Jangli, Semarang melibatkan 58 balita berusia 24-59 bulan beserta ibunya. Pengumpulan data meliputi identitas sampel, berat badan (BB), tinggi badan (TB), aktivitas fisik (AF), screen time (ST), dan persepsi ibu terhadap kegemukan balita. Data BB dan TB diambil melalui pengukuran antropometri, data AF, ST, dan persepsi diambil melalui wawancara dengan instrumen kuesioner, dianalisis dengan uji Chi Square.
Hasil: Aktivitas fisik kurang ditemukan pada kelompok gemuk sebanyak 20(68.9%) dan kelompok non-gemuk 11(37.9%). Screen time tinggi terdapat pada kelompok gemuk sebanyak 25(86.3%) dan kelompok non-gemuk 11(37.9%). Persepsi negatif ibu terhadap kegemukan ditemukan pada kelompok gemuk sebanyak 15(51,7%) dan kelompok non-gemuk 17(58,6%). Perbedaan aktivitas fisik, screen time, dan persepsi ibu terhadap kegemukan balita ditunjukkan berturut–turut oleh p=0,034 (OR= 3,63; 95% CI:1,22;10,78), p<0,001 (OR= 10,22; 95% CI:2,80;37,33), dan p=0,792.
Simpulan: Terdapat perbedaan aktivitas fisik serta screen time antara balita gemuk dan non-gemuk. Namun, tidak terdapat perbedaan mengenai persepsi ibu terhadap kegemukan balita pada kedua kelompok. Balita dengan aktivitas fisik kurang berisiko 3,63 kali lebih besar untuk mengalami kegemukan, sementara balita dengan screen time yang tinggi berisiko 10,2 kali lebih besar untuk mengalami kegemukan.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Journal of Nutrition College and Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Journal of Nutrition College.
Journal of Nutrition College, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Journal of Nutrition College are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
View My Stats