BibTex Citation Data :
@article{IEOJ47260, author = {Norma Triana Kusdianingrum and Bambang Purwanggono}, title = {ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA PRODUKSI KARANGPILANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD-ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (BSC-AHP) (Studi Kasus : IPAM Karangpilang PDAM Surya Sembada Kota Surabaya}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {13}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {AHP, Balanced Scorecard, Performance Measurement, KPI, PDAM}, abstract = { Abstrak Perkembangan bisnis yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja, kemampuan pengelolaan yang handal, terpercaya, dan efisien. PDAM merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan tugas dan fungsi untuk memenuhi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas (3K) dalam mendistribusikan air bersih yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat umum. Masalah yang dihadapi oleh PDAM yaitu penilaian kinerja yang digunakan masih menggunakan pendekatan tradisional yaitu bersumber dari informasi keuangan perusahaan saja. Penilaian tersebut masih belum efektif karena perusahaan hanya menilai kinerja dari sisi internal bisnis, tetapi mengabaikan penilaian dari sisi eksternal perusahaan. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, metode yang dapat digunakan yaitu Balanced scorecard untuk mengukur kinerja dari 4 perspektif dan diintegrasikan dengan AHP untuk memberikan informasi persepektif yang diprioritaskan untuk diperbaiki. Tujuan dari penelitian memberikan usulan perbaikan terhdap hasil KPI dan persepektif yang memiliki bobot tertinggi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari keempat persepekti menunjukkan bahwa perspektif Customer memiliki hasil pembobotan tertinggi dengan nilai 0,603 diikuti dengan persepektif learning and growth, internal business process, dan financial dengan nilai pembobotan berturut-turut 0,207; 0,107; dan 0,083. Sedangkan pada departemen produksi Indikator jam operasi layanan menempati prioritas utama dengan bobot 0,174 diikuti dengan efisiensi produksi dan tingkat kehilangan air sebesar 0,163 dan 0,174. Kata kunci : AHP, Balanced Scorecard, Pengukuran Kinerja, KPI, PDAM Abstract Increasingly tight business development requires every company to improve performance, reliable, trusted and efficient management capabilities. PDAM is one of the Regional Owned Enterprises (BUMD) with duties and functions to fulfill quality, quantity, and continuity (3K) in distributing clean water aimed at the welfare of the general public. The problem faced by PDAM is that the performance assessment used still uses a traditional approach, which is sourced from the company's financial information only. The assessment is still not effective because the company only assesses performance from the internal side of the business, but ignores the assessment from the external side of the company. Therefore, to overcome these problems, the method that can be used is the Balanced scorecard to measure performance from 4 perspectives and integrated with AHP to provide information on perspectives that are prioritized for improvement. The purpose of the research is to provide suggestions for improvements to the KPI results and perspectives that have the highest weight. The results of this study indicate that of the four perspectives show that the Customer perspective has the highest weighting results with a value of 0.603 followed by the learning and growth, internal business process, and financial perspectives with weighting values of 0.207; 0.107; and 0.083 respectively. While in the production department, the indicator of service operating hours occupies the top priority with a weight of 0.174 followed by production efficiency and water loss rate of 0.163 and 0.174.. Keywords : AHP, Balanced Scorecard, Performance Measurement, KPI, PDAM }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/47260} }
Refworks Citation Data :
Abstrak Perkembangan bisnis yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja,kemampuan pengelolaan yang handal, terpercaya, dan efisien. PDAM merupakan salah satu BadanUsaha Milik Daerah (BUMD) dengan tugas dan fungsi untuk memenuhi kualitas, kuantitas, dankontinuitas (3K) dalam mendistribusikan air bersih yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakatumum. Masalah yang dihadapi oleh PDAM yaitu penilaian kinerja yang digunakan masihmenggunakan pendekatan tradisional yaitu bersumber dari informasi keuangan perusahaan saja.Penilaian tersebut masih belum efektif karena perusahaan hanya menilai kinerja dari sisi internalbisnis, tetapi mengabaikan penilaian dari sisi eksternal perusahaan. Oleh karena itu, untuk mengatasipermasalahan tersebut, metode yang dapat digunakan yaitu Balanced scorecard untuk mengukurkinerja dari 4 perspektif dan diintegrasikan dengan AHP untuk memberikan informasi persepektif yangdiprioritaskan untuk diperbaiki. Tujuan dari penelitian memberikan usulan perbaikan terhdap hasilKPI dan persepektif yang memiliki bobot tertinggi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa darikeempat persepekti menunjukkan bahwa perspektif Customer memiliki hasil pembobotan tertinggidengan nilai 0,603 diikuti dengan persepektif learning and growth, internal business process, danfinancial dengan nilai pembobotan berturut-turut 0,207; 0,107; dan 0,083. Sedangkan padadepartemen produksi Indikator jam operasi layanan menempati prioritas utama dengan bobot 0,174diikuti dengan efisiensi produksi dan tingkat kehilangan air sebesar 0,163 dan 0,174.
Kata kunci : AHP, Balanced Scorecard, Pengukuran Kinerja, KPI, PDAM Abstract
Increasingly tight business development requires every company to improve performance, reliable,trusted and efficient management capabilities. PDAM is one of the Regional Owned Enterprises(BUMD) with duties and functions to fulfill quality, quantity, and continuity (3K) in distributing cleanwater aimed at the welfare of the general public. The problem faced by PDAM is that the performanceassessment used still uses a traditional approach, which is sourced from the company's financialinformation only. The assessment is still not effective because the company only assesses performancefrom the internal side of the business, but ignores the assessment from the external side of the company.Therefore, to overcome these problems, the method that can be used is the Balanced scorecard tomeasure performance from 4 perspectives and integrated with AHP to provide information onperspectives that are prioritized for improvement. The purpose of the research is to provide suggestionsfor improvements to the KPI results and perspectives that have the highest weight. The results of thisstudy indicate that of the four perspectives show that the Customer perspective has the highest weightingresults with a value of 0.603 followed by the learning and growth, internal business process, andfinancial perspectives with weighting values of 0.207; 0.107; and 0.083 respectively. While in theproduction department, the indicator of service operating hours occupies the top priority with a weightof 0.174 followed by production efficiency and water loss rate of 0.163 and 0.174..
Keywords : AHP, Balanced Scorecard, Performance Measurement, KPI, PDAM
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com