BibTex Citation Data :
@article{IEOJ46716, author = {Aldibro Rizlan Widyanov}, title = {ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN PENDEKATAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI AREA DEPARTEMEN PRODUKSI PADA PT BITRATEX INDUSTRIES SEMARANG}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {13}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {occupational health and safety (OHS); hazard identification; risk priority number (RPN); FMEA}, abstract = { Abstrak PT Bitratex Industries merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil yang memproduksi berbagai macam benang pintal putih untuk produksi kain yang akan digunakan pada proses selanjutnya, seperti pada pakaian, perabotan, otomotif, dll. Dikarenakan angka kecelakaan yang meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 32 kasus dari 30 kasus pada tahun 2021, perusahaan harus menekan dan mengontrol angka kecelakaan tersebut agar kesejahteraan karyawan terjamin. Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada departemen menggunakan metode FMEA agar angka kecelakaan kerja yang terjadi pada area produksi dapat berkurang, efektifitas kerja bertambah, dan produktivitas perusahaan meningkat. Dalam melakukan proses penelitian, metode lainnya yang digunakan adalah dengan mengikuti proses Six Sigma, yaitu tahapan Define, Measure, Analyze, and Control (DMAIC). Hasil dari pengolahan menggunakan FMEA didapatkan rank RPN ertinggi didapatkan sebesar 240 dengan modus kegagalan yaitu tangan masuk atau terjepit ke mesin carding; Rank 2 sebesar 200 dengan modus kegagalan yaitu tangan tersayat gerigi mesin carding; dan Rank 3 sebesar 140 dengan modus kegagalan yaitu tangan tersayat saat melakukan proses packing. Dengan demikian perusahaan dapat fokus terdapat 3 prioritas masalah tersebut dengan melakukan penegasan SOP dan penambahan tanda bahaya di sekitar mesin carding, sistem pelatihan karyawan baru yang sesuai, dan pengadaan serta penggunaan APD yang sesuai. Kata kunci : keselamatan dan kesehatan kerja (K3); identifikasi bahaya; risk priority number (RPN); FMEA Abstract PT Bitratex Industries is a company that PT Bitratex Industries is a company engaged in the textile sector that produces various kinds of white spun yarn for the production of fabrics that will be used in the next process, such as in clothing, furniture, automotive, etc. Due to the number of accidents that have increased from the previous year, namely 32 cases from 31 cases in 2021, the company must reduce and control the number of accidents so that employee welfare is guaranteed. This research aims to analyze the risk of work accidents that occur in the department using the FMEA method so that the number of work accidents that occur in the production area can be reduced, work effectiveness increases, and company productivity increases. In conducting the research process, another method used is to follow the Six Sigma process, namely the Define, Measure, Analyze, and Control (DMAIC) stages. The results of processing using FMEA obtained the highest RPN rank obtained was 240 with the failure mode, namely the hand entering or being pinched into the carding machine; Rank 2 was 200 with the failure mode, namely the hand being cut by the carding machine serrations; and Rank 3 was 140 with the failure mode, namely the hand being cut during the packing process. Thus the company can focus on the 3 priority problems by confirming the SOP and adding danger signs around the carding machine, the appropriate new employee training system, and the procurement and use of appropriate PPE. Keywords: occupational health and safety (OHS); hazard identification; risk priority number (RPN); FMEA}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/46716} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
PT Bitratex Industries merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil yang memproduksi berbagai macam benang pintal putih untuk produksi kain yang akan digunakan pada proses selanjutnya, seperti pada pakaian, perabotan, otomotif, dll. Dikarenakan angka kecelakaan yang meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 32 kasus dari 30 kasus pada tahun 2021, perusahaan harus menekan dan mengontrol angka kecelakaan tersebut agar kesejahteraan karyawan terjamin. Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada departemen menggunakan metode FMEA agar angka kecelakaan kerja yang terjadi pada area produksi dapat berkurang, efektifitas kerja bertambah, dan produktivitas perusahaan meningkat. Dalam melakukan proses penelitian, metode lainnya yang digunakan adalah dengan mengikuti proses Six Sigma, yaitu tahapan Define, Measure, Analyze, and Control (DMAIC). Hasil dari pengolahan menggunakan FMEA didapatkan rank RPN ertinggi didapatkan sebesar 240 dengan modus kegagalan yaitu tangan masuk atau terjepit ke mesin carding; Rank 2 sebesar 200 dengan modus kegagalan yaitu tangan tersayat gerigi mesin carding; dan Rank 3 sebesar 140 dengan modus kegagalan yaitu tangan tersayat saat melakukan proses packing. Dengan demikian perusahaan dapat fokus terdapat 3 prioritas masalah tersebut dengan melakukan penegasan SOP dan penambahan tanda bahaya di sekitar mesin carding, sistem pelatihan karyawan baru yang sesuai, dan pengadaan serta penggunaan APD yang sesuai.
Kata kunci: keselamatan dan kesehatan kerja (K3); identifikasi bahaya; risk priority number (RPN); FMEA
Abstract
PT Bitratex Industries is a company that PT Bitratex Industries is a company engaged in the textile sector that produces various kinds of white spun yarn for the production of fabrics that will be used in the next process, such as in clothing, furniture, automotive, etc. Due to the number of accidents that have increased from the previous year, namely 32 cases from 31 cases in 2021, the company must reduce and control the number of accidents so that employee welfare is guaranteed. This research aims to analyze the risk of work accidents that occur in the department using the FMEA method so that the number of work accidents that occur in the production area can be reduced, work effectiveness increases, and company productivity increases. In conducting the research process, another method used is to follow the Six Sigma process, namely the Define, Measure, Analyze, and Control (DMAIC) stages. The results of processing using FMEA obtained the highest RPN rank obtained was 240 with the failure mode, namely the hand entering or being pinched into the carding machine; Rank 2 was 200 with the failure mode, namely the hand being cut by the carding machine serrations; and Rank 3 was 140 with the failure mode, namely the hand being cut during the packing process. Thus the company can focus on the 3 priority problems by confirming the SOP and adding danger signs around the carding machine, the appropriate new employee training system, and the procurement and use of appropriate PPE.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com