skip to main content

Dari Seni Ritual ke Seni Wisata: Pengembangan Kesenian Kebo Kinul di Kabupaten Sukoharjo, 1990-2015

*Riska Arum Widyaningsih  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Jalan Prof. Soedarto Semarang, Jawa Tengah-Indonesia, Indonesia
Mahendra Pudji Utama  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Jalan Prof. Soedarto Semarang, Jawa Tengah-Indonesia, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Artikel ini membahas tentang pengembangan Kebo Kinul dari seni ritual ke seni wisata di Kabupaten Sukoharjo, pada 1990 sampai dengan 2015. Artikel ini menggunakan empat tahap dalam metode sejarah dalam proses penulisannya, yaitu pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi, dan penulisan (historiografi). Artikel ini fokus pada latar belakang dan pengembangan Kebo Kinul dari seni ritual ke seni wisata. Kebo Kinul pada awal pembentukan dikenal sebagai seni ritual karena sering ditampilkan pada acara bersih desa. Berkat kerja sama berbagai pihak dan pengaruh perkembangan zaman, Kebo Kinul bertransformasi menjadi seni wisata. Kebo Kinul merupakan kesenian yang sering ditampilkan dalam setiap acara yang bersifat lokal, nasional, bahkan internasional. Pemerintah Sukoharjo kemudian menetapkan Kebo Kinul sebagai maskot Budaya Kabupaten Sukoharjo.

Kata Kunci: Kesenian Kebo Kinul; Seni Pertunjukan; Ikon Pariwisata Sukoharjo.

Fulltext View|Download
  1. Alkaf, M. (2013). Berbagai Ragam Sajen Pada Pementasan Tari Rakyat dalam Ritual Slametan. Jurnal Gelar: Jurnal Seni Budaya 11 (2)
  2. Arsip Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Sukoharjo. (2010). Surat Pengiriman Tim Kesenian Kebo Kinul dalam kegiatan FSI
  3. Bkktuns. (11 Juni 2021). Jenis Gendhing dan konsep di dalamnya. Diakses melalui https://bkkt.or.id/jenis-gendhing-dan-konsep-di-dalamnya/
  4. Danadjaja, J. (2002). Foklore Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
  5. Familawati. (2007). Bentuk Pertunjukan Kebo Kinul dalam Upacara Pelepasan Nazar di Desa Genengsari Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo (Skripsi). Jurusan Seni Tari, Institut Seni Indonesia, Surakarta
  6. Gotttschalk, L. (1983). Mengerti Sejarah (terjemah Nugroho Notosusanto). Jakarta: Universitas Indonesia Press
  7. Junita, C. A. S. (2021). Reproduksi Kebudayaan Kesenian Kebo Kinul oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo (Skripsi). Jurusan Etnomusikologi, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia, Surakarta
  8. Kayam, U. (1981). Seni, tradisi, masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan
  9. Kebo Kinul Jadi Maskot. (12 Juni 2003). Suara Merdeka
  10. Lestari, I. Y. (2016). Perkembangan Bentuk Penyajian Tari Kebo Kinul di Kabupaten Sukoharjo 1950-2015 (Skripsi). Jurusan Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta
  11. Riyadi, R. Kesenian Kebo Kinul sebagai Daya Tarik Wisata di Kabupaten Sukoharjo, 1990-2013 (Skripsi). Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  12. Sruti Usung Kebo Kinul. (5 Januari 2012). Joglosemar
  13. Sujarno. (2003). Seni pertunjukan tradisional nilai fungsi dan tantangannya. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
  14. Interview
  15. Sri Raharjo (60 tahun)
  16. Waluyo (86 tahun)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.