skip to main content

Dari Stasiun Willem I Menjadi Museum Kereta Api Ambarawa, 1976–1978

*Refi Alfi Azzahra  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, Semarang, Jawa Tengah–Indonesia, Indonesia
Siti Maziyah  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, Semarang, Jawa Tengah–Indonesia, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang sejarah keberadaan bangunan Stasiun Willem I di Ambarawa yang berubah fungsi menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Perubahan fungsi yang dimaksud dalam artikel ini dalam konteks latar belakang pendirian Stasiun Willem I, jalur-jalur perkeretaapian mana saja yang melewati stasiun ini, faktor yang melatarbelakangi penutupan Stasiun Willem I, dan faktor apa yang membuat bangunan Stasiun Willem I beralih fungsi menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Artikel ini menggunakan empat tahap metode sejarah dalam proses penelitiannya, yaitu Heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi untuk menganalisis perubahan fungsi Stasiun Willem I menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Pengurangan jam operasional dan penutupan Stasiun Willem I disebabkan salah satunya oleh persaingan moda transportasi darat setelah Pemerintah melaksanakan Rencana Pembangunan Lima Tahun tahap I (REPELITA I). Perubahan fungsi bangunan Stasiun Willem I menjadi Museum Kereta Api Ambarawa terjadi dari tahun 1976 hingga tahun 1978.

Kata Kunci: Kereta Api; Stasiun Willem I; Museum Kereta Api Ambarawa.

Fulltext View|Download
  1. Apiwie, V. W., & Utomo, C. B. (2015). Stasiun Kereta Api Kedungjati dan Perekonomian Desa Kedungjati Tahun 1966-1989. Journal of Indonesian History 4 (1)
  2. Gottschalk, L. (1983). Mengerti sejarah (terjemahan Nugroho Notosusanto). Jakarta: Universitas Indonesia Press
  3. Herlambang, D., Rahadjo, T., & Baskoro, K. (2009). Stasiun Samarang NIS: Jejak Sejarah Stasiun Kereta Api Pertama Indonesia. Indonesia Railway Preservation Society Semarang
  4. Isaac, S., & Michael, W. B. (1976). Handbook in research and evaluation: A collection of principles, methods, and strategies useful in the planning, design, and evaluation of studies in education and the behavioral sciences. San Diego: EDIT Publishers
  5. Kansil, C. S. T. (1970) Inti pengetahuan repelita (rentjana pembangunan lima tahun 1969-1973). Jakarta: Erlangga
  6. Kartodirdjo, S. (1987). Pengantar sejarah indonesia baru 1500-1900: dari emporium sampai imporium, jilid 1. Jakarta: Gramedia
  7. Keling, G. (2011). Latar belakang Alih Fungsi Stasiun Kereta Api Willem I Menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Forum Arkeologi TH. XXIV (2)
  8. Kinandi, K. (2018). Makerspace dan galeri di Bandung (Skripsi). Unika Soegijapranata Semarang
  9. Kusuma, R., Purnomo, A., & Romadi. (2018). Sejarah Kereta Api Rute Semarang-Rembang Tahun 1967-1988. Journal of Indonesian History 7 (1)
  10. Metrotalenta. (15 Januari 2022). MAK ITAM “,The Legend Of Ombilin Coal Mining Town-Sawahlunto. Metrotalenta.online, diambil dari https://metrotalenta.online/mak-itam-the-legend-of-ombilin-coal-mining-tow/
  11. Notosusanto, N. (1965). Hakekat sejarah dan metode sejarah. Jakarta: Mega Book Store
  12. Notosusanto, N. (1964). Masalah penelitian sejarah kontemporer. Bandung: Mega Book Store
  13. Pranata, G. (24 Januari 2022). Zaman Hindia Belanda, Pabrik Gula Dorong Kemajuan Infrastruktur Klaten. National geographic Indonesia, diambil dari https://nationalgeographic.grid.id/read/133108600/zaman-hindia-belanda-pabrik-gula-dorong-kemajuan-infrastruktur-klaten?page=all
  14. Prayoga, Y. B., Radityo, D., & Prabowo, Y. S. (2017) Kereta Api di Indonesia: Sejarah Lokomotif Uap. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher
  15. Ratnawati, Y. (2015). Perkembangan Perkeretaapian Pada Masa Kolonial di Semarang Tahun 1867-1901. Journal of Indonesian History 3 (2)
  16. Ratriani, V. (10 Oktober 2020). Mengenal sejarah museum kereta api Ambarawa. Kontan.co.id., diambil dari https://industri.kontan.co.id/news/mengenal-sejarah-museum-kereta-api-ambarawa
  17. Reitsma, S. A. (1920). Mededeelingen Administratieve Dienst No. 1: Indishche Spoorweg-Politiek Deel VII. Weltevreden: Albert & Co
  18. Sarjiyanto. (2017). Penggunaan Ubin-Ubin Enkaustik: Studi Kasus Pada Beberapa Bangunan Abad ke-19 di Indonesia Masa Hindia Belanda. Kalpataru Majalah Arkeologi 26 (1)
  19. Sudono, H.M. (2003). Museum Kereta Api Ambarawa. Ambarawa: Boklet Stasiun Ambarawa
  20. Sukandar, S. C. (2011). Pendirian Stasiun Willem I di Kota Ambarawa. Balai Arkeologi Jayapura, Papua TH III (1)
  21. Suryomihardjo, A. (1975). Pemahaman bangsa dan masalah historiografi. Jakarta: Idayu
  22. Tim Telaga Bakti Nusantara. 1997. Sejarah perkeretaapian Indonesia jilid 1. Bandung: Angkasa
  23. Interview
  24. Sudono, 9 September 2021

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.