BibTex Citation Data :
@article{HIST49181, author = {Refi Azzahra and Siti Maziyah}, title = {Dari Stasiun Willem I Menjadi Museum Kereta Api Ambarawa, 1976–1978}, journal = {Historiografi}, volume = {4}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {}, abstract = { Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang sejarah keberadaan bangunan Stasiun Willem I di Ambarawa yang berubah fungsi menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Perubahan fungsi yang dimaksud dalam artikel ini dalam konteks latar belakang pendirian Stasiun Willem I, jalur-jalur perkeretaapian mana saja yang melewati stasiun ini, faktor yang melatarbelakangi penutupan Stasiun Willem I, dan faktor apa yang membuat bangunan Stasiun Willem I beralih fungsi menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Artikel ini menggunakan empat tahap metode sejarah dalam proses penelitiannya, yaitu Heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi untuk menganalisis perubahan fungsi Stasiun Willem I menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Pengurangan jam operasional dan penutupan Stasiun Willem I disebabkan salah satunya oleh persaingan moda transportasi darat setelah Pemerintah melaksanakan Rencana Pembangunan Lima Tahun tahap I (REPELITA I). Perubahan fungsi bangunan Stasiun Willem I menjadi Museum Kereta Api Ambarawa terjadi dari tahun 1976 hingga tahun 1978. Kata Kunci : Kereta Api; Stasiun Willem I; Museum Kereta Api Ambarawa. }, issn = {2774-3128}, pages = {142--150} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/historiografi/article/view/49181} }
Refworks Citation Data :
Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang sejarah keberadaan bangunan Stasiun Willem I di Ambarawa yang berubah fungsi menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Perubahan fungsi yang dimaksud dalam artikel ini dalam konteks latar belakang pendirian Stasiun Willem I, jalur-jalur perkeretaapian mana saja yang melewati stasiun ini, faktor yang melatarbelakangi penutupan Stasiun Willem I, dan faktor apa yang membuat bangunan Stasiun Willem I beralih fungsi menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Artikel ini menggunakan empat tahap metode sejarah dalam proses penelitiannya, yaitu Heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi untuk menganalisis perubahan fungsi Stasiun Willem I menjadi Museum Kereta Api Ambarawa. Pengurangan jam operasional dan penutupan Stasiun Willem I disebabkan salah satunya oleh persaingan moda transportasi darat setelah Pemerintah melaksanakan Rencana Pembangunan Lima Tahun tahap I (REPELITA I). Perubahan fungsi bangunan Stasiun Willem I menjadi Museum Kereta Api Ambarawa terjadi dari tahun 1976 hingga tahun 1978.
Kata Kunci: Kereta Api; Stasiun Willem I; Museum Kereta Api Ambarawa.
Last update:
Historiografi (e-ISSN: 2774-3128) diterbitkan oleh Program Studi S1 Sejarah, Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro. Jl. Prof. Soedarto, S.H. Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275-IndonesiaTelpon/Faks: +6224 74680619historiografi@live.undip.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.