Perkembangan Transportasi Laut Jepara-Karimunjawa dan Dampaknya terhadap Kehidupan Masyarakat Karimunjawa Tahun 1993-2014

Transportasi laut pada umumnya merupakan pengangkutan melalui laut yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang dari satu pulau ke pulau yang lain. Salah satu pulau yang membutuhkan sarana pengangkutan tersebut, yaitu Kepulauan Karimunjawa. Transportasi laut merupakan sebuah sarana yang penting bagi masyarakat Kepulauan Karimunjawa yang secara geografis letaknya dipisahkan oleh laut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan transportasi laut dari tahun 1993-2014 yang dapat membawa dampak terhadap kehidupan sosial maupun ekonomi masyarakat Karimunjawa.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa perkembangan transportasi laut di jalur Jepara-Karimunjawa mulai terjadi pada 1993 dengan beroperasinya kapal berkontruksi baja. Sebelumnya, kapal yang beroperasi merupakan kapal kayu dengan teknologi yang masih sederhana dan jarak tempuh yang lama. Kapal-kapal pada 1993 sampai 2014 mengalami perkembangan signifikan yang dapat dilihat dari daya tempuh lebih cepat, kapasitas lebih besar, dan kemajuan teknologi kapal. Perkembangan teknologi tersebut memberikan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Karimunjawa, baik dalam bidang ekonomi maupun sosial. Dampak tersebut membuat masyarakat Karimunjawa dapat memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatan pendapatan mereka serta memperbaiki kehidupan masyarakat Karimunjawa.
Article Metrics:
- Gottschalk, Louis (1986). Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto. Jakarta: Universitas Indonesia Press
- “Hari Ini Gubernur Resmikan KMP Muria”, Suara Merdeka, 24 Oktober 1996
- “Jalur Jepara-Karimunjawa di Tambah Satu Kapal Pesiar”, Suara Merdeka, 23 Desember 1993
- “Jepara-Karimunjawa Cuman Butuh 2,5 jam”, Suara Merdeka, 3 Maret 2004
- “Kapal Baru Lebih Besar dan Cepat,”, Suara Merdeka, 4 Februari 2014
- “Kapal Motor Kota Ukir Akan Dioperasikan Mulai 11 Maret”, Suara Merdeka, 6 Maret 1995
- “Kapal Perang KRI Nusa Telu Dioperasikan ke Karimunjawa”, Kompas, 16 November 1993
- “Keterbatasan Sarana Transportasi Mendorong Warga Harus Berani”, Suara Merdeka, 8 November 1994
- “Kisah Pensiun Mendadak KM Dewadaru”, Suara Merdeka, 18 Oktober 1993
- “KM Adisson I Melayani Rute Karimunjawa-Jepara”, Kompas, 2 September 1994
- “KM Dewadaru Minggu Ini Dioperasikan”, Suara Merdeka, 12 April 1989
- “KM Larashati Menabrak Karang di Karimunjawa”, Kompas, 25 Oktober 1986
- “KM Sejati Berkah Tak Sanggup Layari Jepara-Karimujawa”, Kompas, 26 Juli 1994
- “KMC Express Cantika Ditarik”, Suara Merdeka, 14 Maret 2014
- “Larashati 2 melayani Jepara-Karimunjawa”, Kompas, 14 Januari 1987
- Oktaviana, Goretti Maria, Harnen Sulistio, dan Achmad Wicaksono (2011). “Strategi Pengembangan Transportasi Antar Wilayah di Provinsi Papua Barat.” Jurnal Rekayasa, Vol. 5 (3): 180-190
- “Pelayaran Adisson I Akan di Normalkan Lagi”, Suara Merdeka, 27 Mei 1995
- “Pelayaran KMP Muria Bawa 82 Penumpang”, Suara Merdeka, 30 Oktober 1996
- Pendit, Nyoman S. (2005). Glosari Pariwisata Kontemporer; Memperkaya Khazanah Industri Hospitaliti dan Perjalanan Wisata Indonesia. Jakarta: PT Pradnya Paramita
- “Perjalanan Bisa Kurang Dari Dua Jam”, Suara Merdeka, 24 Maret 2012
- Purwaka, Tommy H. (1993). Pelayaran Antar Pulau Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
- “Rawan, Penyeberangan Jepara-Karimunjawa”, Kompas, 16 Mei 1981
- Soedjono, Wiwoho (1986). Hukum Laut. Yogyakarta: Liberty
- “Tongkol IV Tenggelam 16 Meninggal”, Kompas, 13 Oktober 1993
- “Transportasi Laut: Dongkrak Turis, Jepara-Karimunjawa Tambah Satu Kapal”, Kompas, 24 Maret 2012
- Muslikin