Pers Mahasiswa Hayamwuruk: Media Gerakan Perlawanan Ideologis Mahasiswa 1985-1998

Pers mahasiswa (Persma) sudah sejak lama menjadi bagian dari gerakan mahasiswa. Dari Persma, tercerminkan gagasan-gagasan mahasiswa dalam lokus dan periode tertentu. Dengan demikian, dapat diketahui zeitgeist (jiwa zaman) para mahasiswa secara umum, serta pandangan-pandangannya yang lain terhadap beragam permasalahan yang lebih spesifik. Tulisan ini membahas Persma yang terbit di Fakultas Sastra Universitas Diponegoro (UNDIP) pada tahun 1985 yaitu Hayamwuruk. Pada masa itu, rezim yang berkuasa di Indonesia adalah rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Rezim yang berkuasa sejak 1967 (de jure) hingga 1998 ini memiliki watak otoriter, sehingga sepanjang perjalanannya selalu mendapatkan perlawanan dari berbagai kalangan, salah satunya dari kelompok mahasiswa. Selain itu, Hayamwuruk berdiri pada masa pemberlakuan kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) yang mengekang kegiatan politik mahasiswa. Kegiatan mahasiswa hanya diperbolehkan di bidang-bidang keilmuan. Kebijakan tersebut berlaku pada 1978-1990. Tulisan ini terdiri dari beberapa pokok pembahasan. Pertama, mengetahui proses pendirian majalah Hayamwuruk. Kedua, mengungkapkan cara-cara yang dilakukan para pengelola Hayamwuruk dalam menanggapi isu-isu yang sedang berkembang. Ketiga, menelisik apakah Hayamwuruk menjalankan fungsinya sebagai Persma. Berdasar pada pembahasan dapat disimpulkan bahwa meskipun tumbuh dan berkembang pada era Orde Baru, Hayamwuruk tetap berani memuat kritik-kritik tajam terhadap pemerintah. Namun demikian, majalah ini tidak pernah mengalami pemberedelan, karena secara tidak langsung dilindungi oleh pejabat kampus. Hayamwuruk menjadi pelengkap bacaan umum tentang aspirasi dan suara kritis mahasiswa terhadap kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang sedang berkembang pada zamannya.
Article Metrics:
- Hayamwuruk edisi No.1 Th.IV/1988
- Hayamwuruk edisi No.2 Th.V/1990
- Hayamwuruk edisi No.1 Th.VI/1991
- Hayamwuruk edisi No. 2 Th.VII/1992
- Hayamwuruk edisi No.2 Th.VIII/1993
- Hayamwuruk edisi No.3 Th.VIII/1993
- Hayamwuruk edisi No.2 Th.X/1996
- Hayamwuruk edisi No.01 Th.XI/1997
- Hayamwuruk edisi No.1 Th.XI/1997
- Arifin, Luqman Hakim, “Cerita Panjang dari Lombok”, Balairung edisi 32/Tahun XV/2000. Dikutip dalam Hasan Bachtiar, “Pers Mahasiswa Pasca-21 Mei 1998: Menuntaskan Romantisme Sejarah”, makalah disampaikan dalam Sarasehan Nasional Pers Mahasiswa yang diadakan Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, 18-19 September 2000
- Dhakidae, Daniel, “Penerbitan Kampus: Cagar Alam Kebebasan Pers”, Prisma, No.10 Oktober 1977
- Fathoni, Moh., dkk., (2012). Menapak Jejak Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia. Depok: Komodo Books
- Siregar, Ashadi (2000). “Media Pers dan Negara: Keluar dari Hegemoni”, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 4(2)
- Gottschalk, Louis (1985). Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI Press
- Kuntowijoyo (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana
- Lembaga Pers Mahasiswa Hayamwuruk (2020). “Buku Putih Hayamwuruk”. Tidak diterbitkan
- Prambadi, Didi, dkk. (1994). Buku Putih TEMPO: Pembredelan Itu. Jakarta: Alumni Majalah TEMPO
- Shiraishi, Takashi (1997). Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
- Sukarno (1986). Pers Bebas Bertanggung Jawab: Himpunan Pidato / Ceramah Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika. Jakarta: Departemen Penerangan RI
- Supriyanto, Didik (1998). Perlawanan Pers Mahasiswa: Protes Sepanjang NKK/BKK. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
- Aan Rusdiyanto
- Arwani
- Basfin Siregar
- Gunawan Budi Susanto
- Petrus Hariyanto
- Syamsul Hidayat