skip to main content

PENGALAMAN MENJADI CAREGIVER ANAK TUNAGANDA: INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 22 Jan 2020; Published: 22 Jan 2020.

Citation Format:
Abstract

Mengasuh anak tunaganda merupakan hal yang jarang diminati individu untuk dijadikan karir, karena sulit untuk mengasuh anak-anak yang menderita gabungan dari dua atau lebih kelainan/kecacatan dalam segi fisik, mental, emosi dan sosial. Individu yang bekerja untuk mengasuh anak tunaganda bisa disebut sebagai caregiver, yaitu seseorang yang menyediakan bantuan dalam kegiatan dasar dalam kehidupan sehari-hari kepada orang yang tidak bisa melakukan aktivitas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman menjadi caregiver anak tunaganda. Pemilihan partisipan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria caregiver anak tunaganda di Panti Asuhan Cacat Ganda (PACG) Bhakti Asih dan memiliki usia kerja lebih dari 5 tahun. Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur untuk mengambil data, dan menggunakan interpretative phenomenological analysis untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga tema induk, yaitu (1) keinginan bekerja di Panti Asuhan Cacat Ganda (PACG), yang meliputi keinginan membantu anak-anak dan panggilan bekerja di PACG, (2) emosi yang dirasakan ketika bekerja, yang meliputi kesenangan dan tantangan dalam bekerja, serta dampak bekerja di PACG, (3) upaya untuk bertahan kerja, yang meliputi upaya menikmati pekerjaan dan dukungan dalam bekerja.

Fulltext View|Download
Keywords: caregiver, anak tunaganda, interpretative phenomenological analysis

Article Metrics:

  1. Arif, I. S. (2016). Psikologi positif: Pendekatan saintifik menuju kebahagiaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  2. Asyari, Y. (2017, 30 November). Kesetaraan gender di dunia industri, jumlah pekerja perempuan naik. Jawapos.com. Diunduh dari https://www.jawapos.com/ekonomi/30/11/2017/kesetaraan-gender-di-dunia-industri-jumlah-pekerja-perempuan-naik
  3. Baron, R. A., & Bryne, D. (2005). Psikologi sosial jilid 2. Jakarta: Erlangga
  4. Conoley, C. W., & Conoley, J. C. (2009). Positive psychology and family therapy. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc
  5. Dumulescu, D., Opre, A., & Ramona, B. (2015). “Is your career meaningful?” Exploring career calling on a Romanian students sample. Procedia – Social and Behavioral Sciences. 187 (2015), 553-558. Doi: 10.1016/j.sbspro.2015.03.103
  6. Fajriyati, Y. N., & Asyanti, S. (2017). Coping stress pada caregiver pasien stroke. Jurnal Indigenous. 2 (1), 96-105. Doi: https://doi.org/10.23917/indigenous.v2i1.5460
  7. Febriyanti, D. A., Listiara, A., & Kahija, Y. F. L. (2015). Penyesuaian diri dalam bekerja pada pengasuh di panti asuhan cacat ganda: Studi fenomenologis. Jurnal Psikologi Undip. 14 (1), 69-80. Diunduh dari https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/9800/7859
  8. Fisher, C. D. (2010). Happiness at work. International Journal of Management Reviews. Vol. 12, 384-412. Doi: 10.1111/j.1468-2370.2009.00270.x
  9. Goleman, D. (1998). Kecerdasan emosional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  10. Gross, J.J., & Thompson, R. A. (2007). Emotion regulation: conceptual foundations: in J. J. Gross (Ed.). Handbook of emotion regulation. US: Guilford Press
  11. Herdiansyah, H. (2012). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  12. Hurlock, E. B. (1997). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
  13. Kadaharutami, A. (2011). Sukses mengasuh anak usia 3-6 tahun. Kementrian Pendidikan Nasional
  14. Lasprilla, J., Moreno, A., Rogers, H., & Francis, K. (2009). The effect of dementia patient’s physical, cognitive, and emotional/behavioural problems on caregiver well-being: Finding from a Spanish-speaking sample from Colombia, South America. American Journal of Alzheimer’s Disease & Other Dementias. 24(5), 384-395. Doi: 10.1177/1533317509341465
  15. Mangunsong, F. (1998). Psikologi dan pendidikan anak luar biasa. Jakarta: LPSP3UI
  16. Newman, A. B., & Cauley, J. A. (2012). The epidemiology of aging. London: Springer
  17. Pusat Bahasa Depdiknas. (2007). Kamus besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka
  18. Raina, P., dkk. (2018). The health and well-being of caregivers of children with cerebral palsy. Pediatrics. 115 (6), 626-636.Doi: 10.1542/peds.2004-1689
  19. Santoso, H. (2012). Cara memahami dan mendidik anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Gosyen Publishing
  20. Santrock, J. W. (2012). Life span development perkembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga
  21. Sarwono, S. W. (2013). Pengantar psikologi umum. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
  22. Sundberg, N. D., Winebarger, A. A., & Taplin, J. R. (2007). Psikologi klinis: Perkembangan teori, praktik, dan penelitin. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  23. Thamrin, K. M. H., & Bashir, A. (2015). Persepsi seseorang dalam memilih pekerjaan sebagai dosen perguruan tinggi negeri di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. 13(3), 397-412. Diunduh dari https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jmbs/article/view/3381

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.