skip to main content

Studi Perancangan dan Kelaik Lautan Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) untuk Menjaga Kedaulatan Wilayah Laut Natuna Utara

*Eghy Audhi Rachman Pradana  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Untung Budiarto  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ocid Mursid  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Citation Format:
Abstract
Indonesia merupakan negara maritim dengan letak yang stategis dan menjadi salah satu jalur perdagangan dunia. Dengan kekayaan maritim yang dimiliki menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia. Namun peningkatan eskalasi konflik di kawasan laut Indo-Pasifik menjadi ancaman nyata bagi keamanan wilayah maritim Indonesia terutama laut Natuna Utara. Pembaharuan alutsista maritim terutama kapal patroli lepas Pantai dengan kemampuan jelajah tinggi sangat dibutuhkan. Kapal Offshore Patrol Vessel merupakan kapal perang lepas pantai yang sudah lazim digunakan angkatan laut diberbagai negara namun di Indonesia merupakan kapal jenis baru. Jenis kapal ini memiliki daya jelajah tinggi dan dilengkasi sistem persenjataan sehingga cocok digunakan sebagai ujung tombak dalam mengawasi wilayah maritim Indonesia terutama laut natuna utara. kapal ini di rancang berdasarkan kapal pembanding. Kapal dirancang memiliki LOA 92,06 m, LPP 83,83 m, LWL 88,02 m, B 13,23, H 6,17, T 4,09, dan Daya jelajah 4200 Nautical miles serta memiliki kecepatan maksimal 23 Knot. Kapal ini dianalisa stabilitasnya menggunakan 6 kondisi muatan dan Analisa olah gerak dilakukan dengan mengevaluasi terhadap nilai RMS vertical acceleration at FP, pitching dan rolling dengan sudut heading 0, 45, 90, 135 dan 90 pada tinggi gelombang 1 m, 2 m dan 3 m. Analisa yang dilakukan memenuhi kriteria-kriteria yang digunakan.
Fulltext View|Download
Keywords: Offshore Patrol Vessel, Laut Natuna Utara, Olah Gerak
  1. M. O. Delanova and Y. Mochamad Yani,
  2. “Dampak Kebijakan Amerika Serikat Di
  3. Indo-Pasifik Dalam Menghadapi China
  4. Terhadap Keamanan Indonesia,” J. Acad
  5. Praja, vol. 5, no. 1, pp. 79–97, 2022, doi:
  6. 36859/jap.v5i1.413
  7. D. J. Letts, “The use of force in patrolling
  8. Australia’s fishing zones,” Mar. Policy, vol
  9. , no. 2, pp. 149–157, 2000, doi:
  10. 1016/S0308-597X(99)00026-3
  11. H. Abel, “Frigate Defense Effectiveness in
  12. Asymmetrical Green Water Engagements,”
  13. A. Ljulj, V. Slapničar, I. Grubišić, and L
  14. Mihanović, “Concept Design of a Hybrid
  15. Offshore Patrol Vessel,” J. Mar. Sci. Eng.,
  16. vol. 11, no. 1, 2023, doi:
  17. 3390/jmse11010012
  18. A. P. B. Adikara and A. I. Munandar,
  19. “Tantangan Kebijakan Diplomasi Pertahanan
  20. Maritim Indonesia Dalam Penyelesaian
  21. Konflik Laut Natuna Utara,” J. Stud
  22. Diplomasi Dan Keamanan, vol. 13, no. 1, pp
  23. –101, 2021, doi:
  24. 31315/jsdk.v13i1.4365
  25. Herma Yudhi Irwanto, Lilis Mariani, and
  26. Aris Sarjito, “Evaluasi Industri Pertahanan
  27. Dalam Rangka Kemandirian Alutsista
  28. Dengan Bercermin Pada Industri Pertahanan
  29. Negara Maju,” J. Lemhannas RI, vol. 10, no
  30. , pp. 1–9, 2022, doi:
  31. 55960/jlri.v10i1.266
  32. A. A. Smadi and N. H. Abu-Afouna, “On
  33. Least Squares Estimation in a Simple Linear
  34. Regression Model with Periodically
  35. Correlated Errors: A Cautionary Note,”
  36. Austrian J. Stat., vol. 41, no. 3, pp. 211–226,
  37. , doi: 10.17713/ajs.v41i3.175
  38. O. Marlina, W. Amiruddin, and M. Iqbal,
  39. “Analisa Hambatan karena Perubahan
  40. Bentuk Lambung Monohull menjadi
  41. Katamaran pada Kapal Ferry Berbasis CFD,”
  42. Tek. Perkapalan, vol. 6, no. 2, pp. 199–206,
  43. P. D. Anggara, D. Adrianto, W. S. Pranowo,
  44. and T. M. Alam, “Analisis Karakteristik
  45. Gelombang Laut Guna Mendukung Data
  46. Informasi Operasi Keamanan Laut di
  47. Wilayah Laut Natuna dan Laut Natuna
  48. Utara,” J. Chart Datum, vol. 3, no. 2, pp
  49. –131, 2022, doi:
  50. 37875/chartdatum.v3i2.123
  51. Molland, Anthony F., Stephen R. Turnock,
  52. and Dominic A. Hudson. Ship resistance and
  53. propulsion. Cambridge university press,
  54. Holtrop, J., dan Mennen, G. G. J., 1982,
  55. ‘An approximate power prediction method’,
  56. Netherlands Ship Model Basin (MARIN)
  57. International Maritim Organization, "Intact
  58. Stability Code (IS Code)," no, p, 4, 2008
  59. The Maritime and Coast Guard Agency,
  60. International Code of Safety for High-speed
  61. Craft, no July. 2008, p 380
  62. United State Navy Design Data Sheet 079-
  63. (1975), Stability and Bouyancy of U.S
  64. Naval Surface Ship , Departement of the
  65. Navy
  66. I. Ibinabo and D. T. Tamunodukobipi,
  67. “Determination of the Response Amplitude
  68. Operator(s) of an FPSO,” Engineering, vol
  69. , no. 09, pp. 541–556, 2019, doi:
  70. 4236/eng.2019.119038
  71. R. Rahmad, U. Budiarto, and G. Rindo,
  72. “Studi Perancangan Dan Analisa Olah
  73. Jurnal Teknik Perkapalan, Vol. XX, No. X September 2023 11
  74. Gerak Kapal Landing Ship Tank (Lst)
  75. Kapasitas 25 Unit Tank Leopard 2a6,” J
  76. Tek. Perkapalan, vol. 4, no. 1, pp. 286–296,
  77. USCG, " US. Coast Guard Cutter
  78. Certification Plan,"Naval Surface Warfare
  79. Center, Ship Hydromechanic Department
  80. Bethesda Maryland, November. 1994
  81. O. Sanjaya, M. Muliadi, and A. Apriansyah,
  82. “Karakteristik Gelombang Laut di Perairan
  83. Laut Natuna Menggunakan Data Satelit
  84. Altimetri,” Prism. Fis., vol. 7, no. 2, pp
  85. –126, 2019, doi:
  86. 26418/pf.v7i2.34261

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.