slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
Pengaruh Natrium Clorida, Asam Sulfat dan Air Laut terhadap Laju Korosi Baja SS 400 sebagai Bahan Material Kapal dengan Metode Weight Loss | Maulidi | Jurnal Teknik Perkapalan skip to main content

Pengaruh Natrium Clorida, Asam Sulfat dan Air Laut terhadap Laju Korosi Baja SS 400 sebagai Bahan Material Kapal dengan Metode Weight Loss

Alaik Farhan Maulidi  -  Department of Naval Architecture, Universitas Diponegoro, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275", Indonesia
*Sarjito Joko Sisworo  -  Department of Naval Architecture, Universitas Diponegoro, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275", Indonesia
Ari Wibawa Budi Santosa  -  Department of Naval Architecture, Universitas Diponegoro, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275", Indonesia

Citation Format:
Abstract

Baja merupakan salah satu material digunakan pada industri perkapalan yang memiliki fungsi sebagai material pokok. Penggunaan baja sebagai material pokok pembuatan kapal perlu dikaji lebih dalam terkait pengaruh media korosif terhadap laju korosi baja tersebut. Manfaat penelitian ini dapat membantu sumbangan pemikiran mengenai pengaruh waktu dan media korosif terhadap laju korosi material Baja SS 400 sebagai aplikasi bahan material kapal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui laju korosi dengan metode kehilangan berat (Weight Loss) sesuai dengan ketentuan dari ASTM G31-72 dengan menggunakan perbedaan waktu dan media korosif yang berbeda. Spesimen yang diuji adalah Baja SS 400 sebagai material yang digunakan dalam Marine Application. Media korosif yang digunakan adalah NaCl (Natrium Clorida) dan H2SO4 (Asam Sulfat) dengan kadar 3,5% yang biasa digunakan sebagai air laut sintetis serta pada media korosif air laut dalam variasi waktu 168 jam dan 504 jam. Hasil penelitian berdasarkan pengujian menunjukkan air laut memiliki laju korosi lebih besar dibanding NaCl dan H2SO4 dengan rata-rata 0.2930 mmpy dalam waktu 504 jam dan 0.1425 mmpy dalam waktu 168 jam. Sedangkan NaCl dan H2SO4 masing-masing memiliki laju korosi 0.0132 mmpy dan 0.0380 mmpy pada waktu 168 jam serta 0.1508 mmpy dan 0.0552 mmpy pada waktu 504 jam. Foto makro menunjukkan adanya korosi terhadap Baja SS 400 setelah di lakukan pengujian laju korosi dengan Stereozoom Microscope.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Pengaruh Natrium Clorida, Asam Sulfat dan Air Laut terhadap Laju Korosi Baja SS 400 sebagai Bahan Material Kapal dengan Metode Weight Loss
Subject
Type Research Instrument
  Download (481KB)    Indexing metadata
Keywords: Laju Korosi, Kehilangan Berat, Baja SS 400, NaCl, H2SO4, Scanning Electron Microscope.
  1. Tretheway, Kr. dan Chamberlain J, “Korosi untuk Mahasiswa dan Rekayasawan,” Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991
  2. Ramadhana Mavindra, “Studi Eksperimen Laju Korosi Plat Body Automobiles Pada Larutan NaCl 5% (Air Laut) Dengan Cyclic Methode SAE J2334,” Jurnal Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2011
  3. Huda Choirul dan Dwi Heru Sutjahjo, ”Analisis Laju Korosi Material Aluminium 5083 Sebagai Aplikasi Bahan Lambung Kapal,” pp. 17–24. JPTM. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017
  4. Gunaatmaja Andhi, “Pengaruh Waktu Perendaman terhadap Laju Korosi pda Baja Karbon Rendah dengan Penambahan Ekstrak Ubi Ungu sebagai Inhibitor Organik di Lingkungan NaCl 3,5 %,” Jurnal Teknik Metalurgi dan Material, Universitas Indonesia, 2011
  5. Fontana, G. Mars Corrosion Engineering third edition Mc Graw-Hill Book Company 1986
  6. Ishak dan Jalaludin, “Analisa Laju Korosi Baja Karbon ST 37 dalam Larutan Asam Sulfat dengan Penambahan Inhibitor Ekstrak Daun Tembakau,” Jurnal Teknologi Unimal 8:2, 2019
  7. Handani Sri, “Pengendali Laju Korosi Baja St-37 dalam Medium Asam Klorida dan Natrium Klorida Menggunakan Inhibitor Ekstrak Daun The (Camelia Sinensis),” Jurnal Fisika Vol 2 No 3, Universitas Andalas, 2013
  8. Setiawan Adi, “Pengaruh Surface Treatment Terhadap Ketahanan Korosi Baja Karbon Tercoating Zinc Fosfat pada Media Asam Sulfat,” Jurnal Teknologi, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 2019
  9. Sing, S.K. and Kumar, D.R. “Numerical Prediction of Limiting Draw Ratio and Thickness Variation in Hydromechanical Deep Draw,” International Journal of Materials and Product Technology (IJMPT), Vol.21, No. 1/2/3, 2004
  10. ASTM International ASTM G31-72 Standart Practice for Laboratory Immersion Corission Testing of Metals. United states, 2005
  11. Roberge, P.R., Hand Book of Corrosion Engineering. McGraw-Hill. New York. Page 333 – 351, 2000
  12. Ngatmin dan Purwanto Helmy “Analisa Laju Korosi pada Plat Baja Lambung Kapal dengan Umpan Anoda Karbon Aluminium” Jurnal Teknik, Politeknik Maritim Negeri Indonesia, 2019
  13. Pattireuw, Kevin Jones, Fentje Abdul Rauf, dan Romels Cresano, “Analisis Laju Korosi pada Baja Karbon dengan Menggunakan Air Laut dan H2SO4,” Jurnal Teknik Mesin. Manado : Universitas Sam Ratulangi, 2013
  14. Andri Sujatno, R. Salam, A. Dimyati, and Bandriyana, “Studi Scanning Electron Microscope (SEM) untuk Karakterisasi Proses Oxidasi Paduan Zirkonium,” J. Forum Nukl., vol. 9, no. November, 2015
  15. Magga Ramang, “Analisis Laju Ketahanan Korosi pada Baja Karbon Rendah Akibat Tegangan Dalam Menggunakan Metode C-Ring”, Politeknik Negeri Balikpapan, 2018

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.