BibTex Citation Data :
@article{JTP28307, author = {Enggal Laksono and Ari Santosa and Sarjito Jokosisworo}, title = {Analisa Perbandingan Kekuatan Tarik, Impak, dan Mikrografi Pada Sambungan Las Baja ST 40 Akibat Pengelasan Flux-Cored Arc Welding (FCAW) Dengan Variasi Suhu Normalizing}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {8}, number = {4}, year = {2020}, keywords = {Baja ST 40; Pengelasan FCAW; Normalizing; Tarik; Impak; Mikrografi}, abstract = { Normalizing telah dilakukan pada baja ST40 yang mana baja ST40 merupakan baja bertipe low carbon atau berkarbon rendah pada variasi pemanasan 875ºC dan 975°C dengan holding time selama 30 menit, setelah itu didinginkan menggunakan udara. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil kekuatan tarik, impak, dan mikrografi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dari faktor pemanasan berpengaruh kurang baik dalam nilai tarik, nilai impak, dan struktur mikrografi spesimen penelitian. Pada spesimen tanpa perlakuan apapun didapatkan kekuatan tarik 467,404MPa, regangan 27,895%. Sedangkan spesimen dengan pemanasan 875C° diperoleh kekuatan tarik 410,025 MPa, regangan 28,025%. Sedangkan spesimen dengan pemanasan 975°C diperoleh tegangan maksimal 377,010 MPa, nilai regangan sebesar 21.69% . Pada pengujian impak spesimen tanpa perlakuan apapun didapatkan nilai impak sebesar 1,001 . Sedangkan spesimen dengan pemanasan 875°C mempunyai nilai impak 1,447 sedangkan spesimen dengan pemanasan 975°C mempunyai nilai impak 1,277 . Dari hasil pengujian tarik spesimen tanpa perlakuan pemanasan memiliki tegangan tarik yang lebih baik, namun jika dilihat dari regangan, yang lebih baik adalah spesimen dengan pemanasan sebesar 875°C. Sedangkan dari hasil pengujian impak spesimen dengan perlakuan pemanasan sebesar 875°C memiliki nilai impak yang terbaik. Normalizing dengan variasi 975°C struktur mikrografinya menunjukkan fasa ferrite lebih dominan, jika dibandingkan variasi normalizing 875°C maupun tanpa perlakuan pemanasan apapun. }, pages = {520--531} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/28307} }
Refworks Citation Data :
Normalizing telah dilakukan pada baja ST40 yang mana baja ST40 merupakan baja bertipe low carbon atau berkarbon rendah pada variasi pemanasan 875ºC dan 975°C dengan holding time selama 30 menit, setelah itu didinginkan menggunakan udara. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil kekuatan tarik, impak, dan mikrografi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dari faktor pemanasan berpengaruh kurang baik dalam nilai tarik, nilai impak, dan struktur mikrografi spesimen penelitian. Pada spesimen tanpa perlakuan apapun didapatkan kekuatan tarik 467,404MPa, regangan 27,895%. Sedangkan spesimen dengan pemanasan 875C° diperoleh kekuatan tarik 410,025 MPa, regangan 28,025%. Sedangkan spesimen dengan pemanasan 975°C diperoleh tegangan maksimal 377,010 MPa, nilai regangan sebesar 21.69% . Pada pengujian impak spesimen tanpa perlakuan apapun didapatkan nilai impak sebesar 1,001 . Sedangkan spesimen dengan pemanasan 875°C mempunyai nilai impak 1,447 sedangkan spesimen dengan pemanasan 975°C mempunyai nilai impak 1,277 . Dari hasil pengujian tarik spesimen tanpa perlakuan pemanasan memiliki tegangan tarik yang lebih baik, namun jika dilihat dari regangan, yang lebih baik adalah spesimen dengan pemanasan sebesar 875°C. Sedangkan dari hasil pengujian impak spesimen dengan perlakuan pemanasan sebesar 875°C memiliki nilai impak yang terbaik. Normalizing dengan variasi 975°C struktur mikrografinya menunjukkan fasa ferrite lebih dominan, jika dibandingkan variasi normalizing 875°C maupun tanpa perlakuan pemanasan apapun.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License