skip to main content

Analisa Kekuatan Struktur End Shackle Rantai Jangkar Akibat Adanya Beban Lingkungan pada Kapal Perintis 1200 GT

*Prasetya Tomi Irianto  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Hartono Yudo  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Wilma Amiruddin  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Jangkar merupakan salah satu komponen perlengkapan kapal yang memegang peranan yang sangat penting dalam sistem transportasi laut. Dengan adanya penambat kapal ini, kapal tidak akan berpindah tempat karena hembusan angin, arus ataupun gelombang saat jangkar diturunkan, tetapi pada kenyataannya pada tahun 2017, jangkar kapal tanker permata niaga hilang akibat diterjang gelombang laut. Hal tersebut menjadikan latar belakangan penelitian mengenai kekuatan struktur rantai jangkar khususnya pada bagian end shackle, dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan dari struktur end shackle akibat adanya beban lingkungan yang diakibatkan oleh heaving serta beban internal dan beban hidrostatik. Metode yang digunakan menggunakan software berbasis metode elemen hingga. Pada penelitian ini pembebanan pada struktur end shackle merupakan beban dinamis yang berupa beban maksimal, beban minimal dan beban rata-rata. Berdasarkan beban tersebut daerah kritis terjadi pada daerah antar sambungan dengan tegangan maksimal 1,25 x 107 Pa, tegangan rata-rata  6,76 x 106 Pa, dan tegangan minimal 1,24 x 106 Pa. Nilai deformasi terbesar 0,335 mm yang terjadi pada kondisi pembebanan maksimal. Tagangan yang terjadi pada masing-masing variasi pembebanan masih dibawah nilai yield strength pada material yang digunakan  yaitu 2,3 x 10Pa.

Fulltext View|Download
Keywords: End Shackle; Beban Lingkungan; Heaving; Tegangan
  1. ] Haryono satmiko. 2017. Capaian Kinerja Investigasi Keselamatan Transportasi Tahun 2017. Komite Nasional Keselamatan Transportasi
  2. ] M.H Hutama, H.Yudo dan M.Iqbal. 2016. Analisa Kelelahan Rantai Jangkar Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga. Jurnal Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro Vol. 4 no. 3
  3. ] I. Hamida, R. Wati and R. A. Hamdani. 2018. Analysis of AISI 304 Tensile Strength as an Anchor Chain of Mooring System . Department of Mechanical Engineering Education, Universitas Pendidikan Indonesia
  4. ] M.F Zamrudidin dan A.M Sakti. 2018. Analisis Perbandingan Pelapisan Menggunakan Chrome Dengan Pelapisan Menggunakan Bituminous Paint Pada Rantai Jangkar Kapal Motor Madani Nusantara. Jurnal Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya Vol 06 no 02
  5. ] Volume II. 2015. Rules For The Classification and Construction of Seegoing Steel Ships. Biro Klasifikasi Indonesia. Indonesia
  6. ] A. Fauzan, H.Yudo dan M.Iqbal. 2016. Analisa Kekuatan Spread Mooring Sistem Tambat FDPSO Berbentuk Silinder Di Perairan Lepas Pantai Barat Natuna-Indonesia Menggunakaan FEM. Jurnal Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro Vol. 4 no. 3
  7. ] Fleet Mooring. Basic Criteria and Planning Guidelines. Naval Facilities Engineering Command
  8. ] A.W Pradhana, I. Rochani dan Handayanu. 2015. Analisa Kekuatan Struktur Global Single Point Mooring Akibat Beban Gelombang Ekstrim. Skripsi. Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November
  9. ] Popov, E P. 1996. Mekanika Teknik. Erlangga. Indonesia
  10. ] Section 2. 2009. Rules For The Classification and Construction. Germanischer Lloyd Aktiengesellschaft
  11. ] R.R Gaji dan M.T Telsang. 2012. FEA Based Analysis Of Shackle For Offshore Application. Internasional Journal of Mechanical Engineering, Rajarambapu Institute of Technology Vol-2 no. 2231-6477,
  12. ] E.S Rizki, E.S Hadi dan Kiryanto. 2016. Desain Konverter Gelombang Bentuk Segi Empat Sebagai Sumber Pembangkit Listrik Di Perairan Laut Jawa. Jurnal Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro Vol. 4 no. 2

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.