BibTex Citation Data :
@article{JTP22315, author = {reynaldi ginting}, title = {Analisa Engine Matching - Propeller Pada Kapal Perintis Sabuk Nusantara 51 Dengan Variasi Variabel Propeller}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {7}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = { Kapal Perintis Sabuk Nusantara 51 1200 GT merupakan kapal yang beroperasi di wilayah perairan Indonesia bagian barat. Dalam perencanaan perancangan sistem permesinan dan propulsi pada kapal, engine-propeller matching (EPM) sangatlah dibutuhkan. Ketidaksesuaian antara daya yang dihasilkan oleh main engine, propeller dan hambatan kapal mengakibatkan tidak optimalnya gaya dorong yang dihasilkan untuk mendapatkan kecepatan service. Besaran daya menjadi tidak efisien apabila karakteristik dari main engine tidak sesuai dengan karakteristik propeller. Penelitian dilakukan dengan mengkaji hambatan kapal dengan metode holtrop, kemudian menghitung daya dan karakteristik tiap propeller yang telah ditentukan dengan variasi J dari 0,5 sampai 1,4, P/D dari 0,5 sampai dengan 1,4, dan Blade dari 3 sampai 5 tanpa mengubah bentuk lambung dan spesifikasi mesin kapal. Lalu dilakukan engine propeller matching guna mencari kesesuaian antara daya dan kecepatan pada main engine dengan propeller. Dari hasil perhitungan didapatkan propeller yang memiliki match point terbaik yaitu B3-55 dengan effisiensi 0,4 dan daya propeller 547, B4-55 dengan effisiensi 0,42 dan daya propeller 554,3, dan B5-55 dengan effisiensi 0,43 dan daya propeller 574,3. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/22315} }
Refworks Citation Data :
Kapal Perintis Sabuk Nusantara 51 1200 GT merupakan kapal yang beroperasi di wilayah perairan Indonesia bagian barat. Dalam perencanaan perancangan sistem permesinan dan propulsi pada kapal, engine-propeller matching (EPM) sangatlah dibutuhkan. Ketidaksesuaian antara daya yang dihasilkan oleh main engine, propeller dan hambatan kapal mengakibatkan tidak optimalnya gaya dorong yang dihasilkan untuk mendapatkan kecepatan service. Besaran daya menjadi tidak efisien apabila karakteristik dari main engine tidak sesuai dengan karakteristik propeller. Penelitian dilakukan dengan mengkaji hambatan kapal dengan metode holtrop, kemudian menghitung daya dan karakteristik tiap propeller yang telah ditentukan dengan variasi J dari 0,5 sampai 1,4, P/D dari 0,5 sampai dengan 1,4, dan Blade dari 3 sampai 5 tanpa mengubah bentuk lambung dan spesifikasi mesin kapal. Lalu dilakukan engine propeller matching guna mencari kesesuaian antara daya dan kecepatan pada main engine dengan propeller. Dari hasil perhitungan didapatkan propeller yang memiliki match point terbaik yaitu B3-55 dengan effisiensi 0,4 dan daya propeller 547, B4-55 dengan effisiensi 0,42 dan daya propeller 554,3, dan B5-55 dengan effisiensi 0,43 dan daya propeller 574,3.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License