BibTex Citation Data :
@article{JTP22313, author = {M. Ikbal Afdhal and Untung Budiarto and Imam Mulyatno}, title = {Optimasi Disain Spread Mooring Dengan Konfigurasi Variasi Line Terhadap Six Degrees Of Freedom (DOF) Olah Gerak Pada Kapal Floating Storage And Offloading (FSO)}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {7}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {Spread mooring; Convensional Bouy Mooring; Excursion ; Floating Storage And Offloading; Tension}, abstract = { Floating Storage and Offloading (FSO) adalah fasilitas terapung untuk produksi dan penyimpanan sementara minyak dan gas bumi berbentuk kapal yang secara permanen ditambatkan di lokasi operasi. Sistem tambat menyebar (spread mooring system) merupakan salah satu mooring system yang digunakan untuk meredam gerakan dinamis pada FSO akibat beban lingkungan. Tugas akhir ini melakukan analisa terhadap karakteristik gerakan FSO dengan spread mooring system. Tension maksimum pada chain line dan Excursion FSO menggunakan software MOSES ver.7.10 dan Orcaflex 9.2a. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap FSO Barakuda kondisi moored, dapat diambil kesimpulan bahwa mooring system dengan konfigurasi desain Spread mooring dengan chain R4 studless 92 mm cetenary merupakan mooring system yang paling sesuai untuk digunakan pada FSO yang mengalami kondisi pembebanan damage line atau ultimate limit state (ULS) paling ekstrem. Excursion maksimum terjadi pada heading 45 o sebesar x = 9,71 dan y = 13,45 m dalam kondisi damage . Excursion tersebut sesuai persyaratan fungsionalnya, yaitu sebesar 20% kedalaman perairan. Pada kondisi damage line, tension signifikan terbesar adalah 5787,96 kN yang terjadi pada chain line L02 heading 45 o . Sedangkan untuk kondisi intact , tension terbesar adalah 4095,42 kN terjadi pada chain line L02 untuk heading 45 o .dan anchor holding capacity signifikan terbesar adalah 5659,90 Kn untuk desain spread mooring dengan R4 studless (φ = 92 mm) terjadi pada chain line L02 untuk heading 45 o . Harga safety factor (SF) terkecil 1.34 untuk kondisi damage . Menurut API RP 2SK 2nd edition, SF minimal untuk kondisi damage adalah 1.25, sehingga dapat disimpulkan bahwa chain R4 studless (φ = 92 mm) aman untuk digunakan sebagai mooring system. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/22313} }
Refworks Citation Data :
Floating Storage and Offloading (FSO) adalah fasilitas terapung untuk produksi dan penyimpanan sementara minyak dan gas bumi berbentuk kapal yang secara permanen ditambatkan di lokasi operasi. Sistem tambat menyebar (spread mooring system) merupakan salah satu mooring system yang digunakan untuk meredam gerakan dinamis pada FSO akibat beban lingkungan. Tugas akhir ini melakukan analisa terhadap karakteristik gerakan FSO dengan spread mooring system. Tension maksimum pada chain line dan Excursion FSO menggunakan software MOSES ver.7.10 dan Orcaflex 9.2a. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap FSO Barakuda kondisi moored, dapat diambil kesimpulan bahwa mooring system dengan konfigurasi desain Spread mooring dengan chain R4 studless 92 mm cetenary merupakan mooring system yang paling sesuai untuk digunakan pada FSO yang mengalami kondisi pembebanan damage line atau ultimate limit state (ULS) paling ekstrem. Excursion maksimum terjadi pada heading 45 o sebesar x = 9,71 dan y = 13,45 m dalam kondisi damage . Excursion tersebut sesuai persyaratan fungsionalnya, yaitu sebesar 20% kedalaman perairan. Pada kondisi damage line, tension signifikan terbesar adalah 5787,96 kN yang terjadi pada chain line L02 heading 45o. Sedangkan untuk kondisi intact , tension terbesar adalah 4095,42 kN terjadi pada chain line L02 untuk heading 45o.dan anchor holding capacity signifikan terbesar adalah 5659,90 Kn untuk desain spread mooring dengan R4 studless (φ = 92 mm) terjadi pada chain line L02 untuk heading 45o. Harga safety factor (SF) terkecil 1.34 untuk kondisi damage . Menurut API RP 2SK 2nd edition, SF minimal untuk kondisi damage adalah 1.25, sehingga dapat disimpulkan bahwa chain R4 studless (φ = 92 mm) aman untuk digunakan sebagai mooring system.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License