BibTex Citation Data :
@article{JTP21772, author = {Muhammad Serpa and Deddy Chrismianto and Muhammad Iqbal}, title = {Analisa Stabilitas (Intact And Damage Stability) Pada Kapal Ro-Ro Ukuran Kecil Di Perairan Indonesia Berdasar IS CODE 2008}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {Stabilitas; Intact stability; Damage stability; Kapal Ro-Ro; IS CODE 2008;}, abstract = { Kapal penumpang feri roro merupakan moda transportasi yang cukup efisien dan efektif. Ini dibuktikan dari sisi desain kapal feri roro telah sukses dengan kemampuannya mengangkut manusia, kendaraan dan muatan secara bersamaan. Akan tetapi kapal jenis ini masih banyak memiliki kekurangan berupa kondisi kapal feri ro-ro yang saat ini beroperasi di indonesia, dimana kebanyakan geladak kendaraan tidak kedap air karena banyaknya bukaan yang ada di sekeliling kapal sehingga apabila dihitung stabilitasnya baik intact maupun damage akan berpengaruh dalam memenuhi kriteria sesuai ketentuan IMO. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan software komputasi numerik yaitu Maxsurf. Kriteria yang digunakan dalam analisa stabilitas intact dan damage menggunakan IS CODE 2008 MSC.267(85) Code on intacts stability Part B For Passengers dan SOLAS 2009 Chapter II-1 Resolution MSC.281 (85) (based on the probabilistic concept). H asil analisa untuk kapal Ro-Ro 500 GT (40,15 m), 600 (48,70 m) GT dan 750 GT (48,82 m) telah memenuhi kriteria pada 3 kondisi dengan max GZ melebihi dari 25 0 . perhitungan indek subdivisi R (required subdivision index) dan A (attained subdivison index) yang mana nilai indeks A harus lebih besar atau sama dengan nilai indeks R (A≥R). Nilai indeks R dipengaruhi oleh jumlah penumpang kapal dan panjang ls , sedangkan nilai indeks A dipengaruhi oleh faktor pi dan si. Hasil perhitungan pada ketiga kapal yaitu, kapal Ro-Ro 500 GT dengan indek R = 0,68 36 dan indek A= 0, 5938 . Kapal kapal Ro-Ro 600GT dengan indek R = 0,684 3 dan indek A = 0, 6087 . Kapal Ro-Ro 750 GT dengan indek R = 0,68 72 dan indek A = 0, 7173 . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/21772} }
Refworks Citation Data :
Kapal penumpang feri roro merupakan moda transportasi yang cukup efisien dan efektif. Ini dibuktikan dari sisi desain kapal feri roro telah sukses dengan kemampuannya mengangkut manusia, kendaraan dan muatan secara bersamaan. Akan tetapi kapal jenis ini masih banyak memiliki kekurangan berupa kondisi kapal feri ro-ro yang saat ini beroperasi di indonesia, dimana kebanyakan geladak kendaraan tidak kedap air karena banyaknya bukaan yang ada di sekeliling kapal sehingga apabila dihitung stabilitasnya baik intact maupun damage akan berpengaruh dalam memenuhi kriteria sesuai ketentuan IMO. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan software komputasi numerik yaitu Maxsurf. Kriteria yang digunakan dalam analisa stabilitas intact dan damage menggunakan IS CODE 2008 MSC.267(85) Code on intacts stability Part B For Passengers dan SOLAS 2009 Chapter II-1 Resolution MSC.281 (85) (based on the probabilistic concept). Hasil analisa untuk kapal Ro-Ro 500 GT (40,15 m), 600 (48,70 m) GT dan 750 GT (48,82 m) telah memenuhi kriteria pada 3 kondisi dengan max GZ melebihi dari 250. perhitungan indek subdivisi R (required subdivision index) dan A (attained subdivison index) yang mana nilai indeks A harus lebih besar atau sama dengan nilai indeks R (A≥R). Nilai indeks R dipengaruhi oleh jumlah penumpang kapal dan panjang ls, sedangkan nilai indeks A dipengaruhi oleh faktor pi dan si. Hasil perhitungan pada ketiga kapal yaitu, kapal Ro-Ro 500 GT dengan indek R = 0,6836 dan indek A= 0,5938. Kapal kapal Ro-Ro 600GT dengan indek R = 0,6843 dan indek A = 0,6087. Kapal Ro-Ro 750 GT dengan indek R = 0,6872 dan indek A = 0,7173.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License