BibTex Citation Data :
@article{JTP19916, author = {Billy Reynaldo and Berlian Adietya and Muhammad Iqbal}, title = {Analisis Pengaruh Variasi Bentuk Lambung Waterline Parabolization Terhadap Hambatan, Arah Dan Kecepatan Aliran (Wake), Serta Olah Gerak Kapal Pada Kapal Kontainer Sunship Eurocoaster}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Breadth; CFD; Hambatan; Kapal Kontainer; Olah Gerak Kapal; Wake; Waterline Parabolization}, abstract = { Bentuk lambung sangat penting dirancang dengan baik agar dapat mengurangi hambatan dan mempunyai olah gerak yang baik. Konsep bentuk lambung waterline parabolization dapat mengurangi hambatan gelombang yang terjadi pada kapal dengan penambahan breadth kapal. Meskipun terjadi peningkatan pada b readth kapal, bentuk lambung waterline parabolization dapat menghasilkan cukup pembatalan gelombang untuk mengurangi nilai hambatan total kapal. Penelitian ini bertujuan untuk membuat beragam model bentuk lambung waterline parabolization kemudian dianalisis hambatan, kecepatan aliran dan nilai wake serta olah gerak kapal. Adapun tahapan yang dilalui untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan beberapa software perkapalan yang terintegrasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model variasi 10% adalah model yang paling optimal mengurangi hambatan total kapal sebesar 15,430% pada Fn 0,14, 18,614% pada Fn 0,18, 18,166% pada Fn 0,19, 16,331% pada Fn 0,21, dan 14,644% pada Fn 0,23 dengan ukuran breadth kapal sebesar 12,815 m, model variasi 10% yang paling optimal mengurangi nilai wake yaitu dengan nilai wake 0,2172, 0,2211 dan 0,2360 dengan persentase selisih nilai wake dengan kapal orisinal berkurang 16,168% , 13,92% dan 5,701%, sedangkan untuk olah gerak kapal nilai rolling paling rendah pada wave heading 90° terdapat pada model variasi 5% yang mengalami penurunan yang sama yaitu 1,08% pada Fn 0,14, Fn 0,18 dan pada Fn 0,21 dari model kapal orisinal, dan untuk nilai vertical acceleration paling rendah terdapat pada model variasi 10% pada Fn 0,14 di sea state 3 yang mengalami penurunan sebesar 4.35% pada wave heading 90°, 3,92% pada wave heading 135°, dan 4.92%pada wave heading 180°dari model orisinal. Semua kondisi hasil analisis olah gerak kapal pada tinggi geombang 0,875 m dan 1,875 m sudah memenuhi standar Nordforsk , namun pada tinggi gelombang 3,25 m RMS roll motion melebihi yang disyaratkan yaitu 6 derajat dan pada tinggi gelombang 1,875 m Fn 0,21 dan 3,25 m di setiap Fn terdapat RMS vertical acceleration melebihi yang disyaratkan yaitu 0,15 g. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/19916} }
Refworks Citation Data :
Bentuk lambung sangat penting dirancang dengan baik agar dapat mengurangi hambatan dan mempunyai olah gerak yang baik. Konsep bentuk lambung waterline parabolization dapat mengurangi hambatan gelombang yang terjadi pada kapal dengan penambahan breadth kapal. Meskipun terjadi peningkatan pada breadth kapal, bentuk lambung waterline parabolization dapat menghasilkan cukup pembatalan gelombang untuk mengurangi nilai hambatan total kapal. Penelitian ini bertujuan untuk membuat beragam model bentuk lambung waterline parabolization kemudian dianalisis hambatan, kecepatan aliran dan nilai wake serta olah gerak kapal. Adapun tahapan yang dilalui untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan beberapa software perkapalan yang terintegrasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model variasi 10% adalah model yang paling optimal mengurangi hambatan total kapal sebesar 15,430% pada Fn 0,14, 18,614% pada Fn 0,18, 18,166% pada Fn 0,19, 16,331% pada Fn 0,21, dan 14,644% pada Fn 0,23 dengan ukuran breadth kapal sebesar 12,815 m, model variasi 10% yang paling optimal mengurangi nilai wake yaitu dengan nilai wake 0,2172, 0,2211 dan 0,2360 dengan persentase selisih nilai wake dengan kapal orisinal berkurang 16,168% , 13,92% dan 5,701%, sedangkan untuk olah gerak kapal nilai rolling paling rendah pada wave heading 90° terdapat pada model variasi 5% yang mengalami penurunan yang sama yaitu 1,08% pada Fn 0,14, Fn 0,18 dan pada Fn 0,21 dari model kapal orisinal, dan untuk nilai vertical acceleration paling rendah terdapat pada model variasi 10% pada Fn 0,14 di sea state 3 yang mengalami penurunan sebesar 4.35% pada wave heading 90°, 3,92% pada wave heading 135°, dan 4.92%pada wave heading 180°dari model orisinal. Semua kondisi hasil analisis olah gerak kapal pada tinggi geombang 0,875 m dan 1,875 m sudah memenuhi standar Nordforsk, namun pada tinggi gelombang 3,25 m RMS roll motion melebihi yang disyaratkan yaitu 6 derajat dan pada tinggi gelombang 1,875 m Fn 0,21 dan 3,25 m di setiap Fn terdapat RMS vertical acceleration melebihi yang disyaratkan yaitu 0,15 g.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License