BibTex Citation Data :
@article{JTP16297, author = {Prasetyo Nugroho and Parlindungan Manik and Berlian Adietya}, title = {Analisa Kekuatan Tekan dan Kekuatan Tarik Pada Balok Laminasi Kayu Meranti Merah dan Bambu Petung Untuk Komponen Kapal Kayu}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {5}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {Laminasi Bambu; Bambu Petung; Kayu Meranti Merah; Kuat Tarik; Kuat Tekan}, abstract = { Permintaan kayu yang sangat meningkat, khususnya di negara Indonesia yang merupakans alah satu kendala dalam memenuhi kebutuhan kayu. Indonesia adalah salah satu negara yang memproduksi kapal kayu. Dimana kapal kayu merupakan sarana transportasi tradisional yang hingga saat ini masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk sarana transportasi, niaga maupun sarana rekreasi. Dalam mengatasi permintaan kayu, maka dilakukan penelitian tentang laminasi bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar air, kerapatan, kuat tarik, kuat tekan dari laminasi bambu petung kombinasi kayu meranti merah akibat perbedaan persentase variasi bahan (70% petung - 30% meranti merah, 60% petung - 40% meranti merah, 50% petung - 50% meranti merah, 40% petung – 60% meranti merah, 30% petung - 70% meranti merah). Dalam penelitian ini dibuat balok laminasi bambu petung kombinasi meranti merah untuk uji kuat Tarik mengacu pada standar SNI 03-3399-1994 dan uji kuat Tekan mengacu pada standar SNI 03-3958-1995. Hasil penelitian untuk pengujian Tarik memiliki kadar air kering udara rata-rata 10%, berat jenis terbesar 0.7553gr/cm³ untuk spesimen tarik, kekuatan Tarik rata-rata sebesar 168,27 Mpa untuk kode T.7.3 (varian paling optimal). Untuk laminasi bambu pengujian Tekan memiliki nilai kadar air kering udara rata – rata sebesar 10%, berat jenis sebesar 0.6338 gr/cm³ untuk spesimen tekan, kekuatan Tekan rata-rata sebesar 40,20 MPa untuk kode TK.7.3 (varian paling optimal). }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/16297} }
Refworks Citation Data :
Permintaan kayu yang sangat meningkat, khususnya di negara Indonesia yang merupakans alah satu kendala dalam memenuhi kebutuhan kayu. Indonesia adalah salah satu negara yang memproduksi kapal kayu. Dimana kapal kayu merupakan sarana transportasi tradisional yang hingga saat ini masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk sarana transportasi, niaga maupun sarana rekreasi. Dalam mengatasi permintaan kayu, maka dilakukan penelitian tentang laminasi bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar air, kerapatan, kuat tarik, kuat tekan dari laminasi bambu petung kombinasi kayu meranti merah akibat perbedaan persentase variasi bahan (70% petung - 30% meranti merah, 60% petung - 40% meranti merah, 50% petung - 50% meranti merah, 40% petung – 60% meranti merah, 30% petung - 70% meranti merah). Dalam penelitian ini dibuat balok laminasi bambu petung kombinasi meranti merah untuk uji kuat Tarik mengacu pada standar SNI 03-3399-1994 dan uji kuat Tekan mengacu pada standar SNI 03-3958-1995. Hasil penelitian untuk pengujian Tarik memiliki kadar air kering udara rata-rata 10%, berat jenis terbesar 0.7553gr/cm³ untuk spesimen tarik, kekuatan Tarik rata-rata sebesar 168,27 Mpa untuk kode T.7.3 (varian paling optimal). Untuk laminasi bambu pengujian Tekan memiliki nilai kadar air kering udara rata – rata sebesar 10%, berat jenis sebesar 0.6338 gr/cm³ untuk spesimen tekan, kekuatan Tekan rata-rata sebesar 40,20 MPa untuk kode TK.7.3 (varian paling optimal).
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License