BibTex Citation Data :
@article{JTP16292, author = {Hilman Salam and Imam Mulyatno and Muhammad Iqbal}, title = {Analisa Kelelahan Propeller Kapal Ikan PVC Dengan Metode Elemen Hingga}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {5}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {propeller; kelelahan; metode elemen hingga; hot spot stress; fatigue life}, abstract = { Kapal ikan merupakan kapal yang memiliki tugas utama untuk menangkap ikan tidak terkecuali bagi Kapal Ikan PVC Baruna Fishtama. Dalam melakukan tugas pokoknya tersebut, propeller merupakan salah satu komponen penting karena tanpanya sebuah kapal tidak akan bisa melakukan fungsi dan kegunaannya. Namun, sebuah baling-baling kapal harus memiliki kemampuan yang cukup dalam menopang gaya-gaya yang bekerja terhadapnya secara terus-menerus, yang dapat mengakibatkan terjadinya keretakan dan akhirnya mengalami kepatahan. Analisa kelelahan propeller diperlukan untuk dapat mengetahui batas waktu atau fatigue life propeller sehingga dapat menghindari terjadinya deformasi dan juga kemungkinan kecelakaan kerja pada saat kapal beroperasi. Pembebanan yang diberikan didapat dari hasil contour pressure pada analisa CFD terlebih dahulu yang kemudian di- running dengan menggunakan Metode Elemen Hingga (MEH) untuk mendapatkan Hot Spot Stress. Hasilnya didapatkan Hot Spot Stress sebesar 3,515 x 10 11 Pa yang berlokasi di daerah root suction back propeller akibat perbedaan tekanan yang cukup signifikan pada bagian face dan back propeller . Nilai tegangan tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan life cycle minimum sebesar 3,32 x 10 9 cycle yang kemudian didapatkan umur dari material selama 32,21 tahun. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/16292} }
Refworks Citation Data :
Kapal ikan merupakan kapal yang memiliki tugas utama untuk menangkap ikan tidak terkecuali bagi Kapal Ikan PVC Baruna Fishtama. Dalam melakukan tugas pokoknya tersebut, propeller merupakan salah satu komponen penting karena tanpanya sebuah kapal tidak akan bisa melakukan fungsi dan kegunaannya. Namun, sebuah baling-baling kapal harus memiliki kemampuan yang cukup dalam menopang gaya-gaya yang bekerja terhadapnya secara terus-menerus, yang dapat mengakibatkan terjadinya keretakan dan akhirnya mengalami kepatahan. Analisa kelelahan propeller diperlukan untuk dapat mengetahui batas waktu atau fatigue life propeller sehingga dapat menghindari terjadinya deformasi dan juga kemungkinan kecelakaan kerja pada saat kapal beroperasi. Pembebanan yang diberikan didapat dari hasil contour pressure pada analisa CFD terlebih dahulu yang kemudian di-running dengan menggunakan Metode Elemen Hingga (MEH) untuk mendapatkan Hot Spot Stress. Hasilnya didapatkan Hot Spot Stress sebesar 3,515 x 1011 Pa yang berlokasi di daerah root suction back propeller akibat perbedaan tekanan yang cukup signifikan pada bagian face dan back propeller. Nilai tegangan tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan life cycle minimum sebesar 3,32 x 109 cycle yang kemudian didapatkan umur dari material selama 32,21 tahun.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License