BibTex Citation Data :
@article{JTP14786, author = {Gritis Al hasbi MM and Untung Budiarto and Wilma Amiruddin}, title = {ANALISA UNJUK KERJA DESAIN SISTEM REFRIGERASI KOMPRESI UAP PADA KAPAL IKAN UKURAN 5 GT DI WILAYAH REMBANG}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {4}, number = {4}, year = {2016}, keywords = {Sistem Refrigerasi Kompresi Uap; Kapasitas Komponen Refrigerasi; COP; R134a}, abstract = { Proses pendinginan atau refrigerasi merupakan proses yang penting untuk menjaga kualitas daging hasil tangkapan. Metode pendinginan yang saat ini diterapkan oleh mayoritas nelayan dengan ukuran kapal 5 GT di wilayah Rembang masih menggunakan cara konvensional (balok es) yang membawa kerugian tersendiri terhadap operasional dan kualitas daging hasil tangkap. Nelayan Rembang menjadikan kepiting rajungan ( portunus pelagicu s ) sebagai tangkapan utama mereka, karena produk ini merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai jual tinggi maka perlu mendapatkan penanganan secara khusus bila dibandingkan dengan komoditas hasil tangkap lainya. Oleh karena itu Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) melakukan suatu rancangan sistem Refrigerasi Kompresi uap pada kapal ikan ukuran 5 GT dengan hasil tangkapan yaitu kepiting rajungan yang bertujuan untuk menggantikan sistem pendinginan sebelumnya (balok es) dan menjaga kualitas daging setelah ditangkap. Jenis refrigeran yang dipakai pada sistem ini adalah R-134a. Berdasarkan analisa unjuk kerja sistem refrigerasi pada penelitian ini diperoleh nilai koefisien prestasi / coefficient of performance (COP) = 3,24 dari nilai ini disimpulan bahwa sistem memiliki nilai COP˃1 yang artinya sistem ini memiliki effisiensi kerja yang baik. Kemudian diperoleh nilai kapasitas tiap komponen pada sistem sebagai berikut: (Kompresor=39,93 kJ/kg), (Kondensor=-168,73 kJ/kg), (Unit ekspansi=261,164 kJ/kg), dan (Evaporator=128,8 kJ/kg). Serta diketahui bahwa keberhasilan perancangan sistem refrigerasi untuk menggantikan sistem pendingin yang lama pada palka I adalah 40,7 %, dan pada palka II adalah 33 %. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/14786} }
Refworks Citation Data :
Proses pendinginan atau refrigerasi merupakan proses yang penting untuk menjaga kualitas daging hasil tangkapan. Metode pendinginan yang saat ini diterapkan oleh mayoritas nelayan dengan ukuran kapal 5 GT di wilayah Rembang masih menggunakan cara konvensional (balok es) yang membawa kerugian tersendiri terhadap operasional dan kualitas daging hasil tangkap. Nelayan Rembang menjadikan kepiting rajungan (portunus pelagicus) sebagai tangkapan utama mereka, karena produk ini merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai jual tinggi maka perlu mendapatkan penanganan secara khusus bila dibandingkan dengan komoditas hasil tangkap lainya. Oleh karena itu Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) melakukan suatu rancangan sistem Refrigerasi Kompresi uap pada kapal ikan ukuran 5 GT dengan hasil tangkapan yaitu kepiting rajungan yang bertujuan untuk menggantikan sistem pendinginan sebelumnya (balok es) dan menjaga kualitas daging setelah ditangkap. Jenis refrigeran yang dipakai pada sistem ini adalah R-134a. Berdasarkan analisa unjuk kerja sistem refrigerasi pada penelitian ini diperoleh nilai koefisien prestasi / coefficient of performance (COP) = 3,24 dari nilai ini disimpulan bahwa sistem memiliki nilai COP˃1 yang artinya sistem ini memiliki effisiensi kerja yang baik. Kemudian diperoleh nilai kapasitas tiap komponen pada sistem sebagai berikut: (Kompresor=39,93 kJ/kg), (Kondensor=-168,73 kJ/kg), (Unit ekspansi=261,164 kJ/kg), dan (Evaporator=128,8 kJ/kg). Serta diketahui bahwa keberhasilan perancangan sistem refrigerasi untuk menggantikan sistem pendingin yang lama pada palka I adalah 40,7 %, dan pada palka II adalah 33 %.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License