BibTex Citation Data :
@article{JTP14781, author = {Imam Handhika and Imam Mulyatno and Hartono Yudo}, title = {ANALISA KEKUATAN GELADAK KAPAL IKAN KATAMARAN 5 GT BAHAN FIBERGLASS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINITE ELEMENT ANALYSIS (FEA)}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {4}, number = {4}, year = {2016}, keywords = {Katamaran; fiberglass; torsional; transverse; sagging; hogging; MSC. Patran}, abstract = { Kapal ikan katamaran 5 GT bahan fiberglass yang sangat mudah dalam perawatannya ini masih sangat jarang digunakan di indonesia . Namun jika ditinjau dari sisi lain seperti permasalahan kekuatan geladak kanal katamaran masih perlu dianalisa lebih lanjut untuk meyakinkan kepada para nelayan bahwasanya kapal ikan jenis fiberglass memanglah kuat.. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan analisa kekuatan geladak kanal untuk kapal ikan katamaran dengan menggunakan metode elemen hingga dengan menggunakan MSC. Patran 12.2 dengan variasi analisa torsional, melintang,sagging dan hogging. Dari hasil perhitungan manual dan analisa menggunakan MSC. Nastran menunjukan bahwa pada analisa torsional yang dipengaruhi oleh kondisi air tenang dimana pengaruh hidrostatik pada lambung kapal yang tercelup air sebesar 6,027 N terjadi tegangan sebesarĀ 1,37E+02 N/m 2 dan terdapat pada bagian tengah kapal, pada analisa melintang kapal pengaruh hidrostatis sama dengan torsional menunjukan besarnya tegangan terjadi pada geladak kanal kapal sebagai geladak penghubung dua lambung kapal dengan besar tegangan 3,69E+07 N/m2, sedangkan pada analisa sagging dan hogging besarnya tegangan dipengaruhi oleh gelombang trochoid sebesar 0,544 m, sehingga tegangan maksimal pada sagging terjadi pada midship kapal dengan tegangannya sebesar 6,78E+05 N/m2 dan pada analisa hogging besarnya tegangan terjadi pada midhsip kapal dan lebih mengarah pada geladak ruang muat satu sebesar 6,45E+05 N/m2. Dengan tegangan izin BKI sebesar 8,0E+07 N/m2 dan tegangan bahan sebsar 9,87E+07 N/m2, maka kondisi kapal pada muatan penuh pada seluruh kondisi dalam keadaan aman. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/14781} }
Refworks Citation Data :
Kapal ikan katamaran 5 GT bahan fiberglass yang sangat mudah dalam perawatannya ini masih sangat jarang digunakan di indonesia . Namun jika ditinjau dari sisi lain seperti permasalahan kekuatan geladak kanal katamaran masih perlu dianalisa lebih lanjut untuk meyakinkan kepada para nelayan bahwasanya kapal ikan jenis fiberglass memanglah kuat.. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan analisa kekuatan geladak kanal untuk kapal ikan katamaran dengan menggunakan metode elemen hingga dengan menggunakan MSC. Patran 12.2 dengan variasi analisa torsional, melintang,sagging dan hogging. Dari hasil perhitungan manual dan analisa menggunakan MSC. Nastran menunjukan bahwa pada analisa torsional yang dipengaruhi oleh kondisi air tenang dimana pengaruh hidrostatik pada lambung kapal yang tercelup air sebesar 6,027 N terjadi tegangan sebesarĀ 1,37E+02 N/m2 dan terdapat pada bagian tengah kapal, pada analisa melintang kapal pengaruh hidrostatis sama dengan torsional menunjukan besarnya tegangan terjadi pada geladak kanal kapal sebagai geladak penghubung dua lambung kapal dengan besar tegangan 3,69E+07 N/m2, sedangkan pada analisa sagging dan hogging besarnya tegangan dipengaruhi oleh gelombang trochoid sebesar 0,544 m, sehingga tegangan maksimal pada sagging terjadi pada midship kapal dengan tegangannya sebesar 6,78E+05 N/m2 dan pada analisa hogging besarnya tegangan terjadi pada midhsip kapal dan lebih mengarah pada geladak ruang muat satu sebesar 6,45E+05 N/m2. Dengan tegangan izin BKI sebesar 8,0E+07 N/m2 dan tegangan bahan sebsar 9,87E+07 N/m2, maka kondisi kapal pada muatan penuh pada seluruh kondisi dalam keadaan aman.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License