BibTex Citation Data :
@article{JTP14797, author = {Ary Ramadhan and Imam Mulyatno and Hartono Yudo}, title = {ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI DOUBLE BOTTOM PADA FRAME 46 SAMPAI FRAME 50 AKIBAT PERUBAHAN DARI SINGLE HULL KE DOUBLE HULL PADA KAPAL TANKER 13944 LTDW DENGAN METODE ELEMEN HINGGA}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {4}, number = {4}, year = {2016}, keywords = {Tanker Double hull; Analisa kekuatan Structure Double Bottom; Finite Element}, abstract = { Kapal Tanker Indradi 13944 LTDW merupakan kapal yang dirancang untuk mengangkut cairan dalam jumlah besar. Karena kebutuhan minyak yang selalu meningkat, mengakibatkan kapal harus dapat beroprasi sesuai peraturan MARPOL 73/78-Annex 1, Regulation 13G, Amandemen 2001 perubahan lambung wajib dilakukan terhadap lambung kapal[3][4]. Penelitian ini hanya bertujuan untuk membandingkan Model sebelum dan sesudah dimodifikasi saat berada pada kondisi beban statis, Sagging dan Hogging . Adapun skenario pembebanan meliputi muatan penuh pada model Ring Construction dan Double Bottom saja sebelum dimodifikasi dan sesudah dimodifikasi[2]. Akibat perubahan pada ruang muat dengan penambahan inner shell, double bottom mengalami perubahan pembebanan. Maka itu memodifikasi konstruksi pada Bottom dengan menghitung kembali, sarat kapal untuk mendapatkan ukuran profil dan ketebalan baja yang aman untuk bobot kapal yang baru sesuai dengan Rules BKI. Hasil analisa dengan Software berbasis FEM berupa tegangan Von Mises yang terjadi pada Double Bottom sebelum dimodifikasi pada keadaan Statis sebesar 14,3 Mpa, Sagging sebesar 71,6 Mpa, Hogging sebesar 68,4 Mpa, Kemudian Double Bottom sesudah dimodifikasi pada keadaan Statis sebesar 12,0 Mpa, Sagging sebesar 48,8 Mpa, Hogging sebesar 46,5 Mpa. Hasil analisa yang paling kritis pada Tegangan (stress) maksimum terbesar yang terjadi pada Double bottom frame 46-50 kapal chemical carrier 13944 LTDW ini sebesar 71,6 N/m 2 pada kondisi Sagging model Double bottom saja sebelum dimodifikasi dan 48,8 N/mm 2 pada model double bottom saja setelah dimodifikasi pembebanan ketika kondisi sagging . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/14797} }
Refworks Citation Data :
Kapal Tanker Indradi 13944 LTDW merupakan kapal yang dirancang untuk mengangkut cairan dalam jumlah besar. Karena kebutuhan minyak yang selalu meningkat, mengakibatkan kapal harus dapat beroprasi sesuai peraturan MARPOL 73/78-Annex 1, Regulation 13G, Amandemen 2001 perubahan lambung wajib dilakukan terhadap lambung kapal[3][4]. Penelitian ini hanya bertujuan untuk membandingkan Model sebelum dan sesudah dimodifikasi saat berada pada kondisi beban statis, Sagging dan Hogging. Adapun skenario pembebanan meliputi muatan penuh pada model Ring Construction dan Double Bottom saja sebelum dimodifikasi dan sesudah dimodifikasi[2]. Akibat perubahan pada ruang muat dengan penambahan inner shell, double bottom mengalami perubahan pembebanan. Maka itu memodifikasi konstruksi pada Bottom dengan menghitung kembali, sarat kapal untuk mendapatkan ukuran profil dan ketebalan baja yang aman untuk bobot kapal yang baru sesuai dengan Rules BKI. Hasil analisa dengan Software berbasis FEM berupa tegangan Von Mises yang terjadi pada Double Bottom sebelum dimodifikasi pada keadaan Statis sebesar 14,3 Mpa, Sagging sebesar 71,6 Mpa, Hogging sebesar 68,4 Mpa, Kemudian Double Bottom sesudah dimodifikasi pada keadaan Statis sebesar 12,0 Mpa,Sagging sebesar 48,8 Mpa, Hogging sebesar 46,5 Mpa. Hasil analisa yang paling kritis pada Tegangan (stress) maksimum terbesar yang terjadi pada Double bottom frame 46-50 kapal chemical carrier 13944 LTDW ini sebesar 71,6 N/m2 pada kondisi Sagging model Double bottom saja sebelum dimodifikasi dan 48,8 N/mm2 pada model double bottom saja setelah dimodifikasi pembebanan ketika kondisi sagging.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License