BibTex Citation Data :
@article{dmj27096, author = {Arteria Nurhutami and Suprihati Suprihati and Dwi Marliyawati and Anna Dewi}, title = {FAKTOR RISIKO RINITIS ALERGI PADA ANAK USIA 13-14 TAHUN DI SEMARANG}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {9}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {Rinitis alergi, Faktor risiko, Kuesioner ISAAC}, abstract = { Latar Belakang : Berdasarkan survey WHO penderita rinitis alergi berjumlah sekitar 400 juta penduduk dunia. Studi ISAAC pada kelompok usia 13-14 tahun didapatkan prevalensi sebesa 1.4 - 39.7%. Rinitis alergi juga dikatakan sebagai masalah global yang selalu mengalami peningkatan dan memerlukan perhatian khusus. Riwayat atopi keluarga, faktor gaya hidup dan keadaan lingkungan merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kejadian rinitis alergi. Tujuan : Mengetahui faktor risiko rinitis alergi pada anak usia 13- 14 tahun di Semarang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional . Penelitian ini menggunakan kuesioner ISAAC yang diisi oleh 310 responden di SMP Nusa Bhakti dan SMP N 19 Semarang. Sampel dipilih secara consecutive sampling . Hasil : Didapatkan sebanyak 113 (36.5%) siswa yang menderita rinitis alergi. Dimana dari 310 responden didapatkan sebanyak 66 siswa (21%) terpapar asap kendaraan, 204 siswa (66%) terpapar asap rokok, 131 siswa (42%) memiliki hewan peliharaan, 178 siswa (57%) terpapar debu rumah, 29 siswa (9%) menderita asma dan 63 siswa (20%) menderita eksem. Simpulan: Faktor risiko yang bermakna pada penderita rinitis alergi usia 13-14 tahun di Semarang adalah memiliki hewan peliharaan (OR=1.444), terpapar asap kendaraan (OR=2.010) dan menderita eksem (OR=3.163). Kata Kunci : Rinitis alergi, Faktor risiko, Kuesioner ISAAC }, issn = {2540-8844}, pages = {154--160} doi = {10.14710/dmj.v9i2.27096}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/27096} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Berdasarkan survey WHO penderita rinitis alergi berjumlah sekitar 400 juta penduduk dunia. Studi ISAAC pada kelompok usia 13-14 tahun didapatkan prevalensi sebesa 1.4 - 39.7%. Rinitis alergi juga dikatakan sebagai masalah global yang selalu mengalami peningkatan dan memerlukan perhatian khusus. Riwayat atopi keluarga, faktor gaya hidup dan keadaan lingkungan merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kejadian rinitis alergi. Tujuan : Mengetahui faktor risiko rinitis alergi pada anak usia 13- 14 tahun di Semarang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner ISAAC yang diisi oleh 310 responden di SMP Nusa Bhakti dan SMP N 19 Semarang. Sampel dipilih secara consecutive sampling. Hasil : Didapatkan sebanyak 113 (36.5%) siswa yang menderita rinitis alergi. Dimana dari 310 responden didapatkan sebanyak 66 siswa (21%) terpapar asap kendaraan, 204 siswa (66%) terpapar asap rokok, 131 siswa (42%) memiliki hewan peliharaan, 178 siswa (57%) terpapar debu rumah, 29 siswa (9%) menderita asma dan 63 siswa (20%) menderita eksem. Simpulan: Faktor risiko yang bermakna pada penderita rinitis alergi usia 13-14 tahun di Semarang adalah memiliki hewan peliharaan (OR=1.444), terpapar asap kendaraan (OR=2.010) dan menderita eksem (OR=3.163).
Kata Kunci : Rinitis alergi, Faktor risiko, Kuesioner ISAAC
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.