BibTex Citation Data :
@article{dmj25355, author = {Nadya Audina and Willy Yusmawan and Zulfikar Naftali and Suprihati Suprihati}, title = {PERBANDINGAN KEJADIAN LEUKOPENIA DAN TROMBOSITOPENIA PADA PENDERTIA KARSINOMA NASOFARING YANG MENDAPATKAN KEMOTERAPI PACLITAXEL CISPLATIN DAN CISPLATIN 5-FLUOROURACIL (5-FU)}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {8}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Karsinoma Nasofaring, Kemoterapi, paclitaxel cisplatin, cisplatin 5-fluorouracil (5-FU)}, abstract = { Latar Belakang : Karsinoma Nasofaring (KNF) merupakan karsinoma yang muncul pada daerah nasofaring. Kemoterapi adalah segolongan obat-obatan yang dapat menghambat pertumbuhan kanker atau bahkan membunuh sel kanker. Salah satu kombinasi obat kemoterapi adalah paclitaxel cisplatin dan cisplatin 5-fluorouracil. Efek samping dari kemoterapi timbul karena obat-obatan kemoterapi. Efek samping kemoterapi berbasis cisplatin dan melihat efek samping hematopoetik berdasarkan hemoglobin, leukosit dan trombosit. Efek samping tersebut mulai terjadi setelah seri pertama dan signifikan setelah seri-seri berikutnya. Sistem hematopoetik pascakemoterapi cisplatin-paclitaxel pada penderita kanker kepala dan leher menunjukkan penurunan yang signifikan setelah seri I, II dan III. Efek supresi sumsum tulang akibat paclitaxel terjadi 6 – 12 hari. Tujuan : Mengetahui perbandingan kejadian leukopenia dan trombositopenia pada penderita karsinoma nasofaring yang mendapatkan kemoterapi paclitaxel cisplatin dan cisplatin 5-fluororacil (5-FU). Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dikaji dari rekam medis sebagai data sekunder poli THT-KL RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2013-2017. Terdapat 97 sampel kelompok yaitu paclitaxel cisplatin dan cisplatin 5-FU. Analisis hasil data dengan uji Chi Square dan uji Fisher. Hasil : kejadian leukopenia pada penderita KNF yang mendapat kemoterapi paclitaxel cisplatin sebanyak 37 (80,4%). Kejadian leukopenia pada penderita KNF yang mendapat kemoterapi cisplatin 5-fluorouracil (5-FU) sebanyak 9 (19,6%). Kejadian trombositopenia pada penderita KNF yang mendapatkan kemoterapi paclitaxel cisplatin sebanyak 9 (69,2%) sedangkan kejadian trombositopenia pada penderita KNF yang mendapatkan kemoterapi cisplatin 5-fluorouracil (5-FU) sebanyak 4 (30,8%). Simpulan : Kejadian leukopenia dan trombositopenia ditemukan lebih banyak pada penderita KNF yang mendapat kemoterapi paclitaxel cisplatin dibandingkan dengan cisplatin 5-fluorouracil (-FU). Kata Kunci : Karsinoma Nasofaring, Kemoterapi, paclitaxel cisplatin, cisplatin 5-fluorouracil (5-FU)}, issn = {2540-8844}, pages = {1187--1196} doi = {10.14710/dmj.v8i4.25355}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/25355} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Karsinoma Nasofaring (KNF) merupakan karsinoma yang muncul pada daerah nasofaring. Kemoterapi adalah segolongan obat-obatan yang dapat menghambat pertumbuhan kanker atau bahkan membunuh sel kanker. Salah satu kombinasi obat kemoterapi adalah paclitaxel cisplatin dan cisplatin 5-fluorouracil. Efek samping dari kemoterapi timbul karena obat-obatan kemoterapi. Efek samping kemoterapi berbasis cisplatin dan melihat efek samping hematopoetik berdasarkan hemoglobin, leukosit dan trombosit. Efek samping tersebut mulai terjadi setelah seri pertama dan signifikan setelah seri-seri berikutnya. Sistem hematopoetik pascakemoterapi cisplatin-paclitaxel pada penderita kanker kepala dan leher menunjukkan penurunan yang signifikan setelah seri I, II dan III. Efek supresi sumsum tulang akibat paclitaxel terjadi 6 – 12 hari. Tujuan : Mengetahui perbandingan kejadian leukopenia dan trombositopenia pada penderita karsinoma nasofaring yang mendapatkan kemoterapi paclitaxel cisplatin dan cisplatin 5-fluororacil (5-FU). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dikaji dari rekam medis sebagai data sekunder poli THT-KL RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2013-2017. Terdapat 97 sampel kelompok yaitu paclitaxel cisplatin dan cisplatin 5-FU. Analisis hasil data dengan uji Chi Square dan uji Fisher. Hasil : kejadian leukopenia pada penderita KNF yang mendapat kemoterapi paclitaxel cisplatin sebanyak 37 (80,4%). Kejadian leukopenia pada penderita KNF yang mendapat kemoterapi cisplatin 5-fluorouracil (5-FU) sebanyak 9 (19,6%). Kejadian trombositopenia pada penderita KNF yang mendapatkan kemoterapi paclitaxel cisplatin sebanyak 9 (69,2%) sedangkan kejadian trombositopenia pada penderita KNF yang mendapatkan kemoterapi cisplatin 5-fluorouracil (5-FU) sebanyak 4 (30,8%). Simpulan : Kejadian leukopenia dan trombositopenia ditemukan lebih banyak pada penderita KNF yang mendapat kemoterapi paclitaxel cisplatin dibandingkan dengan cisplatin 5-fluorouracil (-FU).
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.