BibTex Citation Data :
@article{dmj25321, author = {Arga Wijayanti and Anna Dewi and Hermawan Istiadi and Kanti Yunika}, title = {HUBUNGAN OBESITAS DENGAN DERAJAT SUMBATAN HIDUNG}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {8}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Obesitas, derajat sumbatan hidung.}, abstract = { Latar Belakang: Obesitas merupakan faktor risiko yang signfikan untuk perkembangan banyak penyakit, salah satunya gangguan pernapasan. Pada orang yang mengalami obesitas, deposit jaringan adiposa dapat menyebabkan penurunan dimensi saluran napas bagian atas dan dapat meningkatkan resistensi aliran udara. Massa tubuh yang tinggi menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen dan dengan demikian pasien harus bernapas dengan frekuensi yang lebih tinggi atau volume yang lebih besar setiap inspirasi. Tujuan: Mengetahui hubungan obesitas dengan derajat sumbatan hidung. Metode: Penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional pada 54 penderita obesitas di lingkungan Universitas Diponegoro Semarang. Subjek yang sudah memenuhi kriteria telah dilakukan pemeriksaan fisik hidung. Derajat sumbatan hidung dinilai menggunakan kuesioner NOSE Scale dan PNIF. Analisis data dilakukan dengan Uji Chi-Square. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara obesitas dengan derajat sumbatan hidung yang dinilai menggunakan PNIF. Setelah dilakukan uji statistik dengan chi square didapatkan perbedaan yang bermakna (p = 0,033) (OR 1,400 IK 95% 0,332 – 4,381 ) . Pada pengukuran menggunakan kuesioner NOSE dan pada uji statistik dengan chi square didapatkan perbedaan yang tidak bermakna yaitu (p=0,628). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan derajat sumbatan hidung. Kata kunci: Obesitas, derajat sumbatan hidung. }, issn = {2540-8844}, pages = {1092--1104} doi = {10.14710/dmj.v8i4.25321}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/25321} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Obesitas merupakan faktor risiko yang signfikan untuk perkembangan banyak penyakit, salah satunya gangguan pernapasan. Pada orang yang mengalami obesitas, deposit jaringan adiposa dapat menyebabkan penurunan dimensi saluran napas bagian atas dan dapat meningkatkan resistensi aliran udara. Massa tubuh yang tinggi menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen dan dengan demikian pasien harus bernapas dengan frekuensi yang lebih tinggi atau volume yang lebih besar setiap inspirasi. Tujuan: Mengetahui hubungan obesitas dengan derajat sumbatan hidung. Metode: Penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional pada 54 penderita obesitas di lingkungan Universitas Diponegoro Semarang. Subjek yang sudah memenuhi kriteria telah dilakukan pemeriksaan fisik hidung. Derajat sumbatan hidung dinilai menggunakan kuesioner NOSE Scale dan PNIF. Analisis data dilakukan dengan Uji Chi-Square. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara obesitas dengan derajat sumbatan hidung yang dinilai menggunakan PNIF. Setelah dilakukan uji statistik dengan chi square didapatkan perbedaan yang bermakna (p = 0,033) (OR 1,400 IK 95% 0,332 – 4,381). Pada pengukuran menggunakan kuesioner NOSE dan pada uji statistik dengan chi square didapatkan perbedaan yang tidak bermakna yaitu (p=0,628). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan derajat sumbatan hidung.
Kata kunci: Obesitas, derajat sumbatan hidung.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.