BibTex Citation Data :
@article{dmj24492, author = {Indah Mustikasari and Fanti Saktini and Ainun Gumay}, title = {PENGARUH FREKUENSI PENGGORENGAN MINYAK JELANTAH TERHADAP HEPAR TIKUS WISTAR (RATTUS NOVERGICUS)}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {8}, number = {3}, year = {2019}, keywords = {Minyak jelantah, frekuensi penggorengan, kerusakan mikroskopis hepar.}, abstract = { Latar Belakang : Penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang menyebabkan oksidasi asam lemak tidak jenuh yang kemudian membentuk gugus peroksida (radikal bebas) dan monomer siklik. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, retikulum endoplasma, mengacaukan proses oksidasi, dan menyebabkan pembengkakan hati. Tujuan : Mengetahui pengaruh frekuensi penggorengan minyak jelantah terhadap gambaran mikroskopis hepar tikus wistar ( Rattus norvegicus ). Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true eksperimental laboratorik dengan Post Test Only with Control Group Design. Sampel sebanyak 25 ekor tikus wistar jantan yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diadaptasi selama 7 hari. Kelompok K1 hanya diberi pakan dan minum standar, Kelompok K2, P1, P2, dan P3 diberi pakan dan minyak jelantah dengan frekuensi 1x, 3x, 6x dan 9x penggorengan dengan dosis 1.5 ml/hari selama 30 hari. Parameter histopatologi yang dinilai adalah gambaran sel hepar normal, degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik, dan nikrosis. Analisis data dengan Chi Square. Hasil : Didapatkan perbedaan bermakna pada kelompok K1 yang tidak diberi minyak jelantah dengan kelompok P2 yang diberi minyak 6x penggorengan (p=0,050), kelompok K1 yang tidak diberi minyak jelantah dengan kelompok P3 yang diberi minyak jelantah 9x penggorengan (p=0,031) , dan kelompok P1 yang diberikan minyak jelantah 3x penggorengan dengan kelompok P2 yang diberikan minyak jelantah 6x penggorengan (p=0,050) serta didapatkan juga pada kelompok P1 yang diberikan minyak jelantah 3x penggorengan dengan kelompok P3 yang diberikan minyak jelantah 9x penggorengan(p=0,031). Kesimpulan : Terdapat pengaruh frekuensi penggorengan minyak jelantah terhadap gambaran mikroskopis hepar tikus wistar ( Rattus norvegicus ). Kata Kunci : Minyak jelantah, frekuensi penggorengan, kerusakan mikroskopis hepar. }, issn = {2540-8844}, pages = {1000--1010} doi = {10.14710/dmj.v8i3.24492}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/24492} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang menyebabkan oksidasi asam lemak tidak jenuh yang kemudian membentuk gugus peroksida (radikal bebas) dan monomer siklik. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, retikulum endoplasma, mengacaukan proses oksidasi, dan menyebabkan pembengkakan hati. Tujuan : Mengetahui pengaruh frekuensi penggorengan minyak jelantah terhadap gambaran mikroskopis hepar tikus wistar (Rattus norvegicus). Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true eksperimental laboratorik dengan Post Test Only with Control Group Design. Sampel sebanyak 25 ekor tikus wistar jantan yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diadaptasi selama 7 hari. Kelompok K1 hanya diberi pakan dan minum standar, Kelompok K2, P1, P2, dan P3 diberi pakan dan minyak jelantah dengan frekuensi 1x, 3x, 6x dan 9x penggorengan dengan dosis 1.5 ml/hari selama 30 hari. Parameter histopatologi yang dinilai adalah gambaran sel hepar normal, degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik, dan nikrosis. Analisis data dengan Chi Square. Hasil : Didapatkan perbedaan bermakna pada kelompok K1 yang tidak diberi minyak jelantah dengan kelompok P2 yang diberi minyak 6x penggorengan (p=0,050), kelompok K1 yang tidak diberi minyak jelantah dengan kelompok P3 yang diberi minyak jelantah 9x penggorengan (p=0,031) , dan kelompok P1 yang diberikan minyak jelantah 3x penggorengan dengan kelompok P2 yang diberikan minyak jelantah 6x penggorengan (p=0,050) serta didapatkan juga pada kelompok P1 yang diberikan minyak jelantah 3x penggorengan dengan kelompok P3 yang diberikan minyak jelantah 9x penggorengan(p=0,031). Kesimpulan : Terdapat pengaruh frekuensi penggorengan minyak jelantah terhadap gambaran mikroskopis hepar tikus wistar (Rattus norvegicus).
Kata Kunci : Minyak jelantah, frekuensi penggorengan, kerusakan mikroskopis hepar.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.