BibTex Citation Data :
@article{dmj21467, author = {Anggi Prasetiyowati and Akhmad Ismail and Bambang Witjahyo}, title = {PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUTESCENS L.) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS HEPAR MENCIT BALB/C}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {7}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {ekstrak cabai rawit, capsaisin, mikroskopis, hepar}, abstract = { Latar Belakang: Cabai rawit merupakan bahan yang banyak digunakan dalam berbagai masakan Indonesia. Cabai rawit mengandung bahan aktif kapsaisin yang menyebabkan sensasi pedas. Di sisi lain, capsaicin merupakan bahan yang dapat mengiritasi. Kapsaisin yang masuk ke dalam tubuh kan dimetabolisme oleh hepar. Meningkatnya kadar kapsaisin dalam hepar dapat mempengaruhi gambaran histologinya. Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh ekstrak cabai rawit ( Capsicum frutescens L. ) terhadap gambaran mikroskopis mencit balb/c. Metode: Penelitian ini merupkan penelitin true experimental dengan rancangan Post Test Only with Control Group Design yang menggunakan hewan coba berupa mencit balb/c usia 2-3 bulan dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok K diberi makan dan minum standar, kelompok P1 diberi paparan ekstrak cabai rawit dosis 10 mg/kg bb, kelompok P2 diberi paparan ekstrak cabai rawit dosis 20 mg/kg bb, kelompok P3 diberi paparan ekstrak cabai rawit 40 mg/kg bb. Penelitian ini dilaksanakan selama 14 hari. Pada hari ke 15, mencit dideterminasi dan diambil heparnya kemudian dilakukan pengamatan mikroskopis. Hasil: Uji Post Hoc menunjukkan perbedaan bermakna antar semua kelompok (p<0,05). Didapatkan kelainan gambaran mikroskopis pada kelompok perlakuan 1, perlakuan 2, dan perlakuan 3. Kerusakan tersebut meningkat dengan peningkatan dosis. Simpulan: Pemberian ekstrak cabai rawit ( Capsicum frutescens L. ) berpengaruh terhadap gambaran mikroskopis hepar mencit balb/c. Besarnya pengaruh pemberian ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L.) meningkat dengan peningkatan dosis. }, issn = {2540-8844}, pages = {1495--1503} doi = {10.14710/dmj.v7i2.21467}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/21467} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Cabai rawit merupakan bahan yang banyak digunakan dalam berbagai masakan Indonesia. Cabai rawit mengandung bahan aktif kapsaisin yang menyebabkan sensasi pedas. Di sisi lain, capsaicin merupakan bahan yang dapat mengiritasi. Kapsaisin yang masuk ke dalam tubuh kan dimetabolisme oleh hepar. Meningkatnya kadar kapsaisin dalam hepar dapat mempengaruhi gambaran histologinya.
Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap gambaran mikroskopis mencit balb/c.
Metode: Penelitian ini merupkan penelitin true experimental dengan rancangan Post Test Only with Control Group Design yang menggunakan hewan coba berupa mencit balb/c usia 2-3 bulan dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok K diberi makan dan minum standar, kelompok P1 diberi paparan ekstrak cabai rawit dosis 10 mg/kg bb, kelompok P2 diberi paparan ekstrak cabai rawit dosis 20 mg/kg bb, kelompok P3 diberi paparan ekstrak cabai rawit 40 mg/kg bb. Penelitian ini dilaksanakan selama 14 hari. Pada hari ke 15, mencit dideterminasi dan diambil heparnya kemudian dilakukan pengamatan mikroskopis.
Hasil: Uji Post Hoc menunjukkan perbedaan bermakna antar semua kelompok (p<0,05). Didapatkan kelainan gambaran mikroskopis pada kelompok perlakuan 1, perlakuan 2, dan perlakuan 3. Kerusakan tersebut meningkat dengan peningkatan dosis.
Simpulan: Pemberian ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L.) berpengaruh terhadap gambaran mikroskopis hepar mencit balb/c. Besarnya pengaruh pemberian ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L.) meningkat dengan peningkatan dosis.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.