BibTex Citation Data :
@article{dmj20938, author = {Mega Qurrati and Charles Limantoro and Ariosta Arisota and Andreas Setiawan and Yosef Purwoko}, title = {PERBANDINGAN RAWAT INAP ULANG PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK BERDASARKAN FRAKSI EJEKSI VENTRIKEL KIRI}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {7}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {Gagal Jantung Kronik, Fraksi Ejeksi, Fungsi Ventrikel Kiri}, abstract = { Latar belakang : Gagal Jantung Kronik (GJK) terkait dengan dampak kerugian besar pada kualitas hidup dan harapan hidup. Pada gagal jantung kiri, ventrikel kiri jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Terdapat dua jenis gangguan fungsi jantung kiri yaitu disfungsi sistolik dan disfungsi diastolik. Gagal jantung kronik sering mengakibatkan rawat inap berulang pada pasiennya dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Penyebab GJK secara pasti belum diketahui, tetapi secara umum dikenal berbagai faktor yang berperan penting terhadap timbulnya gagal jantung. Tujuan : Mengetahui frekuensi rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik berdasarkan HFpEF, HFmrEF,HFrEF, dan perbandingan rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik berdasarkan fraksi ejeksi. Metode : Penelitian ini menggunakan metode Case-control. Subjek penelitian adalah pasien gagal jantung kronik yang telah menjalani pemeriksaan ekokardiografi di RSUP dr Kariadi Semarang. Hasil : didapatkan 70 subjek dengan jumlah laki- laki 46 dan perempuan 24 dengan nilai tengah pada frekuensi rawat inap ulang HFpEF 1 kali , pada HFmrEF 1 kali , dan pada HFrEF 2 kali. Perbandingan rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik tidak memperoleh hasil yamg signifikan dengan fraksi ejeksi ( p >0,05). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik terhadap tipe fraksi ejeksi ventrikel kiri. }, issn = {2540-8844}, pages = {885--891} doi = {10.14710/dmj.v7i2.20938}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/20938} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Gagal Jantung Kronik (GJK) terkait dengan dampak kerugian besar pada kualitas hidup dan harapan hidup. Pada gagal jantung kiri, ventrikel kiri jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Terdapat dua jenis gangguan fungsi jantung kiri yaitu disfungsi sistolik dan disfungsi diastolik. Gagal jantung kronik sering mengakibatkan rawat inap berulang pada pasiennya dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Penyebab GJK secara pasti belum diketahui, tetapi secara umum dikenal berbagai faktor yang berperan penting terhadap timbulnya gagal jantung. Tujuan: Mengetahui frekuensi rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik berdasarkan HFpEF, HFmrEF,HFrEF, dan perbandingan rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik berdasarkan fraksi ejeksi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode Case-control. Subjek penelitian adalah pasien gagal jantung kronik yang telah menjalani pemeriksaan ekokardiografi di RSUP dr Kariadi Semarang.
Hasil: didapatkan 70 subjek dengan jumlah laki- laki 46 dan perempuan 24 dengan nilai tengah pada frekuensi rawat inap ulang HFpEF 1 kali , pada HFmrEF 1 kali, dan pada HFrEF 2 kali. Perbandingan rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik tidak memperoleh hasil yamg signifikan dengan fraksi ejeksi (p>0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara rawat inap ulang pasien gagal jantung kronik terhadap tipe fraksi ejeksi ventrikel kiri.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.