BibTex Citation Data :
@article{dmj20744, author = {Sylvia Teresa and Sumardi Widodo and Tri Indah Winarni}, title = {HUBUNGAN BODY MASS INDEX DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL PADA DEWASA MUDA}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {7}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {Body Mass Index, persentase lemak tubuh, volume oksigen maksimal}, abstract = { Latar belakang : Lemak tubuh yang berlebih dapat menurunkan status kebugaran kardiorespirasi seseorang sehingga menyebabkan obesitas dan penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu, diperlukan metode pengukuran lemak tubuh yang tidak invasif dan biaya relatif murah untuk mengontrol status kebugaran kardiorespirasi seseorang. VO 2 maks dapat digunakan sebagai indikator status kebugaran kardiorespirasi. Multistage fitness test adalah salah satu metode untuk mengukur VO 2 maks. Tujuan : Menganalisis hubungan Body Mass Index (BMI) dan persentase lemak tubuh dengan VO 2 maks pada dewasa muda. Metode : Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dilaksanakan di stadion Universitas Diponegoro. Subjek penelitian adalah mahasiswa Universitas Diponegoro (n=96) yang sedang mengambil mata kuliah olahraga. Subjek penelitian berusia 18-25 tahun, ras Melayu-Mongoloid, memiliki BMI dalam kategori normal, atau overweight, atau obese 1. Subjek penelitian diukur tanda vital, tinggi badan, berat badan, skinfold thickness di 7 lokasi tubuh, dan multistage fitness test . Analisis statistik yang digunakan adalah uji korelasi Pearson, uji komparatif Kruskal-Wallis dilanjutkan uji post hoc Mann-Whitney, dan uji multivariat regresi linear. Hasil : BMI dengan VO 2 maks memiliki korelasi (r) -0.287 (p<0.05) sedangkan persentase lemak tubuh dengan VO 2 maks memiliki koefisien korelasi -0.422 (p<0.05). Perbandingan nilai VO 2 maks antara kelompok BMI normal, overweight , dan obese 1 secara keseluruhan tidak signifikan (p>0.05). Faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai VO 2 maks secara signifikan (p<0.05) diantaranya berat badan, tinggi badan, BMI dan persentase lemak tubuh. Kesimpulan : BMI dan persentase lemak tubuh memiliki korelasi negatif dengan VO 2 maks, semakin besar nilai BMI dan persentase lemak tubuh maka semakin kecil nilai VO 2 maks. }, issn = {2540-8844}, pages = {840--853} doi = {10.14710/dmj.v7i2.20744}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/20744} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang : Lemak tubuh yang berlebih dapat menurunkan status kebugaran kardiorespirasi seseorang sehingga menyebabkan obesitas dan penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu, diperlukan metode pengukuran lemak tubuh yang tidak invasif dan biaya relatif murah untuk mengontrol status kebugaran kardiorespirasi seseorang. VO2 maks dapat digunakan sebagai indikator status kebugaran kardiorespirasi. Multistage fitness test adalah salah satu metode untuk mengukur VO2 maks.
Tujuan : Menganalisis hubungan Body Mass Index (BMI) dan persentase lemak tubuh dengan VO2 maks pada dewasa muda.
Metode : Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dilaksanakan di stadion Universitas Diponegoro. Subjek penelitian adalah mahasiswa Universitas Diponegoro (n=96) yang sedang mengambil mata kuliah olahraga. Subjek penelitian berusia 18-25 tahun, ras Melayu-Mongoloid, memiliki BMI dalam kategori normal, atau overweight, atau obese 1. Subjek penelitian diukur tanda vital, tinggi badan, berat badan, skinfold thickness di 7 lokasi tubuh, dan multistage fitness test. Analisis statistik yang digunakan adalah uji korelasi Pearson, uji komparatif Kruskal-Wallis dilanjutkan uji post hoc Mann-Whitney, dan uji multivariat regresi linear.
Hasil : BMI dengan VO2 maks memiliki korelasi (r) -0.287 (p<0.05) sedangkan persentase lemak tubuh dengan VO2 maks memiliki koefisien korelasi -0.422 (p<0.05). Perbandingan nilai VO2 maks antara kelompok BMI normal, overweight, dan obese 1 secara keseluruhan tidak signifikan (p>0.05). Faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai VO2 maks secara signifikan (p<0.05) diantaranya berat badan, tinggi badan, BMI dan persentase lemak tubuh.
Kesimpulan : BMI dan persentase lemak tubuh memiliki korelasi negatif dengan VO2 maks, semakin besar nilai BMI dan persentase lemak tubuh maka semakin kecil nilai VO2 maks.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.