BibTex Citation Data :
@article{dmj20696, author = {Marieta Regina and Ryan Halleyantoro and Saekhol Bakri}, title = {PERBANDINGAN PEMERIKSAAN TINJA ANTARA METODE SEDIMENTASI BIASA DAN METODE SEDIMENTASI FORMOL-ETHER DALAM MENDETEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {7}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {Soil Transmitted-Helminth, pemeriksaan kualitatif tinja.}, abstract = { Latar Belakang: Penggunaan metode pemeriksaan tinja yang memiliki sensitivitas dan spesifitas tinggi terhadap Soil Transmitted-Helminth sangat penting untuk deteksi dini infeksi tersebut. Metode sedimentasi yang menggunakan prinsip perbedaan berat jenis merupakan alternatif bagi metode natif yang adalah gold standard untuk pemeriksaan tinja kualitatif. Tujuan: Mengetahui perbandingan pemeriksaan tinja antara metode sedimentasi biasa dan metode sedimentasi Formol-Ether dalam mendeteksi Soil-Transmitted Helminth. Metode: Uji diagnostik dengan sampel penelitian adalah sampel tinja siswa kelas IV sampai VI SDN I, II, III Gringsing, Batang, Jawa Tengah dan persediaan tinja Laboratorium Parasitologi FK Undip yang status serta tingkat infeksinya tidak diketahui sebelumnya. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Parasit Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Pemeriksaan dilakukan dengan metode natif, sedimentasi biasa dan sedimentasi Formol-Ether . Hasil: Terdapat 24 sampel positif terinfeksi STH dari 61 sampel tinja yang diperiksa. Spesies yang paling banyak terdeteksi adalah Ascaris lumbricoides . Metode yang paling banyak mendeteksi STH adalah metode natif (21 sampel). Metode sedimentasi Formol-Ether memiliki sensitivitas lebih tinggi dari metode sedimentasi biasa (71,43% vs 66,67%) namun tidak terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) sehingga metode sedimentasi Formol-Ether tidak memprediksi nilai positif lebih besar daripada metode sedimentasi biasa. Metode sedimentasi Formol-Ether adalah metode yang paling baik digunakan sebagai alternatif pengganti metode natif. Kesimpulan: Metode sedimentasi Formol-Ether sama baik dalam mendeteksi STH dengan metode sedimentasi biasa, dan metode sedimentasi Formol-Ether paling baik digunakan sebagai pengganti natif. }, issn = {2540-8844}, pages = {527--537} doi = {10.14710/dmj.v7i2.20696}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/20696} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Penggunaan metode pemeriksaan tinja yang memiliki sensitivitas dan spesifitas tinggi terhadap Soil Transmitted-Helminth sangat penting untuk deteksi dini infeksi tersebut. Metode sedimentasi yang menggunakan prinsip perbedaan berat jenis merupakan alternatif bagi metode natif yang adalah gold standard untuk pemeriksaan tinja kualitatif.
Tujuan: Mengetahui perbandingan pemeriksaan tinja antara metode sedimentasi biasa dan metode sedimentasi Formol-Ether dalam mendeteksi Soil-Transmitted Helminth.
Metode: Uji diagnostik dengan sampel penelitian adalah sampel tinja siswa kelas IV sampai VI SDN I, II, III Gringsing, Batang, Jawa Tengah dan persediaan tinja Laboratorium Parasitologi FK Undip yang status serta tingkat infeksinya tidak diketahui sebelumnya. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Parasit Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Pemeriksaan dilakukan dengan metode natif, sedimentasi biasa dan sedimentasi Formol-Ether.
Hasil: Terdapat 24 sampel positif terinfeksi STH dari 61 sampel tinja yang diperiksa. Spesies yang paling banyak terdeteksi adalah Ascaris lumbricoides. Metode yang paling banyak mendeteksi STH adalah metode natif (21 sampel). Metode sedimentasi Formol-Ether memiliki sensitivitas lebih tinggi dari metode sedimentasi biasa (71,43% vs 66,67%) namun tidak terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) sehingga metode sedimentasi Formol-Ether tidak memprediksi nilai positif lebih besar daripada metode sedimentasi biasa. Metode sedimentasi Formol-Ether adalah metode yang paling baik digunakan sebagai alternatif pengganti metode natif.
Kesimpulan: Metode sedimentasi Formol-Ether sama baik dalam mendeteksi STH dengan metode sedimentasi biasa, dan metode sedimentasi Formol-Ether paling baik digunakan sebagai pengganti natif.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.