BibTex Citation Data :
@article{dmj20689, author = {Tiffany Sagita and Andreas Setiawan and Hardian Hardian}, title = {HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {7}, number = {2}, year = {2018}, keywords = {derajat gagal ginjal kronik, penyakit jantung koroner, komplikasi.}, abstract = { Latar Belakang : Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah salah satu komplikasi gagal ginjal kronik (GGK). Beberapa penelitian sebelumnya telah meneliti hubungan antara gagal ginjal kronik (GGK) dengan kalsifikasi pada arteri koroner namun hubungan antara derajat keparahan gagal ginjal kronik (GGK) dan dampak terhadap atherosklerosis masih belum jelas. Tujuan : Menilai hubungan antara derajat keparahan gagal ginjal kronik dengan penyakit jantung koroner. Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik cross sectional di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode 2013-2016. Subyek penelitian adalah 146 pasien GGK. Data yang dikumpulkan adalah usia, jenis kelamin, diganosis kerja, gula darah, profil lipid, tekanan darah, dan riwayat merokok. Hasil : Derajat keparahan GGK adalah derajat I 6 orang (4,11%), II 12 (8,22%), III 29 (19,86%), IV 21 (14,38%), dan V 78 orang (53,42%). Kejadian PJK dijumpai pada 72 orang (49,32%). Hasil uji korelasi terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian PJK dengan derajat keparahan GGK (p<0,001). Rasio Prevalensi untuk kejadian PJK pada GGK II 1,2 (95% IK=0,1 s/d10,7), III 2,3 (95% IK= 0,3 s/d 15,5), IV 4,7 (95% IK =1,3 s/d 16,7), V 4,0 (95% IK =1,2 s/d 14,0). Kesimpulan : Semakin berat derajat gagal ginjal kronik maka semakin tinggi kejadian penyakit jantung koroner. }, issn = {2540-8844}, pages = {472--484} doi = {10.14710/dmj.v7i2.20689}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/20689} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah salah satu komplikasi gagal ginjal kronik (GGK). Beberapa penelitian sebelumnya telah meneliti hubungan antara gagal ginjal kronik (GGK) dengan kalsifikasi pada arteri koroner namun hubungan antara derajat keparahan gagal ginjal kronik (GGK) dan dampak terhadap atherosklerosis masih belum jelas.
Tujuan: Menilai hubungan antara derajat keparahan gagal ginjal kronik dengan penyakit jantung koroner.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik cross sectional di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode 2013-2016. Subyek penelitian adalah 146 pasien GGK. Data yang dikumpulkan adalah usia, jenis kelamin, diganosis kerja, gula darah, profil lipid, tekanan darah, dan riwayat merokok.
Hasil: Derajat keparahan GGK adalah derajat I 6 orang (4,11%), II 12 (8,22%), III 29 (19,86%), IV 21 (14,38%), dan V 78 orang (53,42%). Kejadian PJK dijumpai pada 72 orang (49,32%). Hasil uji korelasi terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian PJK dengan derajat keparahan GGK (p<0,001). Rasio Prevalensi untuk kejadian PJK pada GGK II 1,2 (95% IK=0,1 s/d10,7), III 2,3 (95% IK= 0,3 s/d 15,5), IV 4,7 (95% IK =1,3 s/d 16,7), V 4,0 (95% IK =1,2 s/d 14,0).
Kesimpulan: Semakin berat derajat gagal ginjal kronik maka semakin tinggi kejadian penyakit jantung koroner.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.