BibTex Citation Data :
@article{dmj19392, author = {Sitiayu Gultom and Natalia Wardani and Alifiati Fitrikasari}, title = {HUBUNGAN ADIKSI INTERNET DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {7}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {prokrastinasi akademik, adiksi internet}, abstract = { Latar Belakang: Prokrastinasi akademik adalah kecenderungan untuk menunda kegiatan dan perilaku yang berhubungan dengan akademik. Adiksi terhadap internet dapat diartikan sebagai ketidakmampuan individu untuk mengontrol penggunaan internet, yang menyebabkan gangguan pada psikologis, sosial, akademik, dan pekerjaan . Penelitian ini menganalisis hubungan adiksi internet dengan prokrastinasi akademik. Tujuan: Mengetahui hubungan adiksi internet dengan prokrastinasi akademik studi pada mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro . Metode: Penelitian observasional analitik menggunakan desain cross sectional dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (n=158) yang berusia 18-22 tahun, Responden diberi informed consent, mengisi kuisioner demografi, Procrastination Assessment Scale for Students (PASS), dan Young’s Internet Addiction Test (YIAT). Analisis hubungan yang digunakan adalah uji Mann-Whitney dan Uji Spearman. Hasil: Sebanyak 77,2% responden memiliki tingkat adiksi internet rendah, 19,6% adiksi internet sedang, dan 3,2% adiksi internet tingkat tinggi. Sebanyak 34,1 % responden memiliki frekuensi prokrastinasi yang cukup tinggi, besar prokrastinasi menjadi masalah cukup tinggi sebanyak 49,5%, keinginan untuk mengurangi prokrastinasi cukup tinggi sebanyak 82,9%, dan prevalensi prokrastinasi cukup tinggi sebanyak 49,4%. Korelasi positif signifikan ditemukan antara jenis kelamin dan prevalensi prokrastinasi akademik (p<0,001). Korelasi positif signifikan antara adiksi internet dan prevalensi prokrastinasi akademik (p<0,05), frekuensi prokrastinasi (p<0,001), alasan ketidaktertarikan tugas (p<0,05), alasan takut gagal (p<0,05), dan alasan kesenangan menunda (p<0,001). Tidak ada hubungan yang bermakna antara tempat tinggal dan indeks prestasi kumulatif dengan prevalensi prokrastinasi akademik. Tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara adiksi internet dengan besar prokrastinasi menjadi masalah dan keinginan mengurangi prokrastinasi akademik. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara adiksi internet dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa angakatan 2016 program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. }, issn = {2540-8844}, pages = {330--347} doi = {10.14710/dmj.v7i1.19392}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/19392} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Prokrastinasi akademik adalah kecenderungan untuk menunda kegiatan dan perilaku yang berhubungan dengan akademik. Adiksi terhadap internet dapat diartikan sebagai ketidakmampuan individu untuk mengontrol penggunaan internet, yang menyebabkan gangguan pada psikologis, sosial, akademik, dan pekerjaan . Penelitian ini menganalisis hubungan adiksi internet dengan prokrastinasi akademik.
Tujuan: Mengetahui hubungan adiksi internet dengan prokrastinasi akademik studi pada mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Metode: Penelitian observasional analitik menggunakan desain cross sectional dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (n=158) yang berusia 18-22 tahun, Responden diberi informed consent, mengisi kuisioner demografi, Procrastination Assessment Scale for Students (PASS), dan Young’s Internet Addiction Test (YIAT). Analisis hubungan yang digunakan adalah uji Mann-Whitney dan Uji Spearman.
Hasil: Sebanyak 77,2% responden memiliki tingkat adiksi internet rendah, 19,6% adiksi internet sedang, dan 3,2% adiksi internet tingkat tinggi. Sebanyak 34,1 % responden memiliki frekuensi prokrastinasi yang cukup tinggi, besar prokrastinasi menjadi masalah cukup tinggi sebanyak 49,5%, keinginan untuk mengurangi prokrastinasi cukup tinggi sebanyak 82,9%, dan prevalensi prokrastinasi cukup tinggi sebanyak 49,4%. Korelasi positif signifikan ditemukan antara jenis kelamin dan prevalensi prokrastinasi akademik (p<0,001). Korelasi positif signifikan antara adiksi internet dan prevalensi prokrastinasi akademik (p<0,05), frekuensi prokrastinasi (p<0,001), alasan ketidaktertarikan tugas (p<0,05), alasan takut gagal (p<0,05), dan alasan kesenangan menunda (p<0,001). Tidak ada hubungan yang bermakna antara tempat tinggal dan indeks prestasi kumulatif dengan prevalensi prokrastinasi akademik. Tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara adiksi internet dengan besar prokrastinasi menjadi masalah dan keinginan mengurangi prokrastinasi akademik.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara adiksi internet dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa angakatan 2016 program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.