BibTex Citation Data :
@article{dmj18656, author = {Zara Azra and Riski Prihatningtias and Amallia Setyawati}, title = {PENGLIHATAN STEREOSKOPIS PADA MIOPIA RINGAN}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Penglihatan warna, Retinopati diabetika non-proliferatif, retinopati diabetika proliferatif}, abstract = { Latar Belakang : Retinopati diabetika merupakan komplikasi diabetes yang mempengaruhi kemampuan penglihatan dan diskriminasi warna. Retinopati diabetika terbagi menjadi retinopati diabetika non-proliferatif (NPDR) dan retinopati diabetika proliferatif (PDR). Kempuan penglihatan dan diskriminasi warna memburuk seiring dengan meningkatnya derajat retinopati diabetika. Tujuan : Menganalisis perbedaan skor buta warna pada pasien retinopati diabetika non-proliferatif dan retinopati diabetika proliferatif. Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik menggunakan rancangan belah lintang. Subyek penelitian adalah 31 mata penderita NPDR dan 31 mata PDR yang dipilih secara consecutive sampling dan dilakukan pemeriksaan skor buta warna dengan Farnsworth Musell 28 hue test. Data diolah dengan menggunakan uji parametrik t tidak berpasangan. Hasil : Rerata skor buta warna pada pasien retinopati diabetika non-proliferatif sebesar 563,7±154,3 dan rerata skor buta warna pada pasien retinopati diabetika proliferatif sebesar 841,6±212,9. Terdapat perbedaan skor buta warna yang bermakna antara pasien NPDR dan PDR ( p =<0,00) Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor buta warna pasien retinopati diabetika non-proliferatif dan retinopati diabetika proliferatif. }, issn = {2540-8844}, pages = {1438--1449} doi = {10.14710/dmj.v6i2.18656}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/18656} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Retinopati diabetika merupakan komplikasi diabetes yang mempengaruhi kemampuan penglihatan dan diskriminasi warna. Retinopati diabetika terbagi menjadi retinopati diabetika non-proliferatif (NPDR) dan retinopati diabetika proliferatif (PDR). Kempuan penglihatan dan diskriminasi warna memburuk seiring dengan meningkatnya derajat retinopati diabetika.
Tujuan : Menganalisis perbedaan skor buta warna pada pasien retinopati diabetika non-proliferatif dan retinopati diabetika proliferatif.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik menggunakan rancangan belah lintang. Subyek penelitian adalah 31 mata penderita NPDR dan 31 mata PDR yang dipilih secara consecutive sampling dan dilakukan pemeriksaan skor buta warna dengan Farnsworth Musell 28 hue test. Data diolah dengan menggunakan uji parametrik t tidak berpasangan.
Hasil : Rerata skor buta warna pada pasien retinopati diabetika non-proliferatif sebesar 563,7±154,3 dan rerata skor buta warna pada pasien retinopati diabetika proliferatif sebesar 841,6±212,9. Terdapat perbedaan skor buta warna yang bermakna antara pasien NPDR dan PDR (p=<0,00)
Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor buta warna pasien retinopati diabetika non-proliferatif dan retinopati diabetika proliferatif.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.