BibTex Citation Data :
@article{dmj18638, author = {Tan Nadia Purnama and Gatot Suharto and Saebani Saebani}, title = {PENGARUH PEMBERIAN RANITIDIN TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PUTAMEN TIKUS WISTAR PADA PEMBERIAN METANOL DOSIS BERTINGKAT}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Metanol, ranitidin, alkohol dehidrogenase, Gambaran histopatologi putamen, tikus wistar}, abstract = { Latar Belakang : Metanol merupakan bahan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada pelarut industri, bahan penambah bensin, dan lain-lain namun, metanol sering disalahgunakan sebagai minuman oplosan yang menimbulkan gejala toksisitas pada metanol akibat dari zat metabolitnya yaitu asam format. Gejala ini diawali dengan kerusakan sistem ekstrapiramidal dengan putamen sebagai salah satu komponennya. Ranitidin memiliki kemampuan untuk menginhibisi enzim alkohol dehidrogenase yang mengubah metanol menjadi asam format yang merupakan zat toksik. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ranitidin terhadap gambaran histopatologi putamen tikus wistar pada pemberian metanol dosis bertingkat. Metode Penelitian true experimental laboratorik dengan post-test only control group design. Sampel penelitian adalah tikus wistar jantan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang kemudian dibagi dengan simple random sampling . Sampel dibagi menjadi 7 kelompok (kontrol negatif, 3 kontrol positif (0.7ml, 1.4ml, 2.8ml), 3 perlakuan (0.7ml, 1.4ml, 2.8ml dengan pemberian ranitidin 4.5mg 4 jam setelahnya). Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung gambaran histopatologi otak. Uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil : Didapatkan perbedaan kontrol yang bermakna (p<0,05) pada kontrol negatif dengan kontrol positif LD dengan perbedaan bermakna pada kelompok perlakuan lapangan pandang 3 yang tidak bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif Kesimpulan : Pemberian ranitidin 4.5 mg 4 jam setelah pemberian metanol 2,8 ml tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan nekrosis putamen tiksu wistar. }, issn = {2540-8844}, pages = {1253--1260} doi = {10.14710/dmj.v6i2.18638}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/18638} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Metanol merupakan bahan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada pelarut industri, bahan penambah bensin, dan lain-lain namun, metanol sering disalahgunakan sebagai minuman oplosan yang menimbulkan gejala toksisitas pada metanol akibat dari zat metabolitnya yaitu asam format. Gejala ini diawali dengan kerusakan sistem ekstrapiramidal dengan putamen sebagai salah satu komponennya.
Ranitidin memiliki kemampuan untuk menginhibisi enzim alkohol dehidrogenase yang mengubah metanol menjadi asam format yang merupakan zat toksik.
Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ranitidin terhadap gambaran histopatologi putamen tikus wistar pada pemberian metanol dosis bertingkat.
Metode Penelitian true experimental laboratorik dengan post-test only control group design.Sampel penelitian adalah tikus wistar jantan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang kemudian dibagi dengan simple random sampling. Sampel dibagi menjadi 7 kelompok (kontrol negatif, 3 kontrol positif (0.7ml, 1.4ml, 2.8ml), 3 perlakuan (0.7ml, 1.4ml, 2.8ml dengan pemberian ranitidin 4.5mg 4 jam setelahnya). Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung gambaran histopatologi otak. Uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney.
Hasil : Didapatkan perbedaan kontrol yang bermakna (p<0,05) pada kontrol negatif dengan kontrol positif LD dengan perbedaan bermakna pada kelompok perlakuan lapangan pandang 3 yang tidak bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif
Kesimpulan : Pemberian ranitidin 4.5 mg 4 jam setelah pemberian metanol 2,8 ml tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan nekrosis putamen tiksu wistar.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.