BibTex Citation Data :
@article{dmj18588, author = {Kevin Widiono and Willy Yusmawan and Zulfikar Naftali}, title = {PERBANDINGAN FIVE YEAR SURVIVAL RATE PENDERITA KARSINOMA NASOFARING PADA MODALITAS KEMOTERAPI DAN KEMORADIASI}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {karsinoma nasofaring, kemoradiasi, kemoterapi, angka harapan hidup 5 tahun}, abstract = { Latar belakang: Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan karsinoma yang banyak diderita di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara. Penanggulangan KNF saat ini masih merupakan suatu problem, hal ini dikarenakan oleh gejala dini yang tidak khas, serta letak nasofaring yang tersembunyi, sehingga diagnosis sering terlambat. Adapun, angka ketahanan hidup 5 tahun penderita KNF dalam beberapa penelitian cukup bervariasi. Tujuan: Mengetahui tingkat harapan hidup 5 tahun penderita karsinoma nasofaring pada modalitas kemoterapi dan kemoradiasi. Metode: Penelitian dilakukan dengan mengambil data rekam medik 50 penderita karsinoma nasofaring yang pernah diberikan terapi di RSUP Dr. Kariadi Semarang dalam kurun waktu 2011-2014. Metode penelitian yang digunakan adalah historical cohort study untuk menilai harapan hidup 5 tahun . Data diolah dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dilakukan analisis data menggunakan uji Kaplan-Meier . Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna angka harapan hidup 5 tahun antara penderita yang diberi kemoradioterapi dengan penderita yang diberi kemoterapi (p=0,148). Angka ketahanan hidup 5 tahun penderita KNF yang mendapat kemoradioterapi sebesar 44% sedangkan angka ketahanan hidup 5 tahun penderita KNF yang mendapat kemoterapi sebesar 28%. Stadium KNF merupakan faktor yang mempengaruhi angka harapan hidup 5 tahun penderita KNF (p=0,036). Kesimpulan: Angka harapan hidup 5 tahun penderita KNF dengan kemoradiasi lebih tinggi daripada kemoterapi. Stadium klinis KNF merupakan faktor yang berpengaruh terhadap harapan hidup 5 tahun penderita KNF }, issn = {2540-8844}, pages = {705--715} doi = {10.14710/dmj.v6i2.18588}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/18588} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan karsinoma yang banyak diderita di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara. Penanggulangan KNF saat ini masih merupakan suatu problem, hal ini dikarenakan oleh gejala dini yang tidak khas, serta letak nasofaring yang tersembunyi, sehingga diagnosis sering terlambat. Adapun, angka ketahanan hidup 5 tahun penderita KNF dalam beberapa penelitian cukup bervariasi.
Tujuan: Mengetahui tingkat harapan hidup 5 tahun penderita karsinoma nasofaring pada modalitas kemoterapi dan kemoradiasi.
Metode: Penelitian dilakukan dengan mengambil data rekam medik 50 penderita karsinoma nasofaring yang pernah diberikan terapi di RSUP Dr. Kariadi Semarang dalam kurun waktu 2011-2014. Metode penelitian yang digunakan adalah historical cohort study untuk menilai harapan hidup 5 tahun. Data diolah dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dilakukan analisis data menggunakan uji Kaplan-Meier.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna angka harapan hidup 5 tahun antara penderita yang diberi kemoradioterapi dengan penderita yang diberi kemoterapi (p=0,148). Angka ketahanan hidup 5 tahun penderita KNF yang mendapat kemoradioterapi sebesar 44% sedangkan angka ketahanan hidup 5 tahun penderita KNF yang mendapat kemoterapi sebesar 28%. Stadium KNF merupakan faktor yang mempengaruhi angka harapan hidup 5 tahun penderita KNF (p=0,036).
Kesimpulan: Angka harapan hidup 5 tahun penderita KNF dengan kemoradiasi lebih tinggi daripada kemoterapi. Stadium klinis KNF merupakan faktor yang berpengaruh terhadap harapan hidup 5 tahun penderita KNF
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.