BibTex Citation Data :
@article{dmj18548, author = {Arlitta Kusuma and Besari Pramono}, title = {KARAKTERISTIK MOLA HIDATIDOSA DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG}, journal = {Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal)}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {mola hidatidosa}, abstract = { Latar Belakang Angka kematian ibu diIndonesia masih tergolong tinggi, dengan penyebab paling tinggi adalah perdarahan. Mola hidatidosa dapat menjadi salah satu penyebabnya karena keluhan utama mola hidatidosa adalah perdarahan pervaginam. x Tujuan Mencari angka kejadian dan karakteristik pasien mola hidatidosa di RSUP Dr. Kariadi Semarang Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data diambil dari rekam medik pasien mola hidatidosa yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2011-2015.Analisis statistik dilakukan secara deskriptif dimana hasil penelitian disajikan tabel distibusi frekuensi untuk setiap karakteristiknya. Hasil Kejadian mola hidatidosa di RSUP Dr. Kariadi Semarang selama tahun 2011-2015 adalah sebanyak 80 kasus dari 25.959 pasien rawat inap di bagian Obstetri dan Ginekologi (0,39 %). Karakteristik pasien mola hidatidosa paling banyak pada usia ibu 20-35 tahun, usia kehamilan 9-16 minggu, kadar Hb ≥ 10 g/dl, paritas 0-1 kali, tingkat pendidikan SMA, dengan keluhan perdarahan pervaginam, merupakan pasien rujukan, dan tidak menggunakan alat kontrasepsi. Kesimpulan Kejadian mola hidatidosa di RSUP Dr. Kariadi Semarang selama tahun 2011-2015 adalah sebanyak 80 kasus dari 25.959 pasien rawat inap di bagian Obstetri dan Ginekologi (0,39 %). Kejadian mola hidatidosa terbanyak adalah pada usia reproduksi yaitu 20-35 tahun. }, issn = {2540-8844}, pages = {319--327} doi = {10.14710/dmj.v6i2.18548}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/18548} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang Angka kematian ibu diIndonesia masih tergolong tinggi, dengan penyebab paling tinggi adalah perdarahan. Mola hidatidosa dapat menjadi salah satu penyebabnya karena keluhan utama mola hidatidosa adalah perdarahan pervaginam.
x
Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data diambil dari rekam medik pasien mola hidatidosa yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2011-2015.Analisis statistik dilakukan secara deskriptif dimana hasil penelitian disajikan tabel distibusi frekuensi untuk setiap karakteristiknya.
Hasil Kejadian mola hidatidosa di RSUP Dr. Kariadi Semarang selama tahun 2011-2015 adalah sebanyak 80 kasus dari 25.959 pasien rawat inap di bagian Obstetri dan Ginekologi (0,39 %). Karakteristik pasien mola hidatidosa paling banyak pada usia ibu 20-35 tahun, usia kehamilan 9-16 minggu, kadar Hb ≥ 10 g/dl, paritas 0-1 kali, tingkat pendidikan SMA, dengan keluhan perdarahan pervaginam, merupakan pasien rujukan, dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.
KesimpulanKejadian mola hidatidosa di RSUP Dr. Kariadi Semarang selama tahun 2011-2015 adalah sebanyak 80 kasus dari 25.959 pasien rawat inap di bagian Obstetri dan Ginekologi (0,39 %). Kejadian mola hidatidosa terbanyak adalah pada usia reproduksi yaitu 20-35 tahun.
Article Metrics:
Last update:
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/ is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.