skip to main content

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA SYNDROME (OSAS) PADA PASIEN STROKE ISKEMIK

*Prabha Vignesvari Sasongko  -  , Indonesia
Kanti Yunika  -  , Indonesia
Yovita Andhitara  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract
Latar belakang: Prevalensi Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS) pada pasien stroke 4-6 kali lebih besar dibandingkan populasi umum. Adanya OSAS pada pasien stroke iskemik meningkatkan risiko berulangnya stroke, perburukan kondisi neurologisnya, lama perawatan di Rumah Sakit, serta kematian.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya OSAS pada pasien stroke iskemik.
Metode: Penelitian obervasional dengan desain kasus-kontrol. Pasien stroke iskemik rawat jalan di RSUP Dr. Kariadi dikelompokkan menjadi OSAS dan Non OSAS berdasarkan hasil pengisian kuesioner Epworth Sleepiness Scale (ESS) lalu dilakukan anamnesis, dan pemeriksaan fisik. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square, Fisher’s exact test, dan regresi logistik.
Hasil: Sebanyak 15 pasien masuk dalam kelompok OSAS dan 26 pasien masuk dalam kelompok kontrol. Jenis kelamin (p = 0,033), lingkar leher (p = 0,043), dan skor mallampati (p = 0,017) berhubungan secara signifikan dengan OSAS. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia, Indeks Massa Tubuh (IMT), hipertrofi konka dan deviasi septum nasi dengan OSAS. Jenis kelamin dan skor mallampati berhubungan secara independen dengan OSAS. Jenis kelamin sebagai faktor paling dominan ( OR = 14,827 IK 95% 1,422-154,571).
Kesimpulan: Jenis kelamin, lingkar leher, dan skor mallampati berhubungan secara signifikan dengan OSAS pada stroke iskemik. Jenis kelamin dan skor mallampati secara independen berhubungan dengan OSAS. Pasien stroke laki-laki berisiko 14,827 kali lebih besar untuk menderita OSAS dibandingkan perempuan.
Fulltext View|Download
Keywords: Obstructive Sleep Apnea Syndrome, stroke, Epworth Sleepiness Scale

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.