skip to main content

PERBANDINGAN PEMBERIAN BRODIFAKUM DOSIS LD50 DAN LD100 TERHADAP RESIDU BRODIFAKUM PADA HEPAR TIKUS WISTAR

*Nugraha Adiyasa  -  , Indonesia
Tuntas Dhanardhono  -  , Indonesia
Sigid Kirana Lintang Bhima  -  , Indonesia

Citation Format:
Abstract
Latar Belakang : Brodifakum adalah senyawa yang umumnya digunakan sebagai racun tikus. Namun, sering disalah gunakan pada kasus kriminal. Brodifakum akan di metabolisme tubuh melalui organ ekskresi diantaranya hepar. Paparan brodifakum dalam dosis yang berbeda akan menghasilkan kadar residu yang berbeda pula.
Tujuan: Mengetahui perbandingan pemberian brodifakum dosis LD50 dan LD100 terhadap jumlah residu brodifakum pada hepar tikus wistar.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan pendekatan post test only control group design. 27 sampel tikus wistar diberikan perlakuan pemberian brodifakum secara per oral. Residu brodifakum dideteksi menggunakan High Performance Liquid Chromatography. Dilakukan analisa deskriptif, uji non parametrik Mann-Whitney terhadap data. Hasil analisis dinyatakan bermakna bila nilai p<0,05.
Hasil: Konsentrasi brodifakum pada hepar hewan coba meningkat berdasarkan jumlah brodifakum yang dimakan. Tikus mati pada hari ke-3 sebanyak 4, pada hari ke-5 sebanyak 7 dan pada hari terminasi sebanyak 16 tikus diterminasi. Kadar residu terendah didapatkan pada angka 0,00002 mg/kg dan tertinggi pada angka 0,00100 mg/kg. Uji Mann-Whitney didapatkan hasil perbandingan residu brodifakum pada hepar tikus pada dosis kontrol dan LD50 (p=0,001) dan pada kontrol dan LD100 (p=0,000). Antara jumlah residu brodifakum pada hepar tikus pada dosis LD50 dan LD100 (p=0,539).
Simpulan: Tidak ada perbedaan bermakna antara jumlah residu brodifakum pada hepar tikus pada dosis LD50 dan LD100 (p=0,539).
Fulltext View|Download
Keywords: brodifakum, dosis, residu, hepar.

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.