skip to main content

KEPADATAN DAN DISTRIBUSI SPASIAL KERANG KIJING (Anodonta woodiana) DI SEKITAR INLET DAN OUTLET PERAIRAN RAWAPENING

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Apr 2015.

Citation Format:
Abstract

Rawapening merupakan salah satu perairan air tawar yang banyak dihuni oleh kerang kijing Anodonta woodiana, kepadatan dan pola sebaran dari kerang tersebut di sekitar inlet dan outlet perairan Rawapening masih belum diketahui. Adanya perubahan ekosistem akibat sedimentasi di Rawapening kemungkinan akan berdampak pada populasi kerang tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan pola sebaran dari populasi Kijing di sekitar inlet dan outlet di Rawapening dan mengetahui distribusi spasial kijing A. woodiana berdasarkan ukuran panjang cangkang kerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan rumus kepadatan populasi dan Indeks Morishita, untuk mengetahui distribusi spasial kerang berdasarkan ukuran panjang digunakan uji Analysis of Variance. Hasil penelitian bahwa jumlah kepadatan populasi pada stasiun I (inlet) DAS Panjang 1 ind/m² - 5 ind/m²; stasiun II (inlet) DAS Rengas 1 ind/m² - 9 ind/m²; stasiun III (inlet) DAS Ringis 1 ind/m² - 8 ind/m²; stasiun IV (outlet) DAS Kedungringin 1 ind/m² - 16 ind/m², dan angka rataan Indeks Morishita dari seluruh stasiun pengamatan kurang dari 1 (Id < 1) yang berarti bahwa pola sebaran dari kerang A. woodiana cenderung seragam dan teratur. Hasil analisis distribusi spasial berdasarkan ukuran panjang kerang diketahui F sebesar 4,952 dengan signifikansi sebesar 0,003. Oleh karena signifikansi sebesar 0,003 < 0,05, maka inferensi yang diambil adalah terdapat perbedaan panjang kerang berdasarkan empat stasiun dan panjang minimal kerang A. woodiana dari seluruh stasiun 8,03 cm dengan panjang maksimal sebesar 16,54 cm.

 

Rawapening is one waters of freshwater that many inhabited by shells Kijing Anodonta woodiana, density and distributions paterns of the shells around inlet and outlet in Rawapening still unknown.  The ecosystem as a result of change in sediment in Rawapening would likely impact  on the population  of the shells. This research was conducted in September 2014. This research aimed to understand the density and the pattern of the population to scatter shells around inlet and outlet in Rawapening and knowing spatial distribution shells based on size A. woodiana the long shells. The method used in the survey was done by deskriptif the case study. Then analyzed the result of the research using formula density of population and morishita index, to know the spatial distribution shells used measure of length based on analysis of variance. The result showed that the population density in the station I (inlet) DAS Panjang 1 ind/m² - 5 ind/m²; station II (inlet) DAS Rengas 1 ind/m² - 9 ind/m²; station III (inlet) DAS Ringis 1 ind/m² - 8 ind/m²; station IV (outlet) DAS Kedungringin 1 ind/m² - 16 ind/m², and value an average of the index morishita an observation station less than 1 (Id < 1) which means that the distribution of shell A. woodiana inclined uniform and orderly. The results of the analysis of spatial distribution arrangement based on the length shell is known that the F of 4.952 with the significance of 0.003. Thus significance of 0.003 <  0.05, then the inference taken is there are difference of the shells long based on four station and the long minimal of shell A. woodiana from all stations of 8,03 cm long with the long maximum of 16,54 cm.

Fulltext View|Download
Keywords: Anodonta woodiana; Rawapening; Kepadatan; Distribusi Spasial

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.