skip to main content

Depurasi Bahan Organik pada Berbagai Ukuran Cangkang Kerang Anodonta woodiana di Balai Benih Ikan (BBI), Siwarak, Ungaran

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Oct 2014.

Citation Format:
Abstract

Kerang Anodonta woodiana termasuk jenis kerang air tawar yang mempunyai potensi ekologi dan ekonomi yang besar. Secara ekologis kerang air tawar (Kijing) mampu menjernihkan air, mampu menyaring padatan tersuspensi dari sisa-sisa pakan ikan budidaya dan alga, serta menurunkan BOD air. Depurasi adalah suatu proses penanganan pasca panen yang bertujuan untuk membersihkan kerang-kerangan dari bahan-bahan pencemar dan beracun dalam jaringan lunak dan cangkang kerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah proses depurasi berpengaruh terhadap kandungan bahan organik dalam jaringan lunak kerang Anodonta woodiana. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2013 di Balai Benih Ikan (BBI) Siwarak, Ungaran dengan metode eksperimental laboratories. Sampel kerang Anodonta woodiana diambil dari kolam budidaya ikan nila di Balai Benih Ikan (BBI), Siwarak. Proses penelitian meliputi pengambilan sampel kerang Anodonta woodiana, aklimatisasi, tahap I (perlakuan biokonsentrasi), dan tahap II (perlakuan depurasi). Tahap I dan tahap II dilakukan masing-masing selama 96 jam untuk memperoleh nilai laju depurasi. Data dianalisis menggunakan Anova. Selanjutnya dilakukan analisis polinomial orthogonal untuk perbandingan rata-rata perlakuan pada berbagai ukuran cangkang kerang. Laju depurasi pada berbagai ukuran cangkang kerang A.woodiana berkisar antara 0,052 – 0,123 %/jam. Laju depurasi tertinggi terjadi pada kerang berukuran sedang dan yang terendah terjadi pada kerang berukuran besar. Hal ini dapat disebabkan karena perbedaan kemampuan kerang dalam menyerap dan mengeliminasi kandungan bahan organik. Variasi ukuran cangkang kerang besar, sedang, dan kecil memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju depurasi kerang air tawar (Anadonta woodiana).

 

Anodonta woodiana shell is including type of freshwater mussels which great potential in ecological and economic. In Ecologically, freshwater mussels (gravestone) can be able to purify water, capable of filtering suspended solids from the remnants of feed farmed fish and algae, and also reduce of BOD water. Depurasi is a post-harvest handling process which aims to clean up shellfish from pollutants and toxic in the soft tissues and shells of shellfish. The purpose of this study was to determine the effect on the depuration process of  rate organic matter content in soft tissue Anodonta woodiana shells. This study was done in August-September 2013 in the Balai Benih Ikan (BBI) Siwarak, Ungaran with laboratories experimental methods. Anodonta woodiana shells taken from a pool of cultivation farming in Balai Benih Ikan (BBI) , Siwarak. The research process involves taking samples of Anodonta woodiana mussels, acclimatization, phase I (bioconcentration treatment), and phase II (depuration treatment). Phase I and Phase II each  performed for 96 hours to obtain the value of the rate depuration. Data were analyzed  using ANOVA. Next step is analysis of orthogonal polynomials to the average ratio in the treatment of many- sized clam shell. Rate depuration on the various sizes of Anodonta.woodiana shells ranging from 0.052 to 0.123 % / hour. The highest depuration occurs at the rate of medium-sized shells and the lowest occurred in large shells. It’s caused by differences in the ability of shellfish to absorb and eliminate organic matter content. Variations of shell size large, medium, and small significantly giving effect on the rate of freshwater mussels depuration (Anadonta woodiana).

Fulltext View|Download
Keywords: Kerang Anodonta woodiana; Ukuran Cangkang; laju depurasi; Bahan Organik

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.