skip to main content

KELIMPAHAN BINTANG MENGULAR (Ophiuroidea) DI PERAIRAN PANTAI SUNDAK DAN PANTAI KUKUP KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Oct 2014.

Citation Format:
Abstract

Bintang mengular (Ophiuroidea) merupakan Echinodermata yang banyak tersebar di seluruh belahan dunia. Bintang mengular memiliki peranan terhadap ekologi suatu perairan. Adapun Pantai Sundak dan Pantai Kukup merupakan deretan pantai di pesisir selatan pulau Jawa yang menjadi daerah obyek wisata. Di daerah tersebut terdapat rataan karang mati pada kedua pantai tersebut merupakan habitat atau tempat hidup dari bintang mengular. Pada kedua lokasi tersebut diestimasikan terdapat kelimpahan bintang mengular. Aktivitas manusia pada kedua pantai tersebut diduga telah mempengaruhi perbedaan kelimpahan bintang mengular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan bintang mengular (Ophiuroidea) di perairan Pantai Sundak dan Pantai Kukup, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014. Metode pengambilan data persentase penutupan karang menggunakan metode line transek sepanjang 50 meter, sedangkan pengambilan data kelimpahan bintang mengular (Ophiuroidea) menggunakan metode kuadran transek berukuran 1 x 1 meter. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu bahwa nilai persentase penutupan karang mati di Pantai Sundak sebesar 92.06 %. Sedangkan nilai persentase penutupan karang mati di Pantai Kukup sebesar 86.20 %. Pada daerah Pantai Sundak didapatkan kelimpahan individu bintang mengular sebanyak 755 individu/ 150 meter2, sedangkan kelimpahan individu bintang mengular pada daerah Pantai Kukup sebanyak 366 individu/ 150 meter2. Pada  kedua lokasi didapatkan 3 jenis bintang mengular yaitu Ophiocoma riseii, Ophiocoma scolopendrina, dan Ophiocoma erinaceus. Kelimpahan jenis bintang mengular yang paling banyak ditemukan di daerah Pantai Sundak dan Pantai Kukup adalah jenis Ophiocoma scolopendrina.  Berdasarkan hasil Uji “T” test dapat disimpulkan bahwa kelimpahan jenis bintang mengular yang paling tinggi adalah pada Pantai Sundak sehingga terdapat perbedaan kelimpahan bintang mengular antara Pantai Sundak dan Pantai Kukup.

 

 

Brittle star (Ophiuroidea) is a part of Echinoderm which is available in the territorial waters around the world. Ophiuroidea actually has a pivotal role for water ecosystem. Sundak Beach and Kukup Beach, the coastal areas situated in the south of the Java Island that become the tourist destinations, has a site called dead reef as an inhabitant of brittle stars. At both locations are being estimated, there is an abundance of brittle stars. It is also supposed that the human activity in those two beaches has affected the difference of brittle stars affluence. This research is aimed to study these differences exactly located in Gunugkidul, Yogyakarta, while the observation itself done in April 2014. The method to take the data percentage for the closure of coral uses line transect method in 50 meters length. For the sampling of Ophiuroidea abundance, it utilizes quadrant transect in 1 square meters. As the results, the percentage data shows the closure of dead reef is 92, 06% for Sundak Beach and 86, 20% for Kukup Beach. In term of individual affluence, Sundak Beach has 775 individuals / 150 sqm., while Kukup Beach has 366 individuals / 150 sqm. In these locations, there are three species of brittle star; Ophiocoma riseii, Ophicoma scolopendrina, and Ophiocoma erinaceus. The high rate abundance is Ophiocoma scolopendrina which is mostly found in Sundak Beach waters. Based on the “T” test, that such differences happen in Sundak Beach and Kukup Beach.

Fulltext View|Download
Keywords: Bintang Mengular; Kelimpahan; Pantai Sundak; Pantaui Kukup

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.