1Departemen Sumberdaya Aquatik, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan, Indonesia
3Departemen Sumberdaya Akuatik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro , Indonesia
4 Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah-50275, Indonesia
5 1Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MARJ30111, author = {Tiyo Nugroho and Agus Hartoko and Suryanti Suryanti}, title = {Analisis Tingkat Kerusakan Mangrove Sebelum dan Sesudah Tsunami Di Pulau Sangiang Berdasarkan NDVI}, journal = {Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES)}, volume = {11}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {Kerusakan Mangrove, Tsunami, Pulau Sangiang, NDVI}, abstract = { Pulau Sangiang merupakan salah satu pulau yang terletak strategis di Selat Sunda yang sering dikenal dengan julukan Seven Wonders of Banten karena memiliki potensi sebagai tempat wisata dan secara ekonomi dan nilai tanah yang sangat tinggi. Keanekaragaman hayati di sekitar Pulau Sangiang sangat melimpah. Tahun 2018 silam Selat Sunda di terjang tsunami setinggi 15 meter yang disebabkan oleh letusan Gunung Anak Krakatau yang melululantahkan pesisir Banten dan Lampung, termasuk Pulau Sangiang yang merupakan daerah yang terdampak oleh gelombang tsunami. Tsunami tersebut membawa dampak pada ekosistem pesisir yang ada di Pulau Sangiang salah satunya ekosistem mangrove.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kerusakan mangrove di Pulau Sangiang sebelum dan sesudah gelombang tsunami tahun 2018 dan mengetahui faktor kerusakan mangrove di Pulau Sangiang menggunakan data citra satelit Sentinel 2A. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisa citra satelit dengan transformasi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Metode pengambilan data lapangan dilakukan melalui pengamatan secara langsung dengan menentukan stasiun menyesuaikan dengan kondisi lokasi. Hasil penelitian dengan metode citra satelit Sentinel 2A menunjukan terjadi penambahan luasan mangrove setelah terjadi Tsunami sebesar 3,08 Ha, berdasarkan nilai indeks NDVI mangrove berkisar antara 0.07 sampai 0.75 pada tahun 2017 dan pada tahun 2020 memiliki nilai berkisar antara 0.08 sampai 0.71, sehingga diperoleh nilai tertinggi kerusakan setelah tsunami sebesar 0,610 yang termasuk kedalam kategori baik dan nilai terendah sebesar 0,466 yang termasuk kedalam kategori kerusakan sedang dan terjadi perubahan garis pantai sebesar 19 km setelah tsunami. }, issn = {2721-6233}, pages = {65--71} doi = {10.14710/marj.v11i1.30111}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/maquares/article/view/30111} }
Refworks Citation Data :
Pulau Sangiang merupakan salah satu pulau yang terletak strategis di Selat Sunda yang sering dikenal dengan julukan Seven Wonders of Banten karena memiliki potensi sebagai tempat wisata dan secara ekonomi dan nilai tanah yang sangat tinggi. Keanekaragaman hayati di sekitar Pulau Sangiang sangat melimpah. Tahun 2018 silam Selat Sunda di terjang tsunami setinggi 15 meter yang disebabkan oleh letusan Gunung Anak Krakatau yang melululantahkan pesisir Banten dan Lampung, termasuk Pulau Sangiang yang merupakan daerah yang terdampak oleh gelombang tsunami. Tsunami tersebut membawa dampak pada ekosistem pesisir yang ada di Pulau Sangiang salah satunya ekosistem mangrove.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kerusakan mangrove di Pulau Sangiang sebelum dan sesudah gelombang tsunami tahun 2018 dan mengetahui faktor kerusakan mangrove di Pulau Sangiang menggunakan data citra satelit Sentinel 2A. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisa citra satelit dengan transformasi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Metode pengambilan data lapangan dilakukan melalui pengamatan secara langsung dengan menentukan stasiun menyesuaikan dengan kondisi lokasi. Hasil penelitian dengan metode citra satelit Sentinel 2A menunjukan terjadi penambahan luasan mangrove setelah terjadi Tsunami sebesar 3,08 Ha, berdasarkan nilai indeks NDVI mangrove berkisar antara 0.07 sampai 0.75 pada tahun 2017 dan pada tahun 2020 memiliki nilai berkisar antara 0.08 sampai 0.71, sehingga diperoleh nilai tertinggi kerusakan setelah tsunami sebesar 0,610 yang termasuk kedalam kategori baik dan nilai terendah sebesar 0,466 yang termasuk kedalam kategori kerusakan sedang dan terjadi perubahan garis pantai sebesar 19 km setelah tsunami.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to MAQUARES ,Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations. MAQUARES journal, Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Saintek Perikanan journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded : [Copyright Transfer Form MAQUARES]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document or fax :
Editorial Office of MAQUARES, Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Central Java, Indonesia 50275
Telp./Fax: (024) 7474698
Email: undipmaquares@gmail.com
View statistics
Management of Aquatic Resources Journal (Maquares) (e-ISSN: 2721-6233) is published by Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.