skip to main content

Upaya Pengelolaan Kawasan Ekowisata Mangrove di Desa Kartika Jaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal

1Diponegoro University, Indonesia

2Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan, Indonesia

3Departemen Sumberdaya Akuatik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

4 Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah-50275, Indonesia

View all affiliations
Received: 26 Nov 2022; Revised: 29 Dec 2022; Accepted: 31 Dec 2022; Published: 1 Apr 2024.
Open Access Copyright (c) 2024 Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Hutan mangrove telah banyak dijadikan destinasi wisata alam karena mengedepankan pendekatan berkelanjutan dan konservasi sumberdaya alam. Pengembangan destinasi wisata yang mengedepankan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan pendapatan daerah, salah satunya di kawasan ekowisata mangrove Desa Kartika Jaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Penelitian bertujuan untuk menganalisis potensi wisata, persepsi responden, dan upaya pengelolaan di kawasan ekowisata mangrove Desa Kartika Jaya. Penelitian dilaksanakan bulan SeptemberOktober 2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Potensi wisata magrove dilihat dari kerapatan dan jenis mangrove, persepsi responden dengan menyebar kuisioner dan wawancara 50 orang masyarakat, 10 orang pengunjung dan 5 orang pengelola, dan didapatkan dari analisis SWOT. Hasil penelitian terdapat 3 jenis mangrove yaitu Rhizopora sp, Bruguiera sp., dan Avicennia sp. Jenis mangrove yang mendominasi adalah Rhizopora sp. Potensi kawasan ekowisata mangrove Desa Kartika Jaya, antara lain: pemandangan yang menarik, sarana pemancingan, jalur tracking, dan menara pandang. Persepsi masyarakat yang tahu fungsi mangrove 88,9%, kondisi mangrove yang baik 68,9%, dan masyarakat yang memanfaatkan mangrove 11,1%. Persepsi pengelola untuk kelengkapan fasilitas 100% kurang lengkap. Untuk persepsi pengunjung 80% mengatakan keterlibatan masyarakat penting, sedangkan promosi ekowisata 70% kurang baik. Upaya pengelolaan kawasan ekowisata mangrove di Desa Kartika Jaya adalah hasil analisis SWOT yaitu dengan meningkatkan komitmen pemerintah terhadap pengembangan mangrove melalui kerjasama dan LSM, menciptakan peluang pendapatan ekonomi masyarakat dari hasil produk pengolahan mangrove dan wisata perahu serta meningkatkan produksi dan pemasaran wisata melalui kerjasama pihak ke-3, meningkatkan jumlah wisatawan dengan memaksimalkan Pokdarwis dan kearifan lokal yang ada melalui keramah tamahan masyarakat.

Fulltext View|Download
Keywords: Ekowisata; Mangrove; Kartika Jaya; Upaya pengelolaan; SWOT.

Article Metrics:

  1. Aksornkoe. 1993. Ecology and Management of Mangrove. IUCN. Bangkok. Thailand
  2. Bengen, D. G. 2000. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. IPB. Bogor
  3. Bengen, D. G. 2001. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Pesisir dan Lautan
  4. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor
  5. Detara Foundation. 2014. Desa Pembelajaran Mangrove Pantai Utara Jawa
  6. Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah. 2006. Letak Geografis Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah
  7. Harahab, N. 2013. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dan Aplikasinya dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Graha Ilmu. Yogyakarta
  8. Hutching, P. dan P. Saenger. 1987. Ecology of Mangrove. Australia (AU): University of Queensland Press. Irwanto. 2006. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove. Yogyakarta
  9. Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.201/2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Jakarta (ID): KLH
  10. Macnae, W. 1968. A General Account of the Fauna and Flora of Mangrove Swamp and Forest in the Indo-West Pasific Region”. Adv. Mar. Biol. 6 : 73- 270
  11. Mulyadi, E. dan F. Nirmala., 2009. Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 1 . Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
  12. Noor, R. Y., M. Khazali dan I. N. N. Suryadiputra. 2013. Panduan Pengenalan Mangrove Di Indonesia
  13. PHKA/WI-IP. Bogor
  14. Onrizal. 2008. Pelatihan Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan untuk Petugas / Penyuluh Kehutanan: Teknik Survey dan Analisis Data Sumberdaya Mangrove. Jakarta (ID)
  15. Sadik, M., A. H. Muhiddin dan M. Ukkas. 2017. Kesesuaian Ekowisata Mmangrove Ditinjau Dari Aspek Biogofisik Kawasan Pantai Gonda Di Desa Laliko Kecamatan Cempalagian Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Ilmu Kelautan SPERMONDE Universitas Hasanuddin. 3(2): 25–33
  16. Saparinto, C. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Semarang : Effhar Offset
  17. Satyanarayana, B., P. Bhanderi, M. Debry, D. Maniatis, F. Fore, D. Badgie, K. Jammeh, T. Vanwing, C. Farcy, N. Koedam dan D. Guebas. 2012. A Socio-ecological Assessment Aiming at Improved Forest Resource Management and Sustainable Ecotourism Development in The Mangroves of Tanbi Wetland National Park, The Gambia,West Africa. Report. AMBIODOI 10.1007/ s13280-012-0248-7
  18. Suharsimi, A. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta
  19. Susi, S., W. Adi dan S. P. Sari. 2018. Potensi Kesesuaian Mangrove Sebagai Daerah Ekowista Di Dusun Tanjung Tedung Sungai Selan Bangka Tengah. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan. 12(1): 65–73
  20. Waryono, T. 2001. Restorasi Ekoloi Hutan Mangrove (Studi kasus DKI Jakarta). Makalah Seminar Nasional Mangrove "Konservasi dan Rehabilitasi Mangrove Sebagai Upaya Pemulihan Ekosistem Hutan Mangrove DKI Jakarta; diselenggarakan di Hotel Borobudur
  21. Watson, J. G. 1928. The Mangrove Swamps of the Malay Peninsula. Malayan Forestry Record. 275 hlm
  22. Winarno I. 1996. Keterkaitan struktur komunitas molusca dengan mangrove di Kawasan Perairan P. Nusa Lembongan, Nusa Penida – Bali. Fakultas Perikanan IPB. Bogor

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.