skip to main content

ASPEK BIOLOGI UDANG Metapenaeus tenuipes DI PERAIRAN PEMALANG, JAWA TENGAH Biological Aspect Assessment of Metapenaeus tenuipes Shrimp on Pemalang, Central Java

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Depatemen Sumberdaya Akuatik,, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 28 Jan 2020.
Open Access Copyright (c) 2020 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Kabupaten Pemalang merupakan wilayah yang memiliki potensi perikanan, salah satunya udang Metapenaeus tenuipes. Meningkatnya penangkapan dengan jaring Arad akan mengancam kelestariannya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui aspek biologi udang M. tenuipes dan status sumberdayanya seperti struktur ukuran, sifat pertumbuhan, dan aspek reproduksi. Metode yang digunakan yaitu metode survei. Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah systematic random sampling. Pengambilan sampel dilakukan empat kali dari bulan Mei-Agustus 2016. Tempat pengambilan sampel di TPI Tanjungsari dan TPI Asemdoyong. Hasil penelitian menunjukkan nilai L50% M. tenuipes jantan 71 mm dan betina 81 mm, ½ L∞ jantan yaitu 60 mm dan betina 75 mm. L50% > 1/2 L∞ berarti ukuran udang yang tertangkap sudah cukup besar sehingga layak tangkap. Sifat pertumbuhan udang jantan dan betina yaitu alometrik negatif (pertumbuhan panjang lebih cepat dibandingkan berat). Nilai faktor kondisi M.tenuipes menunjukan udang betina lebih montok. Tingkat Kematangan Gonad udang M. tenuipes jantan dan betina tebanyak terdapat pada tingkatan I. Perbandingan nisbah kelamin M. tenuipes di Pemalang 1 : 1,33 dengan nisbah tersebut proses reproduksi akan berjalan baik

 

Pemalang is area that has potential one of fishery Metapenaeus tenuipes. Increased netting Arad would threaten its sustainability. The purpose of the research to know biological aspects of M. tenuipes and resourch status, size of structure, growth, and reproduction aspects. The method used is a survey method. The sampling method used was systematic random sampling. Sampling was carried out four times from May-August 2016. The sampling sites were at TPs Tanjungsari and TPI Asemdoyong. The results showed that the L50% value of M. tenuipes was 71 mm in males and 81 mm in females, ½ L in males in 60 mm and 75 mm in females. L50%> 1/2 L∞ means that the size of the shrimp caught is large enough to be suitable for capture. The growth characteristic of male and female shrimp is negative allometrics (long growth is faster than weight). The factor value of M.tenuipes shows that female shrimp are more plump. Maturity Levels of male and female M. tenuipes shrimp found in level I. Comparison of M. tenuipes genital ratio in Pemalang 1: 1,33 with that ratio will reproduce well.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Aspek Biologi; Metapenaeus tenuipes; Perairan Pemalang

Article Metrics:

  1. Anggraeni D. 2001. Studi beberapa aspek biologi udang api-api (Metapenaeus monoceros Fabr.) di perairan sekitar hutan lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara [skripsi]. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor
  2. Asmara, H. 2004. Analisis Beberapa Aspek Reproduksi Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Institut Pertanian Bogor, Bogor
  3. Badrudin dan Wudianto. 2004. Makalah pada Workshop Rencana Pengelolaan Perikanan Layur. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Trenggalek. Jawa Timur
  4. Chan, TY. 1998. Shrimps and Prawns dalam: Carpenter KE, VH Niem, eds. The Living Marine Resources of the Western Central Pacific. Vol. 2. Chepalopods, Crustaceans, Holothurians and Sharks. Food and Argiculture Organization of the United Nations Rome
  5. Dall, W.; B.J. Hill; P.C. Rothlisberg & D.J. Staples. 1990. The Biology Of The Penaeidae, P. 1-489. in: J.H.S. Blaxter & A.J. Southward (Eds). Advances in Marine Biology 27. London, Academic Press
  6. Effendie, M.i., 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta
  7. Motoh, H. 1981. Study on Fisheries biology of the Giant Tiger Prawn Penaeus monodon in the Philippines. SEADEC. Technical report no.7
  8. Paschoal, Lrp., Andrade, Dp. And Darrigran, G., 2013a. Size comparison of quadrats in sample of non-native bivalve Corbicula fluminea (Müller, 1774) (Bivalvia: Corbiculidae). PanAmerican Journal of Aquatic Sciences, vol. 8, no. 4, p. 369-374
  9. Saputra, S.W., 2009. Dinamika Populasi ikan. Universitas Diponegoro. 199 Hlm
  10. Saputra., A. Solichin, W. Rizkiyana. 2013. Keragaman Jenis dan Beberapa Aspek Biologi Udang Metapenaeus di Perairan Cilacap, Jawa Tengah. Journal of Management of Aquatic Resources. 2 (3) : 37-46
  11. Sharfina M. 2011. Aspek biologi ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) yang didaratkan di TPI Tasik Agung I Rembang. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro. Semarang
  12. Soewardi, Kadarwan., Arifin, Otong Zenal., Ahmad Hidayat. 2006. Keragaman Genetik Udang Jari (Metapenaeus elegans De Man 1907) Berdasarkan Karakter Morfometrik di Laguna Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. Jilid 13, Nomor 2: 125-133
  13. Triarso I. 2012. Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap di Pantura Jawa Tengah. Saintek Perikanan, Vol. 8. No

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.