skip to main content

STATUS KESUBURAN PERAIRAN BERDASARKAN SEBARAN KLOROFIL-a, BAHAN ORGANIK, NITRAT DAN FOSFAT DI PESISIR SAYUNG, DEMAK Aquatic Trophic Status Based on Chlorophyll-a, Organic Matter, Nitrate and Phosphate Distribution in the Coast of Sayung, Demak

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik,, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: .
Open Access Copyright (c) 2019 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

 

Pesisir Sayung terletak di utara Laut Jawa dan didominasi oleh hutan mangrove dengan populasi penduduk yang tinggi. Adanya hutan mangrove dan aktivitas manusia di sekitar pesisir berpotensi membuat perairan menjadi kaya bahan organik. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui status dan sebaran kesuburan perairan dan mengkaji hubungan antara klorofil-a, bahan organik, nitrat dan fosfat di Desa Bedono dan Timbulsloko, Sayung, Demak. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling pada 2 stasiun dengan 4 titik di setiap stasiunnya. Analisis status kesuburan perairan dengan metode TSI dan sebaran kesuburan dengan metode IDW. Analisa data untuk mengetahui hubungan antar variabel menggunakan regresi linear berganda. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa status kesuburan perairan di pesisir Sayung termasuk kategori eutrofik. Kesuburan perairan di Bedono (69,04) lebih tinggi daripada Timbulsloko (67,94) dan cenderung menurun ke arah laut. Klorofil-a berhubungan kuat dengan nitrat, fosfat dan BOD (r=0,915). Pada perairan Bedono, keberadaan klorofil-a cenderung dipengaruhi oleh nitrat, sedangkan pada perairan Timbulsloko cenderung dipengaruhi oleh fosfat.

 

ABSTRACT

 

The Coast of Sayung is located in the North of Java Sea. This area is dominated by mangrove forest with a high rural population. The existence of mangrove forest and human activities in the area make the waters enriched with organic matters. Aims of this research are to know the category and distribution of trophic status also to understand the correlation among organic matters, chlorophyll-a, nitrate and phospate in Bedono and Timbulsloko, Sayung, Demak. This research was conducted on December 2018 and used descriptive method. The technical method of sampling used purposive sampling on two stations of four points each. Trophic State Index (TSI) used to analyze the trophic status in the coast of Sayung an the distribution used IDW method. Data analysis to find out the correlation among variabels used multiple linear regression method. The final result shows that the trophic status in the coast of Sayung is categorized as eutrophic. The trophic state in Bedono (69,04) is higher than in Timbulsloko (67,94). Chlorophyll-a had strong correlation with nitrate, phosphate and BOD (r=0,915). In Bedono, chlorophyll-a mostly affected by nitrate while in Timbulsloko it mostly affected by phosphate.

Fulltext View|Download
Keywords: Bahan Organik, Fosfat, Kesuburan, Klorofil-a, Nitrat

Article Metrics:

  1. Adani, N. G., M. R. Muskanonfola dan I. B. Hendrarto. 2013. Kesuburan Perairan Ditinjau dari Kandungan Klorofil-a Fitoplankton: Studi Kasus di Sungai Wedung, Demak. Jurnal Management of Aquatic Resources, 2(4): 38–45
  2. Arizuna, M., D. Suprapto dan M. R. Muskananfola. 2014. Kandungan Nitrat dan Fosfat dalam Air Pori Sedimen di Sungai dan Muara Sungai Wedung Demak. Jurnal Management of Aquatic Resources, 3(1): 7–16
  3. Carlson, R. E. 1977. A Trophic State Index for lakes 1. 22(2): 361-369
  4. Desmawan, B. T. 2012. Adaptasi Masyarakat Kawasan Pesisir Terhadap Banjir Rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Jurnal Bumi Indonesia 1(1): 1–9
  5. Effendi, H. 2003.Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta
  6. Faizal, A., J. Jompa, N. Nessa dan C. Rani. 2012. Dinamika Spasio-Temporal Tingkat Kesuburan Perairan di Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan. Seminar Nasional Perikanan: 1–18
  7. Faturrohmah, S. dan B. Marjuki. 2017. Identifikasi Dinamika Spasial Sumberdaya Mangrove di Wilayah Pesisir Kabupaten Demak Jawa Tengah. Majalah Geografi Indonesia, 31(1): 56
  8. Febbrianna, V., M. R. Muskananfola dan S. Suryanti. 2017. Produktivitas Primer Berdasarkan Kandungan Klorofil-a dan Kelimpahan Fitoplankton di Muara Sungai Bedono Demak. Jurnal Manajemen Sumberdaya Akuatik, 6(3): 318-325
  9. Latifah, L. A., N. Afiati dan P. W. Purnomo. 2015. Trophic State Index (TSI) di Habitat Rajungan (Portunus pelagicus Linnaeus, 1758) Pantai Betahwalang, Kabupaten Demak. Jurnal Management of Aquatic Resources, 4(4): 42–50
  10. Linus, Y., Salwiyah dan N. Irawati. 2016. Status Kesuburan Perairan Berdasarkan Kandungan Klorofil- a di Perairan Bungkutoko Kota Kendari. Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 2(1): 101–111
  11. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2008. Pedoman Pengelolaan Ekosistem Danau. KSDA dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan. Jakarta. 118 hal
  12. Mustofa, A. 2015. Kandungan Nitrat dan Pospat Sebagai Faktor Tingkat Kesuburan Perairan Pantai. Jurnal Disprotek, 6(1): 13–19
  13. Rahmawati, I., I. B. Hendrarto dan P. W. Purnomo. 2014. Fluktuasi Bahan Organik dan Sebaran Nutrien serta Kelimpahan Fitoplankton dan Klorofil-a di Muara Sungai Sayung Demak. Diponegoro Journal of Maquares, 3(1): 27–36
  14. Ratnapuri, V. V., M. Zainuri, I. Widowati dan J. Supriyanto. 2013. Kesuburan Perairan Berdasarkan Struktur Komunitas Fitoplankton dalam Memprediksi Daerah Penangkapan Kerang Simping (Amusium pleuronectes) di Perairan Pemalang. Seminar Nasional Perikanan: 1–8
  15. Risamasu, F. J. L dan H. Budi. 2011. Kajian Zat Hara Fosfat, Nitrit, Nitrat dan Silikat di Perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu Kelautan, 16(1): 135–142
  16. Riswandha, N. S., A. Solichin dan N. Afiati. 2015. Struktur Komunitas Larva Ikan pada Ekosistem Mangrove dengan Umur Vegetasi yang Berbeda di Desa Timbulsloko, Demak. Diponegoro Journal of Maquares, 4(4): 164–173
  17. Sardiyatmo. 2009. Modul Statistika. Universitas Diponegoro, 60 hlm
  18. Sihombing, I. N., S. Hutabarat dan B. Sulardiono. 2015. Kajian Kesuburan Perairan Berdasarkan Unsur Hara (N, P) dan Fitoplankton di Sungai Tulung Demak, 4(4): 119–127
  19. Soeprobowati, T. R. dan S. W. A. Suedy. 2010. Status Trofik Danau Rawapening dan Solusi Pengelolaannya. Jurnal Sains dan Matematika, 18(4): 158–169
  20. Standar Nasional Indonesia (SNI) 6989.72:2009. 2009. Air dan Air Limbah-Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen Demand/ BOD). Badan Standarisasi Nasional. 20 hal
  21. Utomo, A. D., M. R. Ridho, D. D. A. Putranto dan Edward Saleh. 2011. Keanekaragaman Plankton dan Tingkat Kesuburan Perairan di Waduk Gajah Mungkur. Bawal, 3(6): 415–421
  22. Yulma, E. Adiwilaga dan Y. Wardiatno. 2013. Kontribusi Bahan Organik dari Api-api (Avicennia marina) sebagai Bahan Evaluasi Pengelolaan Ekosistem Mangrove: Studi Kasus Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Bonorowo Wetlands, 3(1): 12-29

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.