skip to main content

KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS BERDASARKAN STRATIFIKASI SALINITAS DARI HULU – HILIR SUNGAI SIANGKER SEMARANG Macrozoobentos Abundance Based on Salinity Stratification from Upstream - Lower Siangker River Semarang

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik,, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: .
Open Access Copyright (c) 2019 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Sungai sebagai salah satu jenis media hidup bagi organisme perairan, seringkali tidak dapat terhindarkan dari masalah penurunan kualitas perairan sebagai akibat dari perkembangan aktivitas manusia. Sungai Siangker merupakan salah satu subsistem drainase di wilayah Semarang Barat yang bermuara ke Teluk Semarang yang mengalami pendangkalan akibat reklamasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui stratifikasi salinitas, komposisi makrozoobentos berdasarkan stratifikasi salinitas, dan hubungan stratifikasi salinitas dengan komposisi makrozoobentos pada perairan Sungai Siangker. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan  teknik secara sistematik sampling. Untuk mengetahui hubungan kedua variabel dilakukan uji regresi kolerasi. Pengambilan sampel dilakukan pada 9 (Sembilan) titik sampling dari hulu-hilir sungai berdasarkan stratifikasi salinitas dengan jarak antar titik sejauh 200 m pada perairan Sungai Siangker. Nilai salinitas di Sungai Siangker pada Hulu sungai (K1) berkisar antara (0‰ - 4‰)  pada Tengah sungai (K2) berkisar antara (20‰ - 23‰), dan pada Hilir sungai (K3) berkisar antara (29‰ - 30‰). Pada stratifikasi salinitas yang berbeda di temukan jenis makrozoobentos yang bermacam-macam dengan kelimpahan yang berbeda pula, seperti pada K1 (0‰ - 4‰) ditemukan jenis Telescopium dan Casidula sp , pada K2 (20‰ - 23‰) ditemukan jenis Terebralia sp dan Cerithidae, dan pada K3 (29‰ - 30‰) ditemukan jenis Terebralia sp, Melanoides, dan Nereidae. Hasil regresi korelasi yang dihasilkan menunjukkan  bahwa stratifikasi salinitas di suatu perairan memberikan pengaruh terhadap kelimpahan dan persebaran makrozoobentos.

 

ABSTRACT

Rivers as one type of living media for aquatic organisms, cannot be avoided from the problem of decreasing water quality as a result of the development of human activities. Siangker River is one of the drainage subsystems in the West Semarang region which empties into Semarang Bay which have been silting due to reclamation. Study was to determine the salinity stratification, composition of macrozoobenthos based on salinity stratification, and relationship of salinity stratification with the composition of macrozoobenthos in the waters of River Siangker. The method used in this study was descriptive with a quantitative approach, using systematic sampling techniques. To find out the relationship between the two variables, the regression test was conducted. Sampling was carried out on 9 (nine) sampling points from upstream-downstream of the river based on salinity stratification with a distance between points as far as 200 m in the waters of the Siangker River. The salinity value in the Siangker River on the Upper River (K1) ranged from (0‰ - 4‰) to the middle of the river (K2) ranging from (20‰ - 23‰), and downstream (K3) ranged from (29‰ - 30‰). Different strains of salinity were found in various types of macrozoobenthos with different abundances, such as in K1 (0‰ - 4‰) found in the type of Telescopium and Casidula sp, in K2 (20‰ - 23 ‰) found Terebralia sp and Cerithidae, and in K3 (29‰ - 30‰), Terebralia sp, Melanoides, and Nereidae were found. The resulting correlation regression results show that salinity stratification in a waters influences the abundance and distribution of macrozoobenthos.

Fulltext View|Download
Keywords: Salinitas; kelimpahan makrozoobentos; Sungai Siangker

Article Metrics:

  1. Astrini, A. D. R., M. Yusuf, dan A. Santoso. 2014. Kondisi Perairan Terhadap Struktur Komunitas Makrozoobenthos Di Muara Sungai Karanganyar Dan Tapak, Kecamatan Tugu, Semarang. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas
  2. Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Dipenogoro. Semarang. Journal Of Marine Research . 3 (1): 27-36
  3. Beesley, P.L., G.J. Ross, and C.J Glasby, (eds). 2000. Polychaeta and Allies :
  4. The Southern Synthesis, Fauna of Australia. Vol. 4A Polychaeta, Myzostomida, Pogonophora, Euchiura, Sipunculata. CSIRO Publishing : Melbourne xii 465 pp
  5. Fatahilah, D. 2002. Distribusi dan Kelimpahan Polychaeta di Pulau Ajkwa dan Pulau Kamora, Kabupaten M imika, Papua. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Semarang
  6. Fisesa., E. D, I. Setyobudiandi, M. Krisanti. 2014. Kondisi perairan dan struktur komunitas makrozoobentos di Sungai Belumai Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Depik, 3 (1): 1-9
  7. Kamalia, M., T. S. Raza’I., A. Zulfikar. 2013.Pola Sebaran Gastropoda Di Ekosistem Mangrove Kelurahan Tanjung Ayun Sakti Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH
  8. Pamuji, A. 2015. Pengaruh Sedimentasi terhadap Kelimpahan Makrozoobentos di Muara Betahwalang Kabupaten Demak. Universitas Diponegoro.10 (2): 129-135
  9. Pratiwi, R. 2009. Komposisi Keberadaan Krustasea di Mangrove Delta M ahakam Kalimantan Timur. MakaraSains. 13 (1): 65-76
  10. Rachmawati., D, J. Hutabarat, S. Anggoro. 2012. Pengaruh Salinitas Media Berbeda Terhadap Pertumbuhan Keong Macan (Babylonia spirata L.) Pada Proses Domestikasi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.Universitas Diponegoro. Semarang.17 (3): 141-147
  11. Rahmawati.,N. N C. Retnaningdyah. 2015. Struktur Komunitas Makroinvertebrata Bentos Di Saluran Mata Air Nyolo Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Brawijaya. Malang. Jurnal Biotropika 3 (1): 24
  12. Rangan., J. K. 2010. Inventarisasi Gastropoda Di Lantai Hutan Mangrove Desa Rap
  13. -Rap Kabupaten Minahasa Selatan Sulawesi Utara. Staf Pengajar pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. UNSRAT. Manado. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 6 (1): 66
  14. Rejeki, S. 2011. Pemanfaatan Perairan Pantai Terabrasi Pasca Penanganan Untuk Budidaya Laut, Kasus di Dukuh Morosari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah. Disertasi Doktor Program Pascasarjana
  15. Universitas Diponegoro
  16. Rudiyanti, S. 2009. Kualitas Perairan Sungai Banger Pekalongan Berdasarkan Indikator Biologis. Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan. Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedharto, SH Semarang. Jurnal Saintek Perikanan, 4 (2): 46 –52
  17. Sentosa, A. A, dan Anggraeni. R. D. 2010. Sebaran Ukuran Dan Kehadiran Larva Dan Juvenil Ikan Di Muara Sungai Bogowonto Kabupaten Kulon Progo. Alumnus Magister Sains Program Studi Biologi Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta
  18. Silaen., I. F, B. Hendrarto, M. N. Supardjo. 2013. Distribusi Dan Kelimpahan Gastropoda Pada Hutan Mangrove Teluk Awur Jepara
  19. Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro. Semarang. Journal Of Management Of Aquatic Resources, 2 (3): 93
  20. –103
  21. Ulfah, Y., Widianingsih., dan Zainuri, M. 2012. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Wilayah Morosari Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak. Jurnal of Marine Research. 1 (2): 188-196
  22. Wahyuningtias. K. A. 2013. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak Pada CV. Ake Abadi. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Sam
  23. Ratulangi Manado. Jurnal EMBA. 1 (3): 321-330
  24. Wasesa., B.D., I. Arifin., dan D. Kurniani. 2018. Pengendalian Banjir Sungai Siangker Semarang. Teknik Sipil. Universitas Diponegoro. Semarang. Jurnal Karya Teknik Sipil, 7 (2).Wibisono, M.S. 2005. Pengantar IlmuKelautan. Jakarta: PT Grasindo

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.