skip to main content

ANALISIS TEKSTUR SEDIMEN DAN BAHAN ORGANIK TERHADAP KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DI MUARA SUNGAI JAJAR, DEMAK

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik,, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 15 Oct 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Sungai Jajar merupakan salah satu sungai besar yang aliran sungainya banyak dimanfaatkan penduduk sekitar. Kondisi ini akan berdampak terhadap kualitas perairan yang dapat mengakibatkan suatu pencemaran. Makrozoobentos merupakan hewan yang hidup di dasar perairan dan dapat dijadikan sebagai bioindikator karena habitat hidupnya relatif menetap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tekstur sedimen, kandungan bahan organik, kelimpahan makrozoobentos, hubungan tekstur sedimen dengan bahan organik; tekstur sedimen dengan kelimpahan makrozoobenthos; dan hubungan bahan organik dengan kelimpahan makrozoobenthos. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2018 menggunakan teknik purposive random sampling dengan total 6 stasiun. Sampel yang diambil adalah substrat dan makrozoobenthos. Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai fraksi sand berkisar antara 3,66 -8,40%; fraksi silt berkisar antara 1,29-1,80% dan fraksi clay berkisar antara 89,89-94,81%. Jenis makrozoobentos yang ditemukan dikelompokkan dalam 3 kelas, yaitu: Gastropoda (Cerithidea sp, Terebra sp, Pila sp, Murex sp, Urosalpinx sp, Filopaludina sp dan Telescopium sp), Bivalvia (Anadara sp, Mesodesma sp, Mytillus sp) dan Polychaeta (Nereis sp). Kelimpahan individu berkisar antara 280-2320 ind/m2 dengan kelimpahan tertinggi terdapat pada stasiun III dan kelimpahan terendah pada stasiun I. Kandungan bahan organik berkisar antara 6,73-9,4 %. Hubungan bahan organik dengan tekstur sedimen memiliki korelasi yang cukup erat. Hubungan antara tesktur sedimen dengan kelimpahan makrozoobenthos memiliki korelasi yang rendah. Hubungan bahan organik dengan kelimpahan makrozoobenthos menunjukkan hubungan yang cukup erat dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,557.

 

                Sungai Jajar is one of the major rivers where the river flows are widely used by local people. This condition will have an impact on water quality which can cause a pollution. Macrozoobenthos are organism that live in the bottom of the water and can be used as bioindicators because their habitat is relatively sedentary. The purpose of this study was to determine sediment texture, organic matter, abundance of macrozoobenthos, sediment textures relationship with abundance of macrozoobenthos; relationship of organic matter with sediment texture; and the relationship of organic matter with abundance of macrozoobenthos. The study was conducted in March-April 2018 using purposive random sampling method technique with a total of 6 stations. The samples taken were substrate and makrozoobenthos. The result refers that sand fraction value ranged from 3,66%-8,40%; Silt fraction ranged from 1,29%-1,80% and clay fraction ranged from 89,89%-94,81%. Macrozoobenthos found in three classes are: Gastropods (Cerithidea sp, Terebra sp, Pila sp, Murex sp, Urosalpinx sp, Filopaludina sp and Telescopium sp), Bivalvia (Anadara sp, Mesodesma sp, Mytillus sp) and Polychaeta (Nereis sp). Individual abundance ranged from 280-2320 ind/m2 with the highest abundance found at station III and the lowest abundance at station I.  The content of organic material ranges from 6,73% -9,4%. The relationship of organic matter with sediment texture has moderate correlation. The relationship between sediment texture and abundance of macrozoobenthos has low correlation. The relationship of organic matter with abundance of makrozoobenthos shows a fairly strong relationship with a correlation coefficient of 0,557.
Fulltext View|Download
Keywords: Tekstur Sedimen; Bahan Organik; Makrozoobenthos; Sungai Jajar; Demak

Article Metrics:

  1. Ardi, 2002. Standard Methods for The Examination of Water and Waste Water. 18th . Washington
  2. BPAP. 1994. Pendoman Analisis Kualitas Air dan Tanah Sedimen Periaran Payau. Direktorat Jendral Perikanan. Jepara
  3. Buchanan, J.B. 1971. Sediments, in: Methods for the Study of Marine Benthos, edited by N.A. Holme and A. McIntyre, IBP Handbook no 16. Oxford University Press, Oxford
  4. Fadillah, N. Patana dan M. Dalimunthe. 2016. Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Indikator Perubahan Kualitas Perairan di Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Aquacoastmarine. 11(1)
  5. Hawari, A, B Amin dan Efriyeldi.2013. Hubungan antara Bahan Organik Sedimen dengan Kelimpahan Makrozoobenthos di Perairan Pantai Pandan Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Online Mahasiswa. 1(2)
  6. Mason, C.F. 1993. Biology of Freshwater Pollution. Longman Scientific and Technical, New York
  7. Minggawati, I. 2013.Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Rawa Banjiran Sungai Rungan, Kota Palangka Raya. Jurnal Ilmu Hewani Tropika. 2(2): 64-67
  8. Misbahudin dan I.Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta, Bumi Aksara
  9. Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Tjahjono Samingan, Penerjemah; Yogyakarta: Ed ke-3. Universitas Gadjah Mada. Terjemahan dari: Fundamental of Ecology
  10. Puspasari, R., Marsoedi, A. Sartimbul dan Suhartati. 2012. Kelimpahan Foraminifera Bentik Pada Sedimen Permukaan Perairan Dangkal Pantai Timur Semenanjung Ujung Kulon, Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Jurnal Penelitian Perikanan. 1(1): 1-9
  11. Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta
  12. Santoso, S. 2011. Mastering SPSS. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
  13. Sinambela,M dan M. Sipayung. 2015. Makrozoobentos dengan Parameter Fisika dan Kimia di Perairan Sungai Babura Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Biosains 1(2): 44-50
  14. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung
  15. Ulqodry, T. Z., Yulisman, M. Syahdan, dan Santoso. 2010. Karakteristik dan Sebaran Nitrat, Fosfat, dan Oksigen Terlarut di Perairan Karimunjawa Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Sains, 13(1): 35-41
  16. Wilhm, J. L., dan T.C. Doris. 1986. Biologycal Parameter for water quality Criteria. Bio. Science: 18
  17. Wijayanto A., P.W Purnomo dan Suryanti. 2015. Analisis Kesuburan Perairan Berdasarkan Bahan Organik Total, Nitrat, Fosfat dan Klorofil-A di Sungai Jajar Kabupaten Demak. Diponegoro Journal of Maquares Management of Aquatic Resources. 4(3) : 76-83
  18. Yusniar. 2004. Aplikasi Analisis Regresi Non-Linier Model Kuadratik terhadap Produksi Susu Kambing Peranakan Etawah (PE) Selama 90 Hari Pertama Laktasi. Informatika Pertanian. 13:736-743

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.