skip to main content

LAJU PERTUMBUHAN TERUMBU KARANG Acropora formosa DI PULAU MENJANGAN KECIL, TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik,, Indonesia

2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 20 Dec 2018; Published: 20 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Salah satu pulau di Taman Nasional Karimunjawa yang sering dikunjungi wisatawan adalah Pulau Menjangan Kecil. Wisatawan tertarik mengunjungi Pulau Menjangan Kecil dikarenakan keanekaragaman ekosistemnya, terutama ekosistem terumbu karang dan letaknya yang dekat dengan pulau utama. Namun, aktivitas pariwisata tersebut menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem terumbu karang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisika kimia perairan, tutupan terumbu karang dan jenis karang yang hidup di titik pengamatan , laju pertumbuhan karang dan korelasi antara variabel fisika kimia perairan terhadap laju pertumbuhan terumbu karang. Metode penelitian menggunakan metode eksplanatif dan dianalisa menggunakan SPSS 23 dan Microsoft Excel 2013. Hasil yang diperoleh adalah kualitas perairan di lokasi tersebut mendukung pertumbuhan ekosistem terumbu karang dengan suhu yang berkisar 27-300C, kecerahan sampai dasar dan salinitas sebesar 35 ppm. Tutupan terumbu karang di titik pengamatan tergolong baik dengan persentase penutupan sebesar 61,92%. Jenis karang yang dominan adalah jenis Acropora formosa dan Acropora divaricata. Laju pertumbuhan karang yang diukur adalah jenis Acropora formosa dengan nilai sebesar 5,47 mm/bulan. Berdasarkan nilai R2 pada grafik rata-rata laju pertumbuhan terumbu karang, waktu pengukuran memiliki pengaruh sebesar 95,1 % terhadap laju pertumbuhan karang. Hasil uji Pearson menunjukkan variabel fisika kimia perairan yang memiliki hubungan terhadap laju pertumbuhan terumbu karang adalah arus dan pasang surut air laut dengan nilai Sig. 0,027<0,05 dan Sig. 0,046<0,05. Temperatur air laut tidak memiliki korelasi terhadap laju pertumbuhan terumbu karang dengan nilai Sig. 0,364>0,05.

 

 

One of the islands in Karimunjawa National Park that often visited by tourists is the Menjangan Kecil Island. Tourists are interested to visit Menjangan Kecil Island because the diversity, especially the coral reef ecosystem and its location that close to the main island. However, these tourism activities cause degradation of coral reef. The purpose of this study was to determine the physical chemistry of the waters, coral reef cover and the types of coral, the growth rate of coral and the correlation between the variables of physical chemistry of the waters on the growth rate of coral reefs. The research method used explanatory method and analyzed using SPSS 23 and Microsoft Excel 2013. The quality of water in these locations supported the growth of coral reef ecosystems with temperatures ranging from 27-300C, brightness to base and salinity of 35 ppm. Coral reef cover at the observation point is classified as good with a closing percentage of 61.92%. The dominant coral species are Acropora formosa and Acropora divaricata. The measured coral growth rate was Acropora formosa with a value of 5.47 mm / month. Based on the R2 value on the graph of the average growth rate of coral reefs, the measurement time has an influence on the growth rate of the coral. The results of Pearson's test showed that the physics of water chemistry variables that have a relationship to the growth rate of coral reefs are currents and tides with the value of Sig. 0.027 <0.05 and Sig. 0.046 <0.05. Sea water temperature does not have a correlation to the growth rate of coral reefs with the value of Sig. 0.364> 0.05.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Kerusakan Karang; Laju Pertumbuhan; Acropora formosa

Article Metrics:

  1. Agustina, E., M. A. Mardiansyah, M. Doudi dan S. Annas. 2016. Karakteristik Spesies Karang di Perairan Rinon Pulo Breueh. Prosiding Seminar Nasional Biotik. 43-48
  2. Aziz, A.M. 2002. Tingkat Kelangsungan Hidup, Laju Pertumbuhan dan Rasio Pertumbuhan Beberapa Jenis Karang Batu dan Karang Api yang Ditransplantasikan di Perairan Pulau Pari. Ilmu dan Teknologi Kelautan. IPB. Bogor, 15 hlm
  3. Biondi, I., Munasik dan Koesoemadji. 2014. Kondisi Terumbu Karang pada Lokasi Wisata Snorkeling di Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah. Jurnal of Marine Research. 3(3) : 182-201
  4. Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut, Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia, Gramedia Pustaka, Jakarta
  5. English, S., C. Wilkinson and V. Baker. 1994. Survey Manual for Tropical Marine Resources. 2nd Edition. Australian Institute of Marine Science. 383 pages
  6. Giyanto, M. Abrar, T. A. Hadi, A. Budiyanto, M. Hafizt, A. Salatalohy, M. Y. Iswari. 2017. Status Terumbu Karang Indonesia 2017. COREMAP-CTI Pusat Penelitian Oseanografi, Jakarta, 30 hlm
  7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut. Jakarta
  8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.04 Tahun 2001 Tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang
  9. Luthfi, O. M., D. Varaghi, S. R. Fakri. A.Jauhari, Guntur dan Sunardi. 2016. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang. 550-555
  10. Nugraha, W.A. 2008. Laju Pertumbuhan Karang Porites lutea Di Karimunjawa dan Bangkalan, Indonesia. Jurnal Embryo. 5(1):24-33
  11. Pardede, S., S.A.R. Tarigan, F. Setiawan, E. Muttaqin, A. Muttaqin dan Muhidin. 2016. Laporan Teknis : Monitoring Ekosistem Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa 2016. Wildlife Conservation Society Bogor. Indonesia. 68 hlm
  12. Pangaribuan, T.H., C. Ain dan P. Soedarsono. 2013. Hubungan Kandungan Nitrat dan Fosfat dengan Densitas Zooxanthellae Pada Polip Karang Acropora sp. Di Perairan Terumbu Karang Pulau Menjangan Kecil, Karimunjawa. Jurnal of Maquares, 2(4):136-145
  13. Salim, D. 2012. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Akibat Pemutihan (Bleaching) dan Rusak. Jurnal Kelautan, 5(2):142-155
  14. Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penlitian Menggunakan SPSS. Andi Offset. Yogyakarta. 503 hlm
  15. Souhoka, J. dan S.I. Patty. 2013. Pemantauan Kondisi Hidrologi dalam Kaitannya dengan Kondisi Terumbu Karang di Perairan Pulau Talise, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(3):138-147
  16. Suharsono. 2008. Jenis-jenis Karang di Indonesia. Program COREMAP LIPI. LIPI Press, Jakarta, 344 hlm
  17. Supriharyono. 2007. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang . Ed.2, Djambatan, Jakarta, 129 hlm

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.