BibTex Citation Data :
@article{JTM9641, author = {Yohanes A and Eflita Yohana and Bambang Yunianto}, title = {PENGARUH PROSES DEHUMIDIFIKASI TERHADAP TEMPERATUR UDARA MENGGUNAKAN LARUTAN CALSIUM CHLORIDE (CaCl2)}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {2}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {Kelembaban, Liquid desiccant, dan Spraying nozzle}, abstract = {Udara terdiri atas berbagai macam unsur dan senyawa pembentuk yang salah satunya adalah uap air (H 2 O). Kandungan uap air dalam udara mempengaruhi tingkat kelembaban udara. Udara lembab dapat memicu tumbuhnya bakteri yang membahayakan kesehatan manusia dan udara kering juga menimbulkan ketidaknyamanan bagi manusia. Sehingga kelembaban udara berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan dan kesehatan manusia. Dehumidification merupakan proses penurunan kelembaban udara yang terjadi di dehumidifier , dimana uap air diserap saat terjadi kontak dengan udara oleh liquid dessicant sebagai fluida kerja. Penelitian ini menguji pengaruh variasi nosel dan variasi konsentrasi terhadap kelembaban udara dengan menggunakan larutan CaCl 2 sebagai liquid dessicant . Di bagian atas dari dehumidifier , liquid dessicant didistribusikan menggunakan spraying nozzle dan pada waktu bersamaan udara bergerak secara counter flow masuk ke dalam dehumidifier dari bagian bawah, dengan menggunakan induced fan yang terletak di atas spraying nozzle pada jarak tertentu. Dimensi nosel bervariasi sebesar 0,2 mm, 0,3 mm, 0,4 mm, dan 0,5 mm, sedangkan variasi konsentari CaCl 2 30%, 40%, dan 50%. Debit aliran udara masuk dehumidifier dijaga konstan sebesar 2,35 m 3 /min, temperatur masuk CaCl 2 sebesar 18 O C, serta perubahan kelembaban dan temperatur akan diukur menggunakan sensor suhu dan kelembaban DHT 11. Hasil penelitian menunjukan penurunan kelembaban udara akan membuat temperatur akan naik seiring penurunan kelembabannya}, issn = {2303-1972}, pages = {392--397} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/9641} }
Refworks Citation Data :
Last update: